Mohon tunggu...
sekar A
sekar A Mohon Tunggu... Penulis - pemimpi

Active

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Liburan? Kampung Inggris Saja!

11 Januari 2020   13:30 Diperbarui: 11 Januari 2020   16:29 209
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Liburan. Siapa sih yang gak suka yang namannya liburan? Kesempatan kita untuk meluangkan waktu dari kegiatan sehari-hari. Liburan merupakan hal yang mengasyikan. Tetapi, kalau liburannya cuma sekedar rebahan doang di atas pulau kapuk, namanya liburan gak asyik. Jadi, gimana caranya agar liburan kita mengasyikkan?

Gak punya jadwal untuk liburan? Mending ke Kampung Inggris aja. Kampung Inggris adalah tempat belajar yang paling menyenangkan dari semua sekolah yang aku jalani. Kampung Inggris terletak di Pare, Kediri, Jawa Timur. Dijamin, gak bakal bosan kalau liburan ke sini mah ....

Nah, dikesempatan kali ini, aku mau menceritakan pengalaman aku selama berada di sana selama satu minggu. Simak ceritanya ....

Satu bulan sebelum liburan akhir tahun, aku sibuk mengutak-ngatik smartphone demi mencari lembaga yang cocok untukku di sana. Sudah pasti aku meminta izin kepada orangtua. Karena ini baru pertama kalinya aku ke kampung inggris, dan bener-bener gak tahu apa-apa di sana, aku cari lembaga yang paling murah, hehehe. Sebenarnya, jauh sebelum liburan akhir tahun, aku sudah punya niat ingin berlajar di kampung inggris. Dan akhirnya baru kesampaian sekarang.

Singkat cerita, aku berhasil menemukan suatu lembaga yang dianggap paling murah diantara lainnya, yaitu The Eagle, terletak di Jl. Anyelir. Aku langsung mengontak ke sana, dan bertanya-tanya seputar lembaga tersebut. Setelah puas bertanya, aku sudah putuskan untuk memilih lembaga ini. Dia (Admin) mengirimku formulir pendaftaran lewat whatsapp. Saat pendaftaran aku juga  harus membayar dp sebesar lima puluh persen dari harga yang tertera. Aku sedikit lega setelah mendaftar sambil menunggu hari dimana aku tiba di sana. Di sana. aku akan tinggal di camp (kamar kost yang disediakan oleh lembaga). Bagi teman-teman yang tidak mau menetap di camp, bisa juga nge-kost di sana.

Lembaga, sudah dapat. Tinggal mempersiapkan diri sebelum keberangkatan. Aku memanfaatkan sisa-sisa minggu untuk mencari-cari informasi seputar kampung inggris di internet. Mulai dari kuliner, suasana, tempat nongkrong asyik, penduduknya, dan lain sebagainya. Wah! Pokoknya informasinya cukup meyakinkan. Jadi gak sabar pengen ke sana.


Satu hari sebelum kelas dimulai, aku berangkat menggunakan mobil pribadi. Berangkat dari jam delapan pagi, sampai di sana jam satu siang. Jarak dari Magetan ke Kediri sebenarnya tidak terlalu jauh. Hanya saja, aku sempat terjebak macet ketika tiba di Kota Kediri.

Sesampainya di sana, aku langsung mendaftar dan membayar kekurangan harga. Dari situ, aku mendapat kaos, dan buku modul. Aku diantar salah satu Tutor bernama Mrs. Mayang. Rupanya, kamarku terletak paling atas. Sempat kecewa sih, dapat kamar yang paling atas. Apalagi bangunan ini tiga lantai, pasti capek bolak-balik turun ke bawah. Namun, Mrs. Mayang menyakinkan aku, bahwa kamar yang paling atas adalah kamar VIP. 'Masa iya sih?' aku sedikit membatin dalam hati. Aku pasrah saja saat berjalan ke atas sana.

Sampai di atas, ternyata sudah ada dua orang yang menepati kamar tersebut. Mereka berdua orang kuliah. Mrs. Mayang cukup mengantarkan aku sampai di sini. Aku masuk, dan menata barangku dalam lemari. Tidak lupa juga, aku berkenalan dengan mereka. Aku pikir yang menetap kamar ini hanya empat orang, rupanya semakin sore, orang-orang pada berdatangan menepati kamar yang kosong. Dan hasilnya, kamarku diisi tujuh orang.

Ternyata Mrs. Mayang benar kalau kamar teratas adalah kamar VIP. Buktinya, dari atas sini, aku dan teman sekamarku bisa melihat Sunrise dari balik gunung pada pagi hari dan dapat melihat sunset menjelang malam. Kamarku tidak bakal kepanasan, sebab angin selalu datang kapan saja. Di depan kamar, kami bebas sepuasnya bermain di lantai tanpa harus berdesakan. Koneksi wifi yang lancar daripada kamar lainnya. Dan hanya tujuh orang saja yang menepati kamar ini.

Hehehe, pokoknya kamarku itu yang paling enak diantara yang lain. Aku bertanya-tanya kepada teman-temanku yang menetap di bawah bagaimana rasanya menetap di sana. Sempit, panas, sumpek, gak bisa jemur baju, gak ada sinyal. itu kata mereka. Memang iya, itu benar. Kamar di lantai dua diisi oleh dua belas orang. Dan masing-masing kamar, ada tiga kasur tingkat. Bisa disimpulkan satu kasur single untuk tiga orang. Gimana gak sempit. Begitu juga dengan kamar lantai dasar. Saking sempitnya saja, koper-koper mereka sampai di taruh di luar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun