Mohon tunggu...
Andri Mastiyanto
Andri Mastiyanto Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Penyuluh Kesehatan

Kompasianer Of the Year 2022, 103 x Prestasi Digital Competition (69 writing competition, 24 Instagram Competition, 9 Twitter Competition, 1 Short Video Competition), Blogger terpilih Writingthon 2020, Best Story Telling Danone Blogger Academy 2, Best Member Backpacker Jakarta 2014, ASN, Email : mastiyan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Corak Baru F-16 TNI AU, Isyarat Bagi Amerika Serikat (USA)

11 April 2020   12:41 Diperbarui: 11 April 2020   12:54 1197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Deskripsi : Corak F-16 upgrade TNI AU mirip dengan F 16 USAF | Sumber Foto: Pattedon

Corak pesawat tempur yang tertanam pada badan pesawat bukan sekedar cat saja. Ada tujuan kenapa warna pada badan pesawat bercorak, sama seperti kapal perang / KRI di lautan, dan tank di daratan. 

Awalnya pesawat diberi warna (cat) dengan satu tujuan untuk melindungi bahan dasar pesawat yang terlihat lewat permukaan kulit pesawat. Tujuannya memang agar tidak cepat rusak. Baik oleh cuaca, perbedaan suhu, tekanan udara, air smaupun  bahan lain termasuk asap dan minyak. Namun berkembang penggunaan pesawat, cat tidak hanya sebagai pelindung.

Warna atau corak merupakan informasi atau pesan kepada yang melihatnya (sesama pesawat tempur / negara lain). Bagi Indonesia sendiri yang saat ini tidak dalam kondisi perang atau menjadi polisi dunia maka corak tidak hanya tujuan kamuflase. 

Adakah yang ingat corak pesawat kepresidenan yang dibeli era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ? Mirip dengan corak pesawat kepresidenan negara mana!!

Salah-satu pesawat tempur yang menjadi pengawal kedaulatan negara yaitu F-16 Fighting Falcon buatan USA / Amerika Serikat. Corak terbaru F-16 Fighting Falcon yang baru saja di upgrade (2019 - 2020) bila dilihat memiliki kemiripan dengan corak F-16 milik Amerika Serikat. Bisa jadi ada sebuah isyarat bagi Pemerintah Amerika Serikat.

Dilansir dari portal resmi TNI AU (DI SINI), Indonesia melakukan peningkatan kemampuan pesawat F-16 TS-1610 yang merupakan salah satu dari 10 pesawat yang akan di upgrade. 


Upgrade pesawat tempur  F- 16 merupakan program Falcon Star-eMLU.  Pesawat F-16 TS - 1610 seri A/B Block 15 yang merupakan F-16 Fighting Falcon versi ke 4 ( block 1, block 5 ,block 10 dan block 15), sedangkan saat ini F-16 terbaru ialah block 72 atau yang lebih dikenal dengan sebutan Viper.

Deskripsi : Pesawat tempur F-16 A/B Block 15 hasil pembaruan yang dipiloti Dwayne ProOpella di Apron Skadron Udara 3 Lanud Iswahjudi, Madiun, Selasa (18/2/2020) | Sumber Foto: Dinas Penerangan Angkatan Udara
Deskripsi : Pesawat tempur F-16 A/B Block 15 hasil pembaruan yang dipiloti Dwayne ProOpella di Apron Skadron Udara 3 Lanud Iswahjudi, Madiun, Selasa (18/2/2020) | Sumber Foto: Dinas Penerangan Angkatan Udara
Pesawat tempur F-16 A/B Block 15 pengerjaannya dilakukan oleh teknisi-teknisi TNI AU di Skadron Teknik 042, Lanud Iswahjudi. Program Falcon Star-eMLU Pesawat F-16 A/B Block 15 TNI AU bertujuan meningkatkan kemampuan Airframe, Avionic dan Armament serta memaksimalkan usia pakai pesawat F-16 A/B Block 15 yang telah dioperasionalkan TNI AU sejak 30 tahun yang lalu. 

Pengadaan pesawat tempur ini merupakan Project Bima Sena I, pada masa Presiden Soeharto, akhir tahun 1980-an. Project Bima Sena I pembelian F-16 Block-15 Operational Capability Upgrade (OCU) ini mendarat pertama kali pada 12 Desember 1989 di tanah air. 

Program pengadaan F-16 di Indonesia berada dibawah Proyek Bima Sena. Indonesia akuisisi 12 F-16A/B Block 15 OCU Standard dengan harga per pesawat 32 juta Dolar AS. 

Saat ini Indonesia memiliki  sedikitnya 33 unit pesawat tempur legenda berjuluk Fighting Falcon ( seri A/B/C/D )  tersebut. Artinya, dari segi jumlah Indonesia sudah melebihi satu skuadron. 

Penambahan mesin perang legendaris ini terjadi pada tahun 2011, Indonesia membeli lagi sebanyak 24 unit dengan nilai US$ 750 juta. Ternyata bukanlah pesawat baru, jet tempur F-16 yang dibeli saat itu adalah jet tempur bekas type C/D block 52ID Proyek 'Peace Bima Sena II'.

...

Menyangkut corak terbaru dari F-16 block 15 yang di upgrade, berbeda dengan corak warna pesawat/kamuflase terdahulu yang menggunakan paduan warna hijau toska loreng, kali ini yang terlihat adalah warna paduan abu-abu.

Warna yang digunakan terlihat begitu mirip dengan pesawat-pesawat militer milik Angkatan Udara Amerika Serikat (USAF).  Ada apa gerangan ?

Warna abu-abu merupakan salah satu warna kamuflase yang banyak digunakan, karena warna ini saat berada di langit terbilang dapat mengurangi tingkat visibilitas mata. 

Terdapat beberapa negara menggunakan warna abu-abu seperti ini, tetapi negara yang menggunakan warna tersebut dalam kondisi berkonflik atau menjadi polisi dunia, misal negara Nato. Indonesia pernah menggunakan corak abu-abu pada jet tempur nya di era Presiden Soekarno dimana saat itu sedang berkonflik dengan Belanda merebut Irian Barat.

Bila bicara corak pesawat, militer tiap negara akan mewarnai pesawat tempur nya dengan corak yang berbeda. Hal ini disesuaikan dengan jenis juga fungsi serta spesifikasi yang ditentukan. 

Untuk pesawat milik TNI AU, untuk pesawat combatan (tempur) dibalut warna loreng, sementara pesawat non-combatan akan diwarnai dengan corak cerah. F-16 yang dimiliki Indonesia bercorak loreng sama seperti pesawat tempur Sukhoi Su 27/30.

Sedangkan pesawat latih didominasi warna sky grey dengan penomoran pada bagian ekor (tail number). Penggunaan corak dapat pula menunjukkan citra satuan juga sebagai identitas berdasar tugas yang diembannya.

Bila kita melihat Tim SAR (Search And Rescue) yang mempunyai warna cerah (oranye) dengan tanda-tanda lain yang menyolok. Warna orange cat pesawat / helicopter diciptakan berdasar psychology effect agar mudah terlihat / ditemukan oleh korban / survivor.

Beda lagi dengan corak pada tim acrobatic, dasar pewarnaan pesawat yang cendrung cerah dan bergambar. Diharapkan warna pada tim acrobatic dapat menambah daya tampil tim baik dalam manuver, dan memberi decak kagum bagi penonton. Corak tim acrobatic Indonesia"Jupiter" berwarna merah putih dan terdapat gambar.

Sejatinya warna pesawat akan sangat tidak berguna di udara ketika bermanuver. Semua pesawat akan berwarna abu-abu dalam jarak pandang (dalam cuaca baik dan cerah) lebih dari 10 ribu kaki. 

Deskripsi : F-16 A/B upgrade Block 52 tail number TS-1610 TNI AU | Sumber Foto: TNI AU
Deskripsi : F-16 A/B upgrade Block 52 tail number TS-1610 TNI AU | Sumber Foto: TNI AU
Deskripsi : F-16 Block 52 milik Amerika Serikat | Sumber Foto: Tribun News
Deskripsi : F-16 Block 52 milik Amerika Serikat | Sumber Foto: Tribun News
Apakah mungkin corak abu-abu yang begitu mirip dengan corak pesawat militer Angkatan Udara Amerika Serikat (USAF) merupakan isyarat rasa terima kasih kepada negeri Paman Sam.

F-16 dengan tail number TS-1610 merupakan pesawat pertama dari 10 unit yang telah selesai menjalani program Falcon Star dan eMLU (Enhanced Mid Life Update) di Skadron Teknik (Skatek) 042 Lanud Iswahjudi. 

Pengerjaan dilaksanakan sendiri oleh para teknisi Skatek 042 dibantu oleh 10 teknisi dari PT Dirgantara Indonesia, sementara pengawas dilakukan oleh tim Lockheed Martin Amerika Serikat. 

Jet tempur TS-1610, menjadi bukti pencapaian, bahwa anak bangsa juga mampu meng-upgrade secara mandiri pesawat tempur yang dimiliki Indonesia. Tentunya kemandirian upgrade jet tempur legendaris ini bisa terwujud karena transfer technologi dari Lockheed Martin Amerika Serikat.

Indonesia yang lekat dengan budaya Timur dimana banyak pemimpin nya merupakan orang Jawa terbiasa mengungkapkan sesuatu dengan simbol-simbol. Bisa jadi corak TS-1610 yang begitu mirip dengan F-16 milik Amerika Sakit merupakan simbol rasa terima kasih dan ungkapan bahwa militer kedua negara tidak terpisahkan.

Deskripsi : F16 Viper yang digambarkan oleh Lockhed Martin USA | Sumber Foto: Lockhed Martin
Deskripsi : F16 Viper yang digambarkan oleh Lockhed Martin USA | Sumber Foto: Lockhed Martin
Pada bulan oktober 2019 ramai diperbincangkan Indonesia tertarik membeli F-16 versi terbaru yaitu F-16 Viper (block 72) sebanyak 32 unit buatan Lockheed Martin. Jumlah tersebut dapat mengisi 2 skuadron udara menutup lubang pertahanan udara Indonesia yang luas.

Pengadaan pesawat tempur baru begitu mendesak dikarenakan F-5 Tiger telah dipensiunkan (belum ada ganti nya) sedangkan pada tahun 2025 elang udara 'Hawk 109/209' buatan Inggris akan berusia 30 tahun beroperasi.

-----

Salam hangat Blogger Udik dari Cikeas - Andri Mastiyanto
Instagram I Twitter I web I Email : mastiyan@gmail.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun