Ketika aku berbicara tentang senyumu yang penuh warna, penuh arti, dan penuh kecurigaan.
Di tengah kebun yang kering, yang tandus, hanya ada senyummu disana, jauh disana.
Ilalang-ilang liar berteriak kepadaku.Â
Ucapnya, banyak yang menginjaknya untuk mendapatkan senyummu.
Ketika aku berbicara tentang senyumu yang penuh acuh,
Senyummu menjelma disana,Â
Menjadi asing yang saat bersapa kabar,dan tak adalagi kemeseraan disana.
Â
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!