Mohon tunggu...
Andri Mastiyanto
Andri Mastiyanto Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Penyuluh Kesehatan

Kompasianer Of the Year 2022, 101 x Prestasi Digital Competition (68 writing competition, 23 Instagram Competition, 9 Twitter Competition, 1 Short Video Competition), Blogger terpilih Writingthon 2020, Best Story Telling Danone Blogger Academy 2, Best Member Backpacker Jakarta 2014, ASN, Email : mastiyan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Industri Pertahanan Indonesia 10 Tahun ke Depan, Seperti Apa?

25 Desember 2019   08:23 Diperbarui: 28 Desember 2019   17:39 3275
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Deskripsi : Tank Medium Harimau menjadi harapan ekspor alutsista Indonesia I Sumber Foto : IG Pindad

Menjaga Pertahanan dan Keamanan Sudah Saatnya Pengembangan Radar Militer

Berdasarkan riset yang dilakukan Kemenristek Dikti, Indonesia memerlukan 1.000 unit radar yang digunakan untuk memantau pergerakan kapal di seluruh wilayah Indonesia, termasuk di daerah perbatasan. 

Pada saat ini Radar yang sudah beroperasi di Indonesia yaitu Radar Hanud (berjumlah 19 Unit dengan komposisi: 6 unit Radar Thomson TRS 2230 D Radar Generasi Ketiga, 4 unit Radar Plessey AWS II, 3 unit Radar Siemens-Plessey dan 6 unit Radar Master T buatan Thales-Perancis), Radar pesawat tempur dan Radar kapal perang. 

Radar Hanud, Radar pesawat tempur dan Radar kapal perang sebagian besar merupakan Radar buatan luar negeri. Saat ini industri dalam negeri belum mampu membuat Radar jenis tersebut. 

Deskripsi : Len S200 Air Surveillance Radar, radar pengembangan PT.LEN I Sumber Foto : Kumparan
Deskripsi : Len S200 Air Surveillance Radar, radar pengembangan PT.LEN I Sumber Foto : Kumparan
Namun, beberapa jenis Radar pantai seperti Radar ISRA dan Radar INDRA telah dikembangkan oleh institusi Litbang dan industri swasta nasional. PT Len Industri (Persero) sebenarnya sudah memiliki produk sendiri radar 2D (Len S200 Air Surveillance Radar), namun untuk yang 3D kita masih dalam tahap pengembangan.

Untuk itu Indonesia pada selasa (19/11/2019) telah bekerjasama dengan Leonardo dalam pengadaan Radar Pertahanan Medium Range di Bangkok di ajang Defence & Security 2019 yang diharapkan dalam satu dekade kedepan Indonesia sudah dapat mengembangkan radar militer.

Ketersediaan radar di Indonesia masih terbilang sedikit dibanding dengan luasnya wilayah Indonesia, masih banyak daerah di Indonesia yang tidak terpantau oleh radar yang sudah ada, khususnya didaerah terpencil serta daerah dengan lokasi pegunungan. Masih tidak terpantaunya beberapa wilayah Indonesia bisa menjadi celah pertahanan dan keamanan.

_

Indonesia Negara Kepulauan dan Rawan Bencana Jangan Lupakan Industri Pertahanan Maritim 

Indonesia merupakan negara kepulauan dengan ancaman yang ada sebaik industri pertahanan maritim harus menjadi pilar. Indonesia telah merintis dan mengembangkan dan memproduksi sendiri kapal selam berkerjasama dengan Korea, kapal perusak kawal rudal, kapal rumah sakit, kapal angkut personel & ranpur, tank boat dan kapal induk helikopter.

Sebagai negara rawan bencana alam, sudah saatnya Indonesia fokus mengembangkan kapal induk helikopter dan helikopter militer angkut berat. Untuk mempunyai kapal induk pesawat tempur, rasanya bagai pungguk merindukan bulan, 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun