Mohon tunggu...
Raisya Adinda Gatra Putri
Raisya Adinda Gatra Putri Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

NIM : 22107030037

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Hati-hati dengan Dosa Dalam Acara Buka Bersama

15 April 2023   08:10 Diperbarui: 15 April 2023   08:15 968
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Ilustrasi Bukber: Dokumen Pribadi

Bulan Ramadhan adalah waktu dimana kita diperintahkan Allah untuk berpuasa selama sebulan penuh, yakni dari terbitnya fajar hingga matahari terbenam. Kita diperintahkan untuk menahan hawa nafsu kita dengan tidak makan dan minum selama waktu tersebut dan menahan diri dari perbuatan yang sia-sia.

Di bulan Ramadhan, ada satu momen dimana banyak orang memanfaatkannya untuk saling bersilaturahmi dengan teman, sanak saudara, atau keluarga. Buka bersama, ia adalah momen yang ditunggu-tunggu banyak orang di bulan puasa karena di saat inilah mereka dapat menyantap hidangan berbuka puasa bersama-sama dengan suasana yang meriah.

Buka bersama atau yang biasa disebut bukber ini seakan sudah menjadi tradisi masyarakat Muslim di Indonesia. Karena momen bukber ini dapat mempererat hubungan kita dengan orang lain di sekitar kita. Bahkan, orang yang sudah lama tidak saling bertemu sekalipun biasanya dipertemukan di acara bukber ini.

Beberapa dari kita menganggap acara bukber ini sebagai momen bersilaturahmi, saling berbagi makanan, atau sebagai penghilang stres. Akan tetapi,  masih banyak yang menyalahi aturan agama ketika acara buka puasa bersama ini dilangsungkan. Sehingga, bukber yang awalnya bertujuan untuk hal yang  positif dapat menjebak kita pada perbuatan dosa.

Maka dari itu, kita harus menghindari beberapa hal ketika buka bersama agar apa yang kita lakukan dapat membuahkan pahala, bukan menjerumuskan dalam dosa. Berikut beberapa hal yang seringkali kita abaikan dan harus kita hindari saat bukber:

  • Kehalalan makanan

Mungkin masih ada beberapa dari kita yang kurang waspada dalam memilih makanan. Terkadang trend makanan menjerumuskan kita untuk membeli sesuatu tanpa mengecek terlebih dahulu kehalalan dari apa yang akan kita konsumsi. Ada baiknya kita bertanya terlebih dahulu kepada pemilik toko terkait halal tidaknya produk yang akan masuk ke dalam tubuh kita. 

  • Ghibah menjelang adzan

Di momen bukber ini, tentu saja banyak sekali perbincangan yang dilakukan. Biasanya kita mencari topik menarik agar suasana menjadi menyenangkan. Sayangnya, kita kadang terpancing untuk membahas hal-hal yang sebenarnya sia-sia dan tidak penting untuk dibicarakan. Tak jarang kita malah terjerumus dalam perbuatan ghibah, seperti membicarakan keburukan orang lain. Jangan sampai sebelum adzan berbuka tiba, kita sudah memakan bangkai saudara kita sendiri.

  • Makan secara berlebihan

Karena buka bersama dilakukan secara bersama-sama, artinya akan ada banyak menu makanan yang disajikan agar cukup dikonsumsi oleh semua orang. Akan tetapi, kata 'cukup’ terkadang dimaknai ‘belum cukup’ oleh kita, sehingga kita membeli makanan terlalu banyak dengan biaya yang tentunya lebih banyak juga. Akibatnya, kita akan merasa kekenyangan dan malas melakukan kegiatan. Bahkan tak jarang makanan tersebut masih bersisa dan terbuang sia-sia.

  • Bersalaman dengan yang bukan mahram

Pada kegiatan buka bersama dimana terdapat laki-laki dan perempuan yang bercampur baur, biasanya di antara mereka akan saling berkenalan atau berjabat tangan untuk mempererat hubungan. Padahal sejatinya bersentuhan dengan yang bukan mahram diharamkan oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala. 

Dalam sebuah hadis, Rasulullah shalallahu’alaihi wa sallam bersabda:

“Ditusuknya kepala seseorang dengan pasak dari besi, sungguh lebih baik baginya daripada menyentuh wanita yang bukan mahramnya.” (HR Thobroni dalam Mu’jam Al Kabir 20:211. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadis ini sahih).

  • Terjadinya ikhtilat

Ikhtilat adalah bertemunya laki-laki dan perempuan yang bukan mahramnya di suatu tempat secara campur baur dan terjadi interaksi di antara laki-laki dan perempuan tersebut. Tak jarang kita melihat dalam acara bukber, terdapat laki-laki dan perempuan yang saling berbicara atau melakukan hal yang tidak mengandung udzur syar'i di dalamnya. Inilah yang harus kita waspadai ketika berbuka puasa bersama. Sehingga alangkah baiknya jika bukber dilaksanakan secara terpisah antara laki-laki dan perempuan agar terhindar dari kejadian yang tidak diinginkan.

  • Menunda-nunda salat magrib

Ketika adzan magrib tiba, mungkin beberapa dari kita ada yang mendahulukan salat setelah membatalkan puasa dengan makanan atau minuman yang ringan karena waktu magrib yang singkat. Namun ada juga beberapa yang menunda salatnya. Ia baru akan melaksanakan salat ketika sudah merasa kenyang dengan makanannya. Akibatnya, ketika ia merasa kekenyangan ia akan malas melakukan salat. Terkadang  karena terlalu asik mengobrol, kita tak sadar bahwa jam hampir menunjukkan waktu isya. Sehingga salat magrib dilaksanakan di ujung waktu atau bahkan terlewatkan begitu saja.

  • Terlewat salat isya dan tarawih berjamaah

Ketika waktu berbuka puasa dan waktu magrib berlalu, kegiatan berkumpul bersama masih saja berlanjut. Buka bersama rasanya terlalu singkat, hingga pada akhirnya bukber dilanjut dengan melakukan hal-hal yang menyenangkan saat waktu Isya tiba. Salat isya dan tarawih yang seharusnya dapat melipatkan pahala, malah terbuang sia-sia oleh kegiatan lain yang hanya digunakan untuk kesenangan semata.

  •  Meninggalkan amalan-amalan Ramadhan

Tak jarang kegiatan bukber ini berlangsung hingga larut malam karena dilanjut oleh kegiatan-kegiatan lain untuk bersenang-senang. Dan ketika telah sampai di rumah, yang ada hanyalah lelah dan ingin segera beristirahat. Sedangkan amalam-amalan yang biasanya dilakukan seperti membaca Al-Qur'an dan salat tarawih akhirnya terlupakan. Energi kita pun akhirnya terbuang sia-sia oleh kegiatan yang tidak bermanfaat.

Itulah beberapa kegiatan berbuka puasa yang mengundang kita pada kebinasaan dan jatuh ke dalam perbuatan dosa. Mulai dari sekarang, kita harus lebih baik lagi memprioritaskan mana yang lebih utama untuk kita lakukan sebagai seorang Muslim. Dan jika itu terjadi di sekitar kita, ada baiknya kita saling mengingatkan atau menjauh dari kegiatan-kegiatan yang sekiranya merugikan kita di dunia dan di akhirat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun