Salah satu skemanya seperti tukar guling dengan pihak swasta untuk mendapatkan dana. Tapi, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berharap aset negara yang akan ditinggalkan di Jakarta tidak seluruhnya ditukar gulingkan. Dia berharap sebagian bisa digunakan untuk ruang terbuka hijau.
Anies berucap "Di tempat-tempat tertentu, tentu lebih efisien untuk dimanfaatkan sebagai gedung bertingkat, tapi banyak tempat lain jadi taman kota. Seperti di kota-kota negara modern, di mana ada taman yang dimanfaatkan untuk publik," ujarnya saat rapat Rapat Pansus Pemindahan IKN di Gedung Nusantara II, DPR, Jakarta, Rabu (25/9/2019).
Alasan Anies bahwa di Jakarta sendiri saat ini 92% dari luas wilayahnya merupakan wilayah tertutup. Artinya masih sangat sedikit RTH di Jakarta. Hal itu berdampak kurang baik penyerapan air bagi sebuah kota. Jakarta membutuhkan 30 % dari luas wilayah digunakan sebagai RTH.
Bukan tanpa sebab, pilihan untuk menjual aset negara dilontarkan. Pemerintah sendiri mengklaim memiliki aset sekitar Rp 1.123 triliun di Jakarta sebagai modal pindah ibu kota baru. Aset itu berupa kantor-kantor pemerintah hingga rumah dinas para pejabat. Biaya pemindahan Ibu Kota Negara ke Kalimantan sebesar Rp. 466 T.Â
Menteri Keuangan, Sri Mulyani, ditempat yang sama mengakui sudah mengevaluasi nilai BMN yang ada di Jakarta. Namun dia belum bisa memastikan bagaimana pemanfaatan aset-aset tersebut.
"Mengenai aset apakah pindah tangan atau hanya disewa gunakan. Kita akan melihat master detilnya dulu. Nanti kita akan lihat apakah skema pindah tangan, jual putus atau pemanfaatan dengan menggunakan swasta," tuturnya.
Bisa jadi Anies berpandangan yang dibutuhkan saat ini RTH karena Jakarta tidak akan pernah 'redup' meski tak menjadi Ibu Kota Negara. Anies menilai Jakarta masih menjadi kota bisnis dan punya potensi destinasi wisata sejarah pernah menjadi Ibu Kota untuk wisatawan.
"Jadi kita di Jakarta apa pun keputusan (soal) ibu kota, pembangunan diteruskan, kemajuan perekonomian insyaallah jalan terus, ada pariwisata, bisnis tetap jalan, dan Jakarta diarahkan menjadi pintu gerbang Indonesia untuk kegiatan bisnis global jadi pusatnya ke sini," ucap Anies.
Ia yakin bahwa kegiatan perekonomian di Jakarta tetap berjalan meski ibu kota dipindah ke Kalimantan Timur. Dia menyebut Jakarta diarahkan menjadi pintu gerbang Indonesia bagi pebisnis tingkat global.
"Jadi kita di Jakarta apa pun keputusan (soal) ibu kota, pembangunan diteruskan, kemajuan perekonomian insyaallah jalan terus, ada pariwisata, bisnis tetap jalan dan Jakarta diarahkan menjadi pintu gerbang Indonesia untuk kegiatan bisnis global jadi pusatnya ke sini," ucap Anies.
Pemindahan ibu kota ke Kalimantan Timur itu dilakukan bertahap. Menteri Perencanaan dan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro mengatakan pemindahan ibu kota akan dimulai paling lambat pada 2024.