Mohon tunggu...
rakeen errasmus
rakeen errasmus Mohon Tunggu... Mahasiswa Telkom University

mendengarkan musik

Selanjutnya

Tutup

Bandung

Lenggang Sisingaan: Budaya Ikonik Subang yang Masih Eksis di Bandung Raya

15 April 2025   00:43 Diperbarui: 15 April 2025   00:43 195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bandung. Sumber ilustrasi: via KOMPAS.com/Rio Kuswandi

Saat membicarakan budaya tradisional yang masih eksis di wilayah Bandung dan sekitarnya, banyak orang langsung teringat pada tarian Jaipongan atau angklung. Tapi tahukah kamu, ada satu tradisi unik dari wilayah Subang yang kini juga banyak tampil di kawasan Bandung, yaitu Sisingaan? Tradisi ini bukan cuma sekadar hiburan, tapi juga sarat makna sosial dan budaya yang dalam.

1. Apa Itu Sisingaan?

Sisingaan adalah sebuah pertunjukan seni tradisional yang biasanya ditampilkan dalam prosesi khitanan anak laki-laki. Dua anak akan duduk di atas boneka singa yang digotong oleh beberapa orang sambil diiringi musik gamelan. Pertunjukan ini bukan hanya sekadar parade, tapi juga bentuk dari rasa bangga dan doa untuk keberanian si anak.

Sisingaan berasal dari Subang, Jawa Barat. Menurut data dari Kemendikbud. Kesenian ini telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda Indonesia sejak 2013. Namun kini, Sisingaan juga sering tampil di wilayah Bandung, khususnya di daerah pinggiran atau saat acara-acara budaya Sunda.

2. Simbol Perlawanan dan Identitas Lokal

Sisingaan bukan sekadar pertunjukan. Dalam sejarahnya, Sisingaan lahir sebagai bentuk sindiran terhadap kolonialisme Belanda. Boneka singa yang ditunggangi itu dulu melambangkan simbol kerajaan kolonial (karena lambang VOC berupa singa), dan anak-anak yang menunggangi singa itu menyimbolkan harapan bahwa generasi muda kelak akan menjadi pemimpin yang menaklukkan "penjajah".

Keren, ya? Dalam budaya Sunda, simbolisme semacam ini banyak dijumpai dalam seni pertunjukan. Mereka menggunakan seni bukan hanya untuk hiburan, tapi juga sebagai alat komunikasi sosial dan politik.

3. Tradisi yang Terus Hidup di Bandung

Di Bandung sendiri, pertunjukan Sisingaan masih kerap terlihat di kawasan seperti Cibiru, Ujungberung, hingga Lembang. Ini menjadi bukti bahwa budaya daerah dari luar Bandung sekalipun bisa tumbuh dan hidup berdampingan, memperkaya identitas budaya masyarakat urban.

Bahkan di beberapa sekolah dasar di Kota Bandung, Sisingaan dikenalkan dalam kegiatan ekstrakurikuler kesenian daerah. Ini bentuk pelestarian budaya yang penting, agar generasi muda tidak melupakan akar tradisinya.

4. Pelestarian Melalui Komunitas

Ada banyak komunitas seni di Bandung yang masih aktif melestarikan Sisingaan. Mereka sering tampil dalam festival budaya Sunda, dan juga dalam kegiatan Hari Jadi Kota Bandung. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung pun beberapa kali mendukung event yang menampilkan Sisingaan, menunjukkan bahwa budaya ini masih sangat dihargai.

Menurut wawancara dari Detik.com, beberapa seniman Sisingaan di Bandung bahkan mulai mengembangkan pertunjukan ini dengan koreografi yang lebih modern, tanpa meninggalkan unsur tradisionalnya.

Kesimpulan

Sisingaan adalah contoh nyata bagaimana budaya lokal tidak hanya bertahan, tapi juga berkembang dan hidup di tengah masyarakat modern seperti Bandung. Di balik gemerlap kota, ada semangat budaya yang terus bergulir---lewat seni, simbolisme, dan rasa kebersamaan yang kuat.

Jika kamu suatu hari melihat anak-anak kecil ditandu di atas boneka singa dengan iringan musik meriah, jangan hanya sekadar menonton. Ingatlah bahwa itu adalah bagian dari warisan kita yang tak ternilai, dan selayaknya kita jaga bersama.

Daftar Pustaka

  • Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (2013). Warisan Budaya Tak Benda: Sisingaan Subang.

  • Detik Jabar. (2024). 15 Warisan Budaya Tak Benda Kota Bandung.

  • Wawancara komunitas seni Sisingaan Bandung, via Detik.com & Bandung.go.id

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bandung Selengkapnya
Lihat Bandung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun