Mohon tunggu...
Andri Mastiyanto
Andri Mastiyanto Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Penyuluh Kesehatan

Kompasianer Of the Year 2022, 101 x Prestasi Digital Competition (68 writing competition, 23 Instagram Competition, 9 Twitter Competition, 1 Short Video Competition), Blogger terpilih Writingthon 2020, Best Story Telling Danone Blogger Academy 2, Best Member Backpacker Jakarta 2014, ASN, Email : mastiyan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mencoba 3 Jenis Sambal Khas Nusantara di Menu Hokben

25 Februari 2018   06:50 Diperbarui: 25 Februari 2018   08:29 1230
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Deskripsi : Sambal Hijau ala Hokben yang terasa lebih manis dibanding sambal hijau restoran Padang I Sumber Foto : Andri M

Nyoss Sambelnya

Buat daku yang juga ikut komunitas foodblogger berusaha akrab dengan namanya saus yang tersedia di resto, baik itu Saus Dingin (Cold Sauce), Saus Panas (Warm Sauce), Saus Dasar (Mother Sauce), Saus Bechamel, Veloute Sauce, Tomato Sauce, holandaise sauce, vinaigrette sauce, mayonnaise sauce. maupun Saus Espagnole. Daku pun akrab dengan kecap walaupun dalam penggunaannya sangat terbatas ketika menghadapi hidangan.

Deskripsi : Nyari menu yang cocok buat di lahap I Sumber Foto : Devi A
Deskripsi : Nyari menu yang cocok buat di lahap I Sumber Foto : Devi A
Meskipun berusaha akrab dengan saus tetapi pendamping main courseteteplah sambal yang jadi favoritnya. Indonesia banget ini lidah pokok'e. Sewaktu melipir ke Hokben cabang Hotel Kartika Chandra, Jakarta, yang pertama dilakukan nyari banner untuk milih main course yang cocok buat 3 (tiga) sambal ala Indonesia.

Ternyata didepan pintu masuk tersedia standing banner yang memberikan pilihan menu paket yaitu ; Hoka Suka 1 (Yakitori grilled, kering kentang, acar, nasi dan sambal), Hoka Suka 2 (ebi furai, kering kentang, acar, nasi dan sambal), dan Hoka Suka 3 (Chicken Katsu, kering kentang,acar, nasi dan sambal). Akhirnya pilihan jatuh ke Hoka Suka 1 dengan pilihan sambal matah seharga Rp.49.000. Daku pun memesan diluar paket untuk 3 jenis sambal khas nusantara (sambal matah, sambal bawang dan sambal hijau) untuk dibawa pulang, masing-masing seharga Rp.5.000.

Deskripsi : Hoka Suka 1 menu yang daku pilih I Sumber Foto : Andri M
Deskripsi : Hoka Suka 1 menu yang daku pilih I Sumber Foto : Andri M
Deskripsi : Nyicipin Yokitori grilled ala Hokben I Sumber Foto : Mia
Deskripsi : Nyicipin Yokitori grilled ala Hokben I Sumber Foto : Mia
Daku pun memesan mengikuti aturan yaitu Ngantri. Ternyata Hoka Suka 1 sedang banyak yang pesan, akhirnya daku pun menunggu. Tidak lama pesanan daku tiba. Yang pertama kali daku lakukan adalah mencicipi sambalnya, kenapa begitu !!!! .... biar lidah ini tidak keracunan rasa dari main course terlebih dahulu. Klo bahasa jawa di 'dulit' atau bahasa bekennya di'jilat'.

Langsung...nyosss...maknyus...., sambal matah ini memiliki keunikan cita rasa. Lidah ini bagaikan diberi harmonisasi gabungan antara rasa pedas, asin dan asam. Salah-satu yang daku perhatikan sambal matah Hokben terlihat berminyak dan secara tekstur lebih halus dibandingkan dengan sambel matah khas Bali yang lebih kasar.

Deskripsi : Sambal Matah ala Hokben bertekstur lebih lembut I Sumber Foto : Andri M
Deskripsi : Sambal Matah ala Hokben bertekstur lebih lembut I Sumber Foto : Andri M
Secara rasa sambal matah Hokben tidak jauh berbeda dengan sambal matah khas Bali walaupun potongan kasar bawang merah, batang serai dan cabai rawit lebih halus. Bila sambal matah di Bali disiram dengan minyak kelapa panas, bila daku perhatikan dari jemari ini seperti di tumis dengan minyak goreng.

Berdasarkan keterangan supervisor yang mengawasi pelayanan saat daku tanya menyangkut cara pembuat sambal ini, ia hanya menjawab bahwa sambal yang terbungkus plastik ini disetorkan dari pusat ke resto. Pembuatannya tidak di tempat, pantas saja dibungkus plastik seperti plastik bumbu mie instan. Mungkin agar dibawa pulang tidak tumpah.

Pada saat sambal matah ini dikawinkan dengan yakitori grilled terjadi percampuran rasa yang membuat lidah mengirimkan sinyal ke dofamin otak menyatakan 'nikmat'. Sate khas dari Jepang yang umumnya menggunakan daging ayam ini (yakitori grilled)terasa begitu empuk dan matang dari luar sampai kedalam.

Bila daku perhatikan Yakitori grilled ala Hokben ini yang tidak berbumbu dan tidak bersaus melainkan terlihat dikecapi pada permukaan luar daging secukupnya tidak dibanjiri. Pada umumnya di Jepang untuk kuliner  Yakitori yang sudah dibakar dicelupkan ke dalam saus tare yang terbuat dari kecap asin, mirin, arak, dan gula sehingga Yakitori mempunyai rasa manis-manis asin. 

Nah untuk Yakitori grilled ala Hokben pastinya tidak menggunakan arak karena Hokben telah tersertifikasi Halal. Karenanya yakitori ala Hokben lebih terasa gurih. Itu kenapa daku memilih dikawinkan dengan sambal matah karena sambal jenis ini selain pedas ada cita rasa asin dan asam begitu cocok untuk yakitori grilled.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun