Mohon tunggu...
Raja Lubis
Raja Lubis Mohon Tunggu... Pekerja Teks Komersial

Pecinta Musik dan Film Indonesia yang bercita-cita menjadi jurnalis dan entertainer namun malah tersesat di dunia informatika dan kini malah bekerja di perbankan. Ngeblog di rajalubis.com / rajasinema.com

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

Clash of Champions Season II: Ketika Kompetisi jadi Sinema yang Menggugah

22 Agustus 2025   07:05 Diperbarui: 22 Agustus 2025   21:55 375
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Siapa jagoanmu di CoC season II? (Sumber: dokumentasi Ruangguru)

"Eh, si ranking satu dulu ke mana ya?"

Dulu waktu masih sekolah, tiap pembagian rapor, semua mata langsung nyari siapa yang duduk di singgasana nomor satu. Wah, dielu-elukan, dipuji-puji, kayak sudah pasti bakal jadi menteri atau CEO. Saya bahkan ingat kepala sekolah waktu SMP sering mendoakan saya jadi Menteri Agama karena sering jadi pembaca doa di setiap upacara.

Tapi sekarang, pas udah pada gede, banyak yang mulai nanya keberadaan dan eksistensi si ranking 1. Seolah-olah hidup itu cuma soal nilai dan ranking. Padahal, dunia nyata nggak main sistem rapor. Apakah kamu si ranking 1 tersebut?

Kenapa pembelajaran di ruang kelas seringkali jadi pertarungan tentang angka, skor, dan kemenangan. Padahal di balik angka-angka tersebut ada banyak cerita yang sesungguhnya bisa jadi pelajaran yang lebih berharga ketimbang nilai rapor.

Esensi soal cerita di balik angka-angka itulah, yang saya tangkap dari serial reality show Clash of Champions persembahan Ruangguru yang kini sudah berjalan di musim kedua. 

Mari kita bedah!

Ketika kompetisi menjadi sinema yang menggugah

Acara Clash of Champions (CoC) yang tayang gratis di aplikasi Ruangguru dan Youtube ini mencuri perhatian penonton sejak musim pertama pada 2024. Kemudian berlanjut ke musim kedua pada tahun ini.

Acara kompetisi ini mengadu kecerdasan mahasiswa-mahasiswa terbaik dari berbagai universitas ternama di Indonesia dan luar negeri. Para perserta atau yang mereka sebut dengan "champions", akan menghadapi berbagai tantangan yang menguji kemampuan logika, penalaran, hafalan, dan kemampuan pemecahan masalah.

Jelas, sebagai sebuah kompetisi, tujuan akhir dari acara ini adalah kemenangan. Tapi Clash of Champions berhasil mengemas acaranya bukan sekadar kompetisi tapi sebagai ruang naratif yang menyentuh. Di balik soal-soal yang hadir, CoC membangun atmosfer, karakter, dan ritme permainan yang serupa dengan film survival/thriller.

Setiap episodenya dirancang dengan struktur dramatis yang jelas. Serupa dengan film layar lebar pada umumnya, CoC juga memiliki pembabakan yang baik. Mulai dari babak perkenalan, konflik, klimaks, hingga resolusi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun