Mohon tunggu...
Andri Mastiyanto
Andri Mastiyanto Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Penyuluh Kesehatan

Kompasianer Of the Year 2022, 104 x Prestasi Digital Competition (69 writing competition, 25 Instagram Competition, 9 Twitter Competition, 1 Short Video Competition), Blogger terpilih Writingthon 2020, Best Story Telling Danone Blogger Academy 2, Best Member Backpacker Jakarta 2014, ASN, Email : mastiyan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Arky Gilang Wahab, Sukses Mengolah Sampah Organik dan Budidaya Maggot

1 Desember 2022   12:00 Diperbarui: 1 Desember 2022   14:55 847
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Arky Gilang Wahab sosok pemuda penerima Anugerah Astra Satu Indonesia Awards tahun 2021 I Sumber Foto : Youtube Greenprosa

.

intinya, semangat yang harus diimplementasikan sekarang adalah semangat sesuatu yang bermanfaat, baik buat lingkungan, manusia dan alam ini. Jangan lupa semangat sharing, atau semangat bisa berbagi dengan yang lain, itu yang harus kita hidupkan di masyarakat”. Ucap Arky Gilang Wahab di Awarding 12th SATU Indonesia Awards 2021.

Arky Gilang Wahab, merupakan salah-satu sosok pemuda penerima Anugerah Astra Satu Indonesia Awards tahun 2021. Dirinya terpilih di ajang ini karena aktivitasnya dalam penerapan sistem konservasi limbah organik untuk ciptakan ketahanan pangan di Desa Banjaranyar Banyumas.

Konservasi limbah organik yang Arky lakukan mengedepankan pemberdayaan masyarakat, terutama dalam pengelolaan sampah bagi peternak, dan petani untuk peningkatan usahanya.

Banyak orang memandang sampah organik merupakan sumber penyakit, sumber bau dan jarang ada yang mau mengolahnya. Jumlah sampah organik komposisinya lebih banyak dari anorganik dan menghasilkan gas metan. Ternyata Arky mau dan mampu mengolahnya.


Arky melihat bahwa membudidayakan maggot atau larva lalat jenis Black Soldier Fly (BSF) merupakan salah satu solusi dalam mengolah sampah organik yang menumpuk dilingkungan tempat tinggalnya.


BSF dapat mengekstrak energi dan nutrien dari sisa makanan, sampah sayuran, kotoran, bangkai hewan sebagai bahan makanannya. Pemuda lulusan Teknik Geodesi dan Geometika Institut Teknologi Bandung ini memulai pada tahun 2018 dengan mempelajari lebih dalam pemanfaatan maggot.

Masyarakat sekitar tempat dirinya tumbuh di Desa Banjaranyar, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah acapkali mengalami gangguan dalam berkegiatan, karena tumpukan dan bau sampah yang tidak sedap. Tentunya, tumpukan sampah selain dapat mengancam kesehatan warga juga kelestarian alam.

Larva lalat (maggot) I Sumber Foto : Greenprosa
Larva lalat (maggot) I Sumber Foto : Greenprosa

Pria yang juga menjabat sebagai Ketua Duta Petani Milenial Banyumas mendirikan Greenprosa pada 2018. Greenprosa merupakan sebuah organisasi yang mengedepankan pemberdayaan masyarakat, terutama dalam pengelolaan sampah, peternak, dan petani untuk membangun usaha.

Program budidaya larva lalat (maggot) menjadi program utama Greenprosa. Budidaya maggot ini dilakukan dengan mengumpulkan sampah organik, kemudian dibawa ke mesin pencacah sampah untuk diolah menjadi bubur sampah.

Sebelum memilih budidaya maggot, Arky menggunakan metode composing untuk mengurai sampah di lingkungannya. Tapi, kemudian ia memilih budidaya maggot karena metode composing dinilai membutuhkan lahan yang luas dan waktu yang lebih lama.

Arky dalam membudidayakan maggot tidak sendirian, ia melakukan bersama adik iparnya. Awalnya ia memulai budidaya maggot dengan 5 gram maggot.

Greenprosa mengolah sampah 12 ton sehari I Sumber Foto : Greenprosa
Greenprosa mengolah sampah 12 ton sehari I Sumber Foto : Greenprosa

Sumber sampah ia didapatkan dari sekitar kampung yang digunakan untuk memberi makan maggot tersebut. Dari budidaya ini, Arky dapat mengolah sampah 12 ton/hari.

Proses pruduksinya, sampah datang akan di tuang ke conveyor dan masih tercampur antara organik dan anorganik. Sampah dipilah secara manual, sampah yang keras dan punya nilai jual diambil terlebih dahulu secara manual oleh petugas sebanyak 2 sampai dengan 6 orang.

Sedangkan untuk sampah yang masuk ke mesin pemilah otomatis, sampah campur organik dan non organik masuk. Setelah melalui conveyor, semua sampah dimasukkan ke mesin pemilah otomatis. Kapasitas kemampuan mesin pemilah ini yaitu 3-5 kubik sampah per jam.

Setelah dipilah, sampah organik digunakan untuk pakan maggot dimana maggot. Larva lalat ini ketika siap dipanen dibagi dua ada yang dijual ke petani ikan dan ada yang dikeringkan untuk pakan ternak.

Larva BSF sangat bagus untuk pakan alternatif hewan peliharaan terutama ikan dan unggas karena tinggi protein (>30 %) harganya terjangkau dan bermanfaat untuk menjaga imun tubuh hewan.

Selain dijadikan bubur sampah, maggot juga dapat diubah dan diproses menjadi pupuk organik. Pupuk organik hasil olahan maggot berperan dalam peternakan dan pertanian.

Pupuk organik ini memiliki kandungan proteinnya yang lebih banyak daripada pelet ternak biasa atau pupuk kimia. Pupuk lantas dijual kepada petani setempat.

Maggot tidak perlu lahan yang luas karena larva lalat ini memiliki kemampuan memakan sampah organik sebanyak lebih dari tiga kali dari berat tubuhnya kurang dari 24 jam. Dari satu kilogram maggot bisa memangkas dua hingga lima kilogram sampah organik setiap harinya.

Produk akhir dari pengolahan sampah organik berupa maggot kering, maggot hidup (basah, red.) dan pupuk organik yang biasa dikenal dengan sebutan kasgot (bekas maggot, red.).

Greenprosa dalam mendistribusikan hasilnya bekerja sama dengan kelompok budidaya ikan. Kelompok ini memanfaatkan maggot hidup untuk pakan ikan seperti lele dan bawal. Sementara untuk maggot kering sudah ada yang diekspor ke sejumlah negara. Produk greenprosa sudah tersedia di e-commerce dan instagram greenprosa @greenprosa .

Arky juga rangka melakukan uji coba budi daya pertanian menggunakan pupuk organik dengan melibatkan sejumlah kelompok tani maupun gabungan kelompok tani.

Berdasarkan data Greenprosa, januari 2022, mampu mengolah sampah sebanyak 12 ton/hari. Mampu membantu 5800 rumah dan 80 instansi.

cakupan sekarang, kami pengelolaan sampah organik sekitar 1550 rumah hampir 2 kecamatan tapi belum menyeluruh. Harapan nya kedepan minimal 1 kabupaten Banyumas, kita bersihkan sampah organik. Karena dapat mengurangi polusi tanah.” Ucap Arky saat diwawancarai di Awarding 12th SATU Indonesia Awards 2021.

Greenprosa berkerjasama dengan berbagai pemerintah daerah dan organisasi lainnya I Sumber Foto : Youtube Greenprosa
Greenprosa berkerjasama dengan berbagai pemerintah daerah dan organisasi lainnya I Sumber Foto : Youtube Greenprosa

Kegiatan pengolahan samah organik ini telah bermitra dengan lebih dari 130 pembudidaya maggot. Berkat capainnya, berdampak Greenprosa digandeng oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Berkah Soka Mandiri, Desa Sokaraja Kulon, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, rangka pengolahan sampah organik dan pembudidayaan maggot di Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Sokaraja Kulon pada senin, 16 Agustus 2021.

Selain itu Greenprosa juga berkerjasama denga Pemerintah Daerah Banyumas, Pemerintah Daerah Pekalo, 12 kelompok swadaya masyarakat, Universitas Jenderal Soedirman, BBTP Jawa Tengah, PT.Indomarco Adi Prima Purwokerto, PT Enseval Putra Megatrading Purwokerto, dll.

Ekosistem Greenprosa I Sumber Foto : Youtube Greenprosa
Ekosistem Greenprosa I Sumber Foto : Youtube Greenprosa

Greenprosa saat ini telah memiliki basis usaha, yaitu Greenprosa Mitra Produksi, Greenprosa Mitra Produksi Bumiayu, Greenprosa Mitra Produksi, Greenprosa Unit Produksi 1 dan Greenprosa Unit Produksi 2.

Apa yang Arky usahakan ternyata mampu membuka lapangan kerja bagi penduduk di wilayahnya, baik di bidang pengolahan limbah dan bubur sampah maupun penjualan maggot. 

Upaya yang Arky lakukan membuatnya terpilih menjadi penerima apresiasi 12thSATU Indonesia Awards 2021 bidang lingkungan (AM).

**

Sumber Channel Youtube Greenprosa dan 12thSATU Indonesia Awards 2021

Salam sehat Blogger Udik dari Cikeas

Bro Agan aka Andri Mastiyanto

Tiktok @andriegan I Instagram @andriegan I Twitter @andrie_gan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun