"Buat ku Sekolah Ramah Anak adalah yang memberi ruang yang aman untuk anak didik berani membuat kesalahan, dari kesalahan tersebut kami dapat belajar dan berkembang untuk menjadi siswa yang lebih baik" kata hati Muhammad Zahid As Shidqi seorang siswa.
Bagi banyak peserta didik, sekolah bukan hanya tempat mencari ilmu. Tempat pendidikan ini adalah rumah kedua bagi siswa, tempat riang bersatu dengan mimpi, tempat belajar tidak sekadar soal hasil di rapor, tetapi tentang kehidupan kedepan.Â
Namun, di balik semangat belajar dan mendidik, muncul satu pertanyaan penting: Sudahkah sekolah kita benar-benar menjadi ruang yang aman, nyaman, dan menggembirakan bagi setiap anak ?
Sebuah ruang dialog Kemendikdasmen Jakarta yang hangat, menghadirkan beragam perspektif dari pendidik, komunitas, siswa hingga praktisi karakter bangsa.
Membangun Jiwa Sekolah dengan Aman
Diskusi ini dibuka dengan sambutan yang mencerahkan oleh Anang Ristanto, S.E., M.A. Kepala Biro Komunikasi dan Hubungan Masyarakat .
"Kita mari bersama membangun Indonesia lebih baik, lebih adil, lebih relevan dan juga lebih membahagiakan anak-anak kita" ujarnya
Tambahnya, sesuai dengan upaya agar lingkungan yang aman, nyaman, dan menggembirakan sehingga dapat belajar dengan efektif dan berdampak.Â