Mohon tunggu...
Rakesh Vaswani
Rakesh Vaswani Mohon Tunggu... Lainnya - A positive attitude can take you places, negativity can't.

Electrical Engineering Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pembuatan dan Penyaluran Faceshield Sebagai Alat Perlindungan Diri Untuk Pencegahan Penyebaran Penularan Virus Covid-19

14 Agustus 2020   16:23 Diperbarui: 14 Agustus 2020   22:36 654
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar 1. Grafik total kasus akibat Covid-19 di Seluruh Dunia (sumber: www.worldometers.info › coronavirus › country) 

Dosen Pembimbing : Lukiyana, S.E.,M.M.
Anggota : Rakesh, Widodo, Ananda Yauhana, Ahmad Ginanjar, Ami Mulyani, Pola Triman Jaya Lawolo, Gracelia Angelina D, Maria Fortunata Meze, Nanda Alika Fairuz, Khoirunisa Alfiany, Nelsie Sopya Dayanie, Prastio Risky M, Robert Tjong, Dwi Handayani, Fauzia Rizqika, Evelin, Widi Astuti, Bunga Susilo, Delvia Arza Putri, Anggun Maylyn Muzdalifah, Andrew Kellyen, Alya Juniasti,Febbylia cindy, Ratih Purnamasari, Billy Mintje, Juita Verawati.

ABSTRAK: Penularan virus covid-19 yang terjadi di Indonesia meningkat begitu cepat, hal ini membuat tenaga medis membutuhkan APD (Alat Pelindung Diri). Virus covid-19 ini mentransmisikan virus nya melalui droplet (percikan air liur) dari penderita penyakit tersebut, hal ini dapat membahayakan kesehatan tenaga medis atau orang yang berinteraksi langsung dengan penderita. Kebutuhan akan APD terutama pelindung wajah berupa Refilled Face Shield sangat diperlukan oleh tenaga medis untuk memperkecil resiko tertularnya virus covid-19. Tujuan dari penulisan jurnal ini adalah untuk melakukan pengabdian ke masyarakat melalui program KKN (Kuliah Kerja Nyata) yaitu melakukan pembuatan Face Shield, serta rencana penyaluran APD berupa Refilled Face Shield ke tenaga medis di rumah sakit se-jabodetabek dan perangkat desa serta RW (Rukun Warga) di wilayah Jakarta Utara. Metode yang dilakukan ada beberapa tahap dari mendesain produk, proses pembuatan, pengemasan produk dan pendistribusian produk. Proses produksi melibatkan sumber daya manusia yang meliputi kreativitas dan inovasi dalam mendesain produk dan pembuatan produk serta melibatkan sumber daya alat yang meliputi alat-alat sederhana seperti alat pemotong, blower, lem tembak, serta desain dari komputer. Pembuatan APD berupa Refilled Face Shield ini bersifat dapat diisi ulang diharapkan mampu untuk mengurangi pertumbuhan jumlah sampah medis dan dapat memperkecil resiko penularan virus covid-19.

 Kata kunci: covid-19, refilled face shield, pelindung wajah, APD, KKN

ABSTRACT: The transmission of the covid-19 virus that occurs in Indonesia is increasing so fast, this makes medical personnel need PPE (Personal Protective Equipment). The Covid-19 virus transmits the virus through droplets from sufferers of the disease, this can endanger the health of medical personnel or people who interact directly with sufferers. The need for PPE, especially face shields in the form of a Refilled Face Shield, is needed by medical personnel to minimize the risk of contracting the Covid-19 virus. The purpose of writing this journal is to provide community service through the RWL (Real Work Lecture) program, which is to make a Face Shield, as well as a plan to distribute PPE in the form of a Refilled Face Shield to medical personnel in hospitals throughout Jabodetabek and village officials and RW (Rukun Warga ) in the North Jakarta area. The method used is in several stages, from product design, manufacturing process, product packaging and product distribution. The production process involves human resources which include creativity and innovation in product design and product manufacture and involves tool resources which include simple tools such as cutting tools, blowers, glue gun, and designs from computers. Making PPE in the form of Refilled Face Shield, which is rechargeable, is expected to reduce the growth in the amount of medical waste and reduce the risk of transmission of the Covid-19 virus.

Keywords: covid-19, refilled face shield, faceshield, PPE, RWL

PENDAHULUAN

Pandemi virus covid-19 terjadi di Indonesia saat ini, kebutuhan Alat Pelindung Diri (APD) khususnya untuk tenaga medis sangatlah penting. Face Shield merupakan salah satu jenis APD yang cukup efektif dan praktis digunakan[1]. Kebutuhan alat pelindung diri (APD) mengalami kenaikan semenjak pasien yang sakit akibat Covid-19 bertambah. Kebutuhan ini beralasan sebab tanpa adanya pelindung diri yang memadai, Covid-19 mudah sekali menyebar dan mengakibatkan sakit pada orang yang terkena virus tersebut[2]. Tingkat kematian tenaga kesehatan di Indonesia disebut menjadi  angka kematian tertinggi di antara negara Asia Tenggara maupun di dunia. Pada awal bulan Mei 2020, tercatat 55 tenaga kesehatan di Indonesia yang dinyatakan meninggal dunia akibat virus corona.Seperti yang dikemukan oleh Ketua Departemen Manajemen Rumah Sakit, Universitas Hasanuddin, Irwandy, tingkat kematian tenaga kesehatan di Indonesia  mencapai 6,5%[3].

   

ss-grafik-covid-death-5f364bae297d6802403a1692.png
ss-grafik-covid-death-5f364bae297d6802403a1692.png
  Gambar 2. Grafik total kematian akibat Covid19 di Seluruh Dunia (sumber: www.worldometers.info › coronavirus › country)

Gambar 1 berupa grafik yang menjelaskan total kasus orang-orang yang terinfeksi virus covid-19 di seluruh dunia. Kasus orang yang terinfeksi virus covid-19 terus mengalami peningkatkan seiring berjalannya waktu yang dapat dilihat dari kurva yang terus mengalami kenaikkan. Gambar 2 berupa grafik yang menjelaskan total kasus orang-orang yang meninggal akibat virus covid-19, kasus orang yang meninggal akibat covid-19 berbanding lurus dengan jumlah kasus orang yang terinfeksi oleh virus covid-19. Dibuktikan dengan kurva yang terus mengalami kenaikkan setiap bulannya. Data tersebut selalu diperbarui setiap 24 jam dan ketika data tersebut diambil oleh penulis, perubahan sudah terjadi seiring bertambahnya daerah cakupan penderita covid-19.

kekurangan-apd-5f364c96297d6835b94f4cd3.png
kekurangan-apd-5f364c96297d6835b94f4cd3.png
Gambar 3. Pemberitaan Media Elektronik Terkait Alat Pelindung Diri (sumber: google.com/apd corona)

Gambar di atas merupakan gambaran dari beberapa media yang melaporkan minimnya APD bagi tenaga medis di Indonesia untuk melakukan penangan covid-19. Kasus covid-19 ini proses penyebaran sangat cepat, dengan jumlah penambahan tenaga dan alat medis yang tidak cukup untuk mengatasi dan menyelesaikan penyakit akibat virus covid-19[4].

Berdasarkan latar belakang tersebut kami Mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta melalui program KKN (Kerja Kuliah Nyata) dengan menerapkan protokol kesehatan yang diajurkan oleh pemerintah membuat suatu inovasi untuk mencegah penyebaran virus covid-19 semakin meluas dengan membuat Refilled Face Shield. Refilled Face Shield merupakan alat pelindung diri (APD) berupa pelindung wajah yang bersifat dapat diisi ulang yaitu dengan cara mengganti bagian kaca pelindungnya saja. Penggunaan Face Shield salah satu upaya dalam upaya pengendalian virus covid-19 karena terbatasnya masker wajah dan penutup muka. Refilled Face Shiled memiliki keunggulan yaitu dapat di gunakan berulang kali. Pembersihannya dapat dilakukan dengan menggunakan sabun dan desinfektan, Face Shield ini lebih nyaman di gunakan daripada masker. Pembuatan Refilled Face Shield ini bertujuan untuk mengurangi pertumbuhan jumlah sampah medis, untuk melindungi para tenaga medis dan memperkecil tingkat kematian tenaga medis akibat penularan virus covid-19, serta untuk menambah jumlah  stok alat pelindung diri bagi rumah sakit. Selain itu, kegiatan yang dilakukan adalah  pendistribusian Refilled Face Shield ke rumah sakit se-jabodetabek, perangkat desa dan perangkat RW wilayah Jakarta Utara.

METODE

Metode yang dilakukan dalam pembuatan Refilled Face Shield ini sebagai bentuk pengabdian masyarakat dalam program KKN adalah :

diagram-alir-pages-to-jpg-0001-5f3651ad097f362f5108cb53.png
diagram-alir-pages-to-jpg-0001-5f3651ad097f362f5108cb53.png
Gambar 4. Diagram Alir Metode Penulisan Pengabdian Masyarakat melalui program KKN

Proses pembuatan Refilled Face Shield dimulai dengan merancang dan mendesain bentuk dari pelindung wajah (Face Shield) sesuai protokol Kesehatan. Proses desain dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak (Komputer). Dalam mendesain dan merancang produk banyak hal yang harus diperhatikan, dari segi kenyamanan, keamanan, dan kemudahan untuk calon pengguna Face Shield. Refilled Face Shield dirancang untuk dapat digunakan berkali-berkali sehingga dapat mengurangi jumlah sampah medis.

Proses selanjutnya adalah proses produksi Refilled Face Shield, tahap ini adalah tahapan paling penting untuk dapat membuat Face Shield yang sesuai protokol kesehatan. Proses pembuatan atau produksi Refilled Face Shield menggunakan alat-alat sederhana seperti : gunting, lem tembak, blower, alat pemotong pipa, one hole punch carl, dan cutter.

Tahap Quality Control adalah proses dimana Refilled Face yang sudah jadi diperiksa kembali oleh beberapa tim untuk menilai apakah layak untuk digunakan dan disalurkan ke tenaga medis. Apabila sudah memenuhi standar protokol kesehatan maka Refilled Face Shield siap untuk didistribusikan ke rumah sakit dan ke perangkat desan dan RW, namun apabila tidak memenuhi standar kesehatan yang ada maka akan dirancang ulang kembali sehingga dapat memenuhi standar protokol kesehatan.

Proses berikutnya yaitu proses pengemasan Refilled Face Shield ke dalam kotak untuk memudahkan dalam proses pendistribusian ke rumah sakit dan perangkat desa serta RW. Proses pengemasan harus dilakukan dengan hati-hati dan penanganan yang tepat sehingga tidak merusak Face Shield yang didalam kotak tersebut.

Tahapan selanjutnya adalah menulis artikel ilmiah berupa jurnal. Penulisan dilakukan untuk menyampaikan hasil seluruh kegiatan program KKN sebagai bentuk pengabdian masyarakat sehingga dapat dimengerti hal yang telah dilakukan dan dijadikan pembelajaran.

Tahapan terakhir adalah melakukan publikasi artikel ilmiah yang telah dibuat sehingga masyarakat khalayak dapat mengetahui kegiatan ini dan dapat dijadikan pembelajaran.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Kegiatan pengabdian masyarakat melalui program KKN (Kuliah Kerja Nyata) ini yaitu membuat Refilled Face Shield (Pelindung wajah yang dapat diisi ulang) dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan yang dianjurkan pemerintah yaitu menggunakan masker ketika diluar rumah, work from home, dan menerapkan social distancing. Program KKN membuat Refilled Face Shield ini dilakukan di bulan Juli-Agustus yang selanjutnya disalurkan ke rumah-rumah sakit di jabodetabek dan ke perangkat desa serta Perangkat RW wilayah Jakarta Utara. Proses pembuatan Refilled Face Shield ini melalui beberapa tahapan dari mendesain dan merancang produk, memproduksi produk, dan mengemas produk serta melakukan distribusi ke rumah-rumah sakit di jabodetabek dan perangkat desa dan RW di wilayah Jakarta Utara. Tahapan-tahapan dalam proses pembuatan Refilled Face Shield dapat dilihat secara detail di gambar 5 diagram alir proses pembuatan Refilled Face Shield dibawah ini.

diagram-alir-pages-to-jpg-0001-1-5f365220097f3665aa3b5d72.png
diagram-alir-pages-to-jpg-0001-1-5f365220097f3665aa3b5d72.png
Gambar 5. Diagram Alir Proses Pembuatan Refilled Face Shiled

1. Proses Perancangan dan Desain Refilled Face Shield

 

Proses perangcangan dan desain diawali dengan membuat prototype Refilled Face Shield dalam bentuk sketsa 2D menggunakan perangkat lunak (komputer). Tujuan membuat prototype Refilled Face Shield untuk memperoleh gambaran singkat dari produk yang akan dibuat, dan untuk mengetahui secara detail bahan dasar yang akan digunakan untuk membuat produk. Gambar Prototype Refilled Face Shield dapat dilihat  pada gambar berikut ini.

desain-refilled-face-shield-rev02-page-0029-5f364f56297d684ece35f6e2.jpg
desain-refilled-face-shield-rev02-page-0029-5f364f56297d684ece35f6e2.jpg
   Gambar 6. Prototype Face Shield

2. Proses Produksi Refilled Face Shield

 

Proses berikutnya setelah menyelesaikan rancangan dan desain dari Refilled Face Shield adalah proses produksi produk. Produksi diawali dengan melakukan pemotongan pipa PVC dengan ukuran 26 cm dan 33 cm yang berdiameter 3 cm. Selanjutnya memotong spon ati berukuran 26 cm × 3 cm, memotong mika berukuran 33 cm × 3 cm, memotong karet berukuran 33 cm × 3 cm, dan pita merah berukuran 33 cm × 3 cm. Proses selanjutnya yaitu merakit bahan-bahan tersebut menjadi sebuah Refilled Face Shield.

Pembuatan Face Shield membutuhkan bahan-bahan seperti pipa vc, spon ati, mika ohp, pita nylon, mur baur pentol, dan karet elastis. Pipa PVC digunakan sebagai dasar kerangka Refilled Face Shield. Spon Ati berfungsi sebagai bantalan di bagian dahi agar pengguna nyaman dalam menggunakan Refilled Face Shield tersebut. Mika OHP berrfungsi sebagai pelindung wajah dari droplet (percikan air liur) penderita covid-19. Pita Nylon berfungsi sebagai penghias di bagian pipa pvc agar terlihat indah dan menarik di mata calon pengguna produk. Mur Baur Pentol berfungsi untuk mengikat dan merekatkan pipa pvc dengan mika ohp dan karet elastis. Karet elastis berfungsi untuk merekatkan faceshield sehingga nyaman untuk digunakan dan tidak longgar. Hasil pembuatan dan perakitan Refilled Face Shield dapat dilihat pada gambar 7 dan gambar 8 berikut ini.

kekurangan-apd-page-0001-5f365224297d684f7c4be0b2.png
kekurangan-apd-page-0001-5f365224297d684f7c4be0b2.png
Gambar 7. Pipa PVC yang telah dipotong dan ditempelkan stiker

kkn-kelompok-5f365252297d6874287a31c2.jpg
kkn-kelompok-5f365252297d6874287a31c2.jpg
 Gambar 8. Hasil pembuatan Refilled Face Shield

3. Proses Pendistribusian Refilled Face Shield 

 

Pendistribusian dilakukan dengan mengirimkan produk ke rumah-rumah sakit di jabodetabek dan mengirimkan produk ke perrangkat desa dan perangkat RW di wilayah Jakarta Utara. Berikut daftar pendistribusian Refilled Face Shield ke rumah sakit, perangkat desa dan RW dapat dilihat pada table 1 berikut ini.

No.

Penerima Distribusi Face Shield

1.

RS Mulyasari

2.

Klinik Syifa Medical Center

3.

Klinik Yakri

4.

Klinik Yakrija

5.

Kelurahan Tugu Jakarta Utara

6.

Perangkat Desa Tingkat RT

7.

Kantor RW 04 Tugu Utara

Tabel 1. Nama Penerima Distribusi Refilled Face Shield

rs-mulyasari-5f3655fd097f36535b2d1282.jpg
rs-mulyasari-5f3655fd097f36535b2d1282.jpg
Gambar 9. Penyaluran Refilled Face Shield ke RS Mulyasari

SIMPULAN DAN SARAN

Kegiatan pengabdian masyarakat melalui program KKN ini telah berhasil dilakukan dengan lancar. Pembuatan dan Pendistribusian Refilled Face Shield yang dilakukan oleh mahasiswa-mahasiswi Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta merupakan suatu bentuk wujud kepedulian dunia pendidikan terhadap dunia kesehatan. Proses produksi yang telah dilakukan melibatkan sumber daya manusia yang meliputi kreativitas dan inovasi dalam mendesain produk dan pembuatan produk serta melibatkan sumber daya alat yang meliputi alat-alat sederhana seperti alat pemotong pipa, one hole punch carl, dan cutter serta desain dari komputer. Proses Pendistribusian dilakukan melalui jalur darat. Melalui kegiatan ini diharapkan dapat memperkecil resiko  penularan virus covid-19. Masyarkat agar dapat mematuhi protokol kesehatan yang ada sehingga tidak terkena virus covid-19 .

DAFTAR PUSTAKA

 

[1]      UTA’45. (2020) ‘Desain Refilled Face Shield Rev02’ [online]. Tersedia di:

https://uta45jakarta.ac.id/. Diakses pada: 9 Agustus 2020

[2]      Nugroho, C., Ismail, M., Sagoro, G., Maskarai, A., Gozali, M., Asrafi, A., Satoto, S., Saputra, R., Rusdwinanto, C., Sriyanto, S., Prasetyo, N., & Antartika, M. (2020). Desain dan Pembuatan Faceshield Sebagai Alat Perlindungan Diri Penyebaran Covid19. JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT

 (AbdiMas), 2(1), 1-16. Diakses dari: https://jurnal.polibatam.ac.id/index.php/AbdiMas/article/view/1995

[3]      IDI: Tingkat Kematian Tenaga Kesehatan di Indonesia Akibat Covid-19 Tertinggi di Dunia. (2020, Juni 26). Tersedia di: https://health.grid.id/read/352214012/idi-tingkat-kematian-tenaga-kesehatan-di-indonesia-akibat-covid-19-tertinggi-di-dunia?page=all. Diakses 9 Agustus 2020

[4] Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Coronavirus Diseases (Covid-19). Kementrian KEsehatan RI, 2020

[5]     Prasetyo, Singgih & Suherlan, Yayan.

(2020). KKN UNS Era Covid-19 di Rt 03 Rw 07 Desa Panjer Kecamatan Kebumen. 10.13140/RG.2.2.12048.84487. Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat| Vol 1 (1). Diakses dari: https://www.researchgate.net/publication/342158391_KKN_UNS_Era_Covid- 19_di_Rt_03_Rw_07_Desa_Panjer_Kecamatan_Kebumen (Diunduh tanggal 9 Agustus 2020).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun