Ronaldi mengkisahkan bahwa Qu Yuan difitnah oleh pejabat-pejabat yang iri kepadanya karena dia orang yang setia, jujur dan lurus. Ia diusir dari istana, lalu bunuh diri dengan menceburkan diri ke Sungai Miluo pada tanggal 5 bulan 5 penanggalan Imlek.Â
Masyarakat lalu mencari keberadaan jenazah Qu Yuan dengan perahu, agar jenazahnya tidak di makan ikan, para warga melemparkan bachang ke sungai.
Perayaan Peh Cun, diyakini sebagai hari kesetiaan, yang kemudian dirayakan untuk memperingati hari kematian Qu Yuan. Kisah Peh Cun seperti ingin memberi peringatan bahwa tempat kerja bisa saja menjadi tempat fitnah dan ada yang bisa menusuk mu dari belakang ketika kamu menjadi orang yang lurus-lurus saja.
**
Kehadiran Daku di kawasan Cina Benteng bukan tanpa sebab. Daku salah-satu dari 30 kompasianer yang ikutan Ke#Temu Kompasiana walking tour wisata sejarah dan gastronomi di Pasar Lama Tangerang yang bertajuk "The Hidden History of Pasar Lama".
Kami didampingi oleh dua tour leader dari Benteng Walking Tour menjelajahi kawasan Cina Benteng. Tiga puluh peserta yang ikutan Ke#Temu dibagi 2 (dua) kelompok dengan tour leader ; Elsa Novia Sena dan Ronaldi.
Kompasianers perwakilan komunitas Kompasiana diajak mendatangi, merasakan aura dan mendengarkan sejarah di beberapa spot di kawasan Cina Benteng diantaranya ; Stasiun Tangerang, Masjid Jami Kali Pasir, Tempat Pembuatan Kecap SH & Istana , Toapekong AIr, Roemboer, Rumah OKT, Kelenteng Boen Tek Bio, Museum Benteng Heritage, dan Kedai Kopi Lampion.
Walking Tour kali ini bagaikan nostalgia Kompasiana Visit (Blog Trip) yang dahulu sering diadakan. Daku sih yakin 30 kompasianer tidak ada yang kecewa karena trip kali ini penuh insight bagi pecinta sejarah.
**
Salam hangat, Blogger Udik dari Cikeas,