Mohon tunggu...
Andri Mastiyanto
Andri Mastiyanto Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Penyuluh Kesehatan

Kompasianer Of the Year 2022, 101 x Prestasi Digital Competition (68 writing competition, 23 Instagram Competition, 9 Twitter Competition, 1 Short Video Competition), Blogger terpilih Writingthon 2020, Best Story Telling Danone Blogger Academy 2, Best Member Backpacker Jakarta 2014, ASN, Email : mastiyan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ini Dia "Creative Distruction" ala Menteri Kabinet Jokowi-Ma'ruf Amin

27 November 2019   21:52 Diperbarui: 28 November 2019   19:45 580
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Deskripsi : Presiden & Wakil Presiden bersama para Menteri I Sumber Foto : detiknews

Visi-Misi Presiden Ri, Joko Widodo (Jokowi) - Wakil Presiden, Ma'ruf Amin, salah-satunya memangkas eselon (menghilangkan eselon 3 dan 4) termasuk bagian dari reformasi birokrasi. Kebijakan ini merupakan salah satu fokus pemerintahan Presiden RI, Joko Widodo selama lima tahun mendatang.

Presiden RI, Joko Widodo, bisa daku bilang sedang bermain Creative Distruction dengan melakukan kebijakan tersebut. Banyak ASN Pusat dan Daerah mengetahui bahwa  4 eselon sudah mendarah daging dilingkungan Kementerian. 

Pro dan kontra pasti akan ada, apalagi yang terbiasa dengan birokrasi berbelit yang tidak boleh tertinggal tanda-tangan/paraf di dokumen.

Apakah Presiden RI berusaha merubah gaya konvensional ASN menjadi seperti pegawai swasta yang simpel, efesien dan diukur dari outcome ? Berjudi dengan creative distruction kah !!

Hal ini dapat terlihat dalam pengangkatan orang - orang kreatif menjadi Menteri, bahkan ada beberapa sosok yang dipertanyakan kapasitasnya dan kelayakan menduduki jabatan Menteri. Lima tahun kedepan para ASN di institusi pemerintah harus sudah mulai beradaptasi dengan perubahan ini.

Selain kebijakan pemangkasan eselon (3 dan 4), diwacanakan pula oleh Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa sekitar 1.000 PNS yang akan bekerja secara mobile. Dalam konsep tersebut perkantoran pemerintah berkonsep smart office layaknya perkantoran start up. 

Konsep ini diusung untuk menyesuaikan dengan pekerja pola hidup modern "Berkerja dimana saja dan kapan saja". Namun ini hanya berlaku bagi pekerja kreatif dan pekerja yang tidak berhubungan langsung dengan pelayanan masyarakat.

Adapula wacana dari Pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika ( Kominfo) berencana untuk menjadikan Aparatur Sipil Negara ( ASN) menjadi "influencer" pemerintah. Penyelenggaraan program ASN influencer ini berdasarkan kondisi dunia yang telah memasuki era digital.

"Setelah perkembangan industri 4.0 ini arahnya ke mana mana. Karena orang bisa sebarkan konten di mana-mana. IKP sekarang jadi badan koordinasi humas Indonesia. Kita ini simpulnya di Kominfo," ungkap Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) Kementerian Kominfo, Prof. DR. Widodo Muktiyo, dalam acara media gathering Kominfo, Bogor, Senin (25/11/2019).

Apa yang diwacakan Kominfo ini akan merombak gaya kehumasan di Pemerintah. Dimana setiap ASN yang memiliki follower twitter dan instagram diatas 500 akan menjadi jadi influencer dan corong kebijakan Pemerintah. 

Dalam gegap gempita influencer berbayar, yang kita ketahui mereka tidak mau dikekang dalam membuat caption/tweet. Mereka lebih senang dengan narasi yang disusun sendiri walaupun melalui arahan sang pemesan.

Salah-satu Menteri yang telah malakukan Creative Distruction di masa lalu ialah Menteri Pendidikan RI, Nadiem Nakarim. Apabila ada yang masih ingat ditahun 2016 ada demo dari driver Taxi dengan logo burung biru, taxi konvensional lainnya, angkutan umum dan ojek pangkalan. Saat itu Jakarta lumpuh karena aksi demo tersebut.

Para pendemo menuntut layanan transportasi online / ride sharing di stop dari peredaran karena dianggap transportasi illegal. Namun aksi massa ini tidak berhasil dan transportasi online ternyata tetap ada dan lebih berjaya dibanding angkutan umum tradisional.

Tidak hanya perusahaan taksi tradisional yang banyak gugur, begitu juga dengan para ojek pangkalan dan angkutan umum (transjakarta tidak termasuk) yang mengalami kesulitan mendapatkan penumpang. Apakah ini salah Nadiem Nakarim yang saat ini menjabat Menteri Pendidikan ?

Nadiem sebagai Menteri Pendidikan RI sudah melihat bahwa kemampuan pengoperasian komputer tak lagi menjadi prioritas pendidikan. Siswa saat ini menurut Nadiem seharusnya diberi pelajaran terkait bahasa pemrograman. 

Apalagi mengingat dunia digital, yang akrab dengan pemrograman, begitu dekat dengan kehidupan manusia modern. 

Deskripsi : Menteri Pendidikan 'Nadiem Makarim' I Sumber Foto detik.com
Deskripsi : Menteri Pendidikan 'Nadiem Makarim' I Sumber Foto detik.com
Menteri Pendidikan RI ini memikirkan bagaimana para guru sudah tidak lagi memusingkan dan repot dengan tugas administratif. Ia beranggapan tak sedikit dari kita (pelajar) yang akhirnya memilih untuk menghapal pelajaran demi bisa menguasai pelajaran. 

Padahal di masa depan, berkarya (hasil karya) sepenuh hati lebih dibutuhkan daripada sekadar menghapal teori. 

Selain Nadiem, ada sosok Wisnutama yang diangkat menjadi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Saat ia memimpin Trans TV, bentuk acara dunia pertelevisian berbondong-bondong berubah dari gaya sebelumnya yang mengandalkan sinetron. 

Wisnutama merombak bentuk program acara televisi menjadi lebih menarik bagi kaum millenial yang kemudian di ikuti oleh televisi lain, termasuk NET TV yang kemudian ia pimpin. 

Bahkan Wisnutama membuat bentuk acara pembukaan dan Penutupan Asian Games 2018 begitu menarik, entertaiment dan hingar bingar yang berbeda dengan penyelenggaraan tahun sebelumnya di Korea.

Dalam rapat kerja perdana dengan Komisi X DPR RI, Jakarta, Kamis (7/11/2019), Wisnutama menyampaikan "Kami sekarang sedang berjuang untuk mendapatkan kemungkinan bahwa sertifikat HKI (Hak Kekayaan Intelektual) itu bisa menjadi jaminan untuk pinjaman modal usaha. Ini penting buat teman-teman di bidang kreatif karena dengan adanya hal seperti ini membuat mereka bisa punya potensi jauh lebih baik. Kita akan melakukan berbagai macam project dengan beberapa bank untuk mencoba kemungkinan ini" ungkapnya.

Kita mengetahui pinjaman bank untuk modal usaha harus melengkapi beberapa persyaratan. Tapi banyak kasus, persyaratan itu menyulitkan para calon wirausahawan mendapatkan modal yang berujung jatuh ke rentenir.

Ada juga Erick Thohir seorang pengusaha yang awalnya mengembangkan usaha milik orangtuanya, yakni Hanamasa, sebuah restoran ciri khas Jepang. Orangtua Erick adalah Teddy Thohir salah satu pemilik Astra International rekanan William Soeryadjaya.

Pada 1987, Hanamasa memiliki tiga gerai. Namun, berkat tangan dingin Erick, gerai Hanamasa berkembang menjadi belasan yang tersebar di Jakarta, Bandung, Medan, Bogor dan Surabaya.

Bahkan Erick saat ini menjadi bos dari Grup Mahaka Media yang menaungi sejumlah media mulai dari Republika, majalah a+, Parents Indonesia dan Golf Diggest. Selain itu ada juga JakTV, radio Prambors FM, Delta FM, FeMale Radio dan GEN 98.7 FM.

Gaya nyeleneh Erick yang berfikir diluar kotak terlihat ketika mengambil langkah dalam melakukan penyegaran di sejumlah pos strategis kementerian BUMN. 

Beberapa waktu lalu Kementerian BUMN menunjuk Ahok menjadi komisaris Pertamina. Penunjukan Ahok oleh sebagian orang dianggap kurang tepat, membuat gempar dan dapat merusak Pertamina. 

Sebelum terpilihnya Ahok, serikat pekerja Pertamina menolak mantan Gubernur DKI ini berada dalam jajaran petinggi perusahan plat merah ini. Nasi belum menjadi bubur tapi sudah dibilang tidak enak. 

Erick Thohir melakukan terobosan pertama dengan mengangkat jajaran komisaris atau direksi yang diumumkan kepada publik. Kementerian BUMN merupakan satu-satunya kementerian yang merombak semua deputi atau eselon di Kementerian. 

_

Apa itu Creative Distruction ?

Creative destruction merupakan teori ekonomi tentang inovasi dan kemajuan. Teori yang dikembangkan Joseph Schumpeter (1883-1950) ini menyebut pelaku ekonomi menciptakan 'kerusakan' atau destruksi tetapi dengan cara kreatif sehingga menciptakan inovasi. 

Konsep 'creative destruction' yang dikenalkan oleh Schumpeter itu sesungguhnya memiliki spirit 'inovasi'. Ini karena Schumpeter berbicara dalam konteks perubahan industrial yang merevolusi dari dalam struktur ekonomi lama. Di sini Schumpeter justru mengusung semangat 'optimisme' sekaligus 'inovatif' dan bukan pandangan yang sarat 'pesimisme'.

Fenomena penghilangan nilai teknologi lama (eliminasi fungsi produk) karena penemuan teknologi baru disebutkan oleh Joseph Schumpeter sebagai proses pembinasaan kreatif (Creative Destruction). Dalam bukunya The Age of Turbulence, Allan Greenspan mengilustrasikan bagaimana penggantian bisnis telegraf dengan bisnis telepon kabel.

Pada tahun 1930 hingga 1950 telegraf merupakan alat komunikasi utama yang digunakan pada saat itu. Lebih dari setengah juta pesan terkirim setiap harinya melalui sarana ini. Namun, semenjak penemuan telepon kabel (dan penggunaannya untuk urusan komersial) bisnis telegraf terus terpinggirkan hingga menuju kepunahannya.

Patut di waspadai kesejahteraan yang bisa diberikan oleh suatu teknologi pada suatu saat memiliki titik jenuh. Penemuan teknologi baru yang sejenis merupakan salah satu tanda dari kejenuhan tersebut.

Hal ini tentunya menjadi hal yang perlu diperhatikan dan diwaspadai oleh para pebisnis sebagai praktisi yang (umumnya) paling banyak menikmati manfaat terbesar dari suatu teknologi.

Di Indonesia fenomena serupa sebenarnya juga telah kita lihat dalam beberapa waktu yang lalu dalam bisnis wartel dan warnet. Pada awal 2000-an usaha-usaha wartel dan warnet menjamur dan muncul di berbagai tempat di Indonesia. 

Deskripsi : Internet saat ini sudah menjadi lebih murah dan mudah di akses I Sumber Foto : pixabay
Deskripsi : Internet saat ini sudah menjadi lebih murah dan mudah di akses I Sumber Foto : pixabay
Pada saat itu usaha tersebut terbilang kategori usaha yang menjanjikan keuntungan mengingat kebutuhan akan akses telekomunikasi saat itu sudah cukup tinggi. Namun, dengan semakin terjangkaunya biaya intenet dan harga telepon genggam (handphone) serta barbagai fiturnya fungsi wartel dan warnet tergantikan dengan sendirinya usaha wartel dan warnet bubar. 

Dengan belajar dari sejarah mengenai pesatnya teknologi tentunya para pengusaha di bidang ini (baik penyedia jasa internet itu sendiri maupun media yang menggunakan jasa internet) harus mewaspadai fenomena ini. 

_________________________

Oleh karena itu pelajaran yang dapat diambil dari arus pembinasaan kreatif bagi para praktisi bisnis adalah perlu adanya diversifikasi produk dalam suatu usaha, walaupun ciri khas dari perusahaan masih mungkin untuk dapat dipertahankan demi sustainable usaha.

Kemudian up date teknologi merupakan salah satu kunci tetap bertahannya suatu usaha. Selain aspek trend socio culture pasar juga perlu diikuti. Memperkerjakan inovator, pekerja kreatif dan programer sudah merupakan kebutuhan. 

Orang-orang kreatif cendrung bertindak cepat, simpel, dan tidak mau berbelit-belit. Mereka cendrung berfikir cepat dan meloncat ke outcome tidak terlalu terpaku pada proses dan output.

Para pemimpin di institusi pemerintah dan unit pelayan teknis harus sudah berfikir out off the box atau bila perlu radikal solution / creative distruction. Sudah saatnya merubah diri, dunia sudah berubah, apalagi Menteri Kabininet Jokowi Jilid II dipacu untuk inovasi dan berfikir radikal solution.

Pemerintah sepertinya akan meringkas alur birokrasi administratif. Hari ini kita hidup dijaman industri 4.0, sosial media dan start up, sudah bukan lagi  jaman kolonial. 

Ada Pepatah "The Right Man in The Right Job, The Right Job in The Right Man", Apakah mereka akan menjadi orang yang tepat !!.. atau berapa tahun kedepan apakah akan tergeser ?

_____________

Salam hangat Blogger Udik dari Cikeas - Andri Mastiyanto

Web [DISINI] , Blog [DISINI] , Twitter [DISINI] , Instagram [DISINI] Email : mastiyan@gmail.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun