Mohon tunggu...
Raja FannyFatahillah
Raja FannyFatahillah Mohon Tunggu... Aktor - Pemuda Bersayap Mancanegara Berkaki Nusantara

Hidup sekali, Berfikir dua kali, Bertindak dengan pertimbangan berkali-kali.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pemuda Al-Washliyah, Dulu, Kini, dan Nanti

20 Agustus 2020   21:50 Diperbarui: 20 Agustus 2020   22:06 513
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Doc. foto-Foto Pemuda AL-Washliyah | dokpri

Al-Jam'iyatul Washliyah adalah organisasi islam yang pada awalnya didirikan oleh sekelompok pemuda-pemuda yang mempunyai narasi tentang peradaban islam dimasa yang akan datang. Tentunya sudah tidak asing lagi untuk memulai menghubungkan peran pemuda terhadap perkembangan dakwah serta peradaban Washliyah kedepannya. 

Washliyah juga memiliki perspektif bahwa pemuda seharusnya melakukan terobosan-terobosan baru dalam menyampaikan dakwah dikalangan masyarakat. Tanpa pemuda, akan sulit bagi dakwah Washliyah dapat menyemarakkan shibghoh dan ghiroh AL-Washliyah di bumi Nusantara. untuk mengulas refleksi pemuda-pemuda Washliyah berdasarkan periodesasi maka penulis membagi kedalam 3 tahap perkembangan pemuda Washliyah dari Zaman Berzaman..

1. Periode Dahulu ( Generasi para pendiri) 

Tuan H. Arsyad Thalib Lubis, H. Imail Banda, Tuan H. Abdurrahman Shihab,  dan para pendiri kelompok belajar maktab tapanuli adalah contoh daripada pergerakan awal pemuda-pemuda Al-Washliyah dalam membentuk suatu organisasi massa islam. mereka adalah pemuda yang garis berfikirnya memiliki perspektif "future of thinking" artinya ketika mereka berdiskusi untuk membentuk suatu wadah organisasi, sudah jelas mereka adalah orang yang berfikir maju kedepan. mereka punya Grand design bahwasannya organisasi ini akan bertahan hingga masa depan, dan tetap "survive" walaupun ditempa permasalahan umat di era zaman yang akan datang.

Di sisi lain, kita juga dapat mengambil pelajaran berharga terkait tokoh-tokoh pemuda awal Washliyah diatas, apa itu? Mereka sering mengutamakan musyawarah, sering berdiskusi keumatan, sering menghargai perbedaan pendapat, dan yang terpenting adalah mereka selalu menghindari perselisihan antara umat dengan cara menjadikan AL-Washliyah sebagai " Washl" atau penyambung serta mediator dalam setiap permasalahan umat yang ada. kesimpulannya adalah pemuda Washliyah pada awal pembentukannya yaitu mereka yang luar biasa secara intelektual, peradaban sosial, dan sangat kharismatik dalam mengambil setiap keputusan-keputusan yang elegan. 

2. Periode Kini (Generasi pasca para pendiri) 

Pasca sepeninggalan para pendiri Washliyah, sebenarnya AW masuk dalam pusaran peradaban baru.  Saat kini Washliyah mulai menasionalisasi dakwah nya dari pelosok negeri paling barat menuju wilayah-wilayah timur. terbukti dengan adanya pembentukan PW-PW dibeberapa provinsi di wilayah timur nusantara. 

tentunya hal tersebut tak lain tak bukan dipengaruhi oleh pergerakan-pergerakan pemuda washliyah dalam ekspansi dakwahnya. Pemuda Washliyah kini lebih dinamis dalam memandang orgaisasi, lebih berwarna untuk menyebarkan dakwah-dakwah serta pendidikan yang berbasis ke Al washliyahan. 

Pemuda-Pemuda AL-Washliyah kini sering membuat program yang dapat men-globalkan ghiroh, shibghoh Washliyah di masyarakat. Disisi lain, hadir pemuda-pemuda Washliyah yang mulai mengembangkan bisnis-bisnis baik dalam skala kecil hingga menengah atas. Pemuda-Pemuda Washliyah mulai dapat mandiri dalam menggerakkan organisasi AL-Washliyah. 

Salah satu contoh adalah hadirnya sosok H. Palacheta subis subianto, yang belakangan ini menjadi sorotan dalam perspektif keluarga besar AL=Washliyah. Bang Cheta, sapaan akrabnya dipanggil oleh rekan-rekan sejawatnya di AL-Washliyah, sebetulnya dapat dikategorikan sebagai implementasi pemuda Washliyah pada masa kini dan tentunya akan dapat mewarnai refleksi pemuda Washliyah pada masa yang akan datang.

3. Periode Nanti ( Periode yang akan datang )

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun