Mohon tunggu...
sekar A
sekar A Mohon Tunggu... Penulis - pemimpi

Active

Selanjutnya

Tutup

Money

Uang untuk barang & Uang untuk pengalaman

13 Juli 2020   11:06 Diperbarui: 13 Juli 2020   11:19 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Uang adalah salah satu harta yang paling berharga. Kenapa bisa? Karena dengan adanya uang, semua barang yang kita inginkan bakal terkabul. Tapi pernah gak berpikir, kalau uang juga memberikan pengalaman kepada kita. Seperti judul diatas, saya ingin sedikit berbagi pengalaman tentang uang yang saya pakai. Uang yang dipakai untuk pengalaman, terasa jauh berbeda dengan uang yang kita pakai untuk membeli benda.

Awal kelas 1 SMP, aku minta ke orangtua kalau pengen dibelikan gawai. Sekarang zaman serba modern. Gak afdol rasanya jika tidak punya gawai. Tanpa persyaratan apapun, orangtua langsung mengizinkan. Siapa yang gak seneng barang baru langsung ada di depan mata? Ya tahu kan, rasanya. Waktu itu aku seneng banget punya gawai. Sampai sekarangpun, gawaiku masih awet. Paling Cuma cacat sedikit.

Lain waktu, aku minta dibelikan tas. Soalnya tasku kecil, dan aku butuh tas yang memuat banyak barang. Bagai sulap, bagai sihir, tas langsung dibeliin juga dong. Pokoknya banyak deh, waktu itu barang baru yang aku minta. Paling mahal Cuma gawai. Tapi semua barang 'baru' itu akan berubah menjadi barang 'lama' seiring berjalannya waktu. Barang baru itu juga akan rusak suatu hari nanti. Dan aku sadar, punya barang baru, Cuma senang di awalan aja. Lama kelamaan pasti bosen, bahkan sampai terlantar begitu aja.

Itulah mengapa aku harus menggunakan prinsip, "Kebutuhan paling utama, daripada keinginan". Buktinya, gelang tangan. Aku suka pakai gelang tangan. Bahkan di rumah, gelang tangan aku ada lima. Awalnya suka pake gelang karena banyak temen-temen yang make gelang ke sekolah. Tanpa sadar, aku sudah punya lima gelang di rumah.  Kalian tahu apa akhirnya? Bosan. Aku sudah bosan pakai gelang. Apalagi kalau gelangnya basah, dan gak sengaja kena kertas. Huh! Paling nyebelin. Sekarang aku udah gak pakai gelang lagi ya karena itu, bosan.

Berbeda dengan barang koleksi. Kalau suka mengoleksi sesuatu, pasti gak bakal bosan. Aku punya koleksi buku dari non-fiksi sampai ke fiksi. Memang hobiku membaca buku. Bahkan aku ingin lagi-lagi. Seakan tidak ada habisnya aku ingin buku.

Kalau kamu suka koleksi foto juga paling gak bakal bosan. Karena itu memang hobi. Coba bandingkan uang yang kamu beli karena keiinginan saja. Pasti bakal cepat bosan. Lain cerita jika uangmu dipakai untuk hobi. Pasti terasa bermanfaat.

Lalu, uang dipakai pengalaman apa maksudnya?

Maksudnya, uang itu kamu pakai bukan untuk membeli barang atau koleksi. Uang itu dipakai untuk menentukan tujuan. Misalkan aku sendiri. Pada Desember 2019, aku memtuskan berlibur di kampung inggris. Ya sudah pasti aku harus merogoh uang agar dapat berlibur disana. Belum lagi jika aku harus membeli kebutuhan selama disana. Entah, berapa banyak biaya yang harus aku keluarkan. Tapi, dengan pengalaman aku di kampung inggris, liburanku terasa bermanfaat. Tidak menyia-nyiakan waktu. Ilmu, kawan baru, suasana di sana amat sangat seru. Aku rela mengeluarkan lebih banyak uang karena aku tahu, uangnya yang dipakai  bermanfaat terus.

Balik ke zaman dulu. Waktu itu, sekolahku study tour ke Bandung. Kami menginap di sana hanya dua hari satu malam. Jelas-jelas kami harus membayar sekian rupiah agar bisa berlibur dan menginap di hotel. Selama di sana, liburanku dengan kawan-kawan terasa seru sekali. Lagi-lagi aku juga gak mau pulang. Tapi ya, gimana, program sekolah, terpaksa pulang deh. Huhuhu ....

Berlibur ke tempat wisata juga gak kalah seru. Apalagi sama keluarga besar. Bisa menambah tingkat keceriaan kita. Walaupun cuma sehari doang. Tapi pengalaman itu akan membekas di hati sampai kapanpun.

Coba kamu bayangkan, punya banyak uang, terus kamu pakai berlibur ke luar negeri. Pasti gak kebayang gimana serunya pengalaman itu. Beda sama uang yang kamu pakai buat memenuhi keinginan barang kamu. Atau lagi, kamu bisa keluar negeri ikut pertukaran pelajar, wah ... sudah pasti pengalaman paling 'mewah' di hidupmu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun