Mohon tunggu...
Raindini CitraHandayani
Raindini CitraHandayani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Muhammadiyah Surakarta

Ketua Divisi Penelitian HMP PBSI FKIP UMS Periode 2022 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP UMS

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sekolah Perempuan: Solusi Atasi Problematika Perempuan

25 Agustus 2022   13:32 Diperbarui: 25 Agustus 2022   13:34 252
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tim PPK Ormawa HMP PBSI FKIP UMS melaksanakan sosialisasi program Sekolah Perempuan untuk masyarakat Desa Dawung.

Himpunan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (HMP PBSI) FKIP UMS menyelenggarakan sosialisasi Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa) di Balai Desa Dawung, Kecamatan Jenar, Kabupaten Sragen. Kegiatan tersebut dilaksanakan pada tanggal 15 Agustus 2022 yang dihadiri oleh kepala desa, para perangkat desa, POLSEK Kecamatan Jenar, kepala camat, ketua RW, warga RT 07 s.d. RT 13, serta perwakilan anggota HMP PBSI per-bidang. Kegiatan sosialisasi dipaparkan secara langsung oleh saudara Dani Anwar Hadi. 

            Proses pengajuan program sebagai wujud pengabdian kepada masyarakat ini mendapat dukungan dari berbagai pihak. "Kami mulai menyusun rencana program dalam bentuk proposal sejak bulan April 2022. Alhamdulillah ide yang kami gagas ini didukung oleh berbagai pihak baik dari mitra, kampus, hingga Kemdikbudristek" ucap Febrian selaku ketua TIM PPK Ormawa.

            Berangkat dari kasus yang kerapkali terjadi di Desa Dawung, seperti tingginya pernikahan dini, rendahnya kualitas pendidikan, penggunaan narkoba, kesalahan pola asuh, hingga sering terjadinya pelecehan seksual, Tim Ormawa HMP PBSI berupaya untuk meminimalisir permasalahan yang ada. Dengan mengangkat topik "Sekolah Perempuan", HMP PBSI FKIP UMS berencana untuk meningkatkan peran kaum perempuan dengan cara membangun sekolah nonformal yang diperuntukkan bagi perempuan yang masih berusia produktif (15 s.d. 45 tahun).

            Menurut Kepala Desa Dawung, Aris Sudaryanto, "Kegiatan pengabdian masyarakat yang dilaksanakan oleh HMP PBSI sejalan dengan program yang diusung oleh desa. Oleh karena itu, kami selaku mitra sangat berterima kasih kepada HMP PBSI karena mampu mendukung dan mengatasi masalah yang terjadi di desa ini".

            Tak hanya itu, HMP PBSI juga menggandeng berbagai pihak seperti lembaga kemasyarakatan setempat, seperti PKK, UPPKH, dan PPKBPPA. Program ini didanai langsung oleh Kemdikbudristek dan dibimbing oleh Dr. Miftakhul Huda, M.Pd. sekaligus Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP UMS. Harapannya setelah 6 bulan, HMP PBSI FKIP UMS mampu menciptakan kurikulum pembelajaran nonformal untuk kegiatan sekolah perempuan, menghasilkan komunitas sekolah perempuan nonformal di Desa Dawung yang mempunyai aktivitas dan program kerja nyata, serta mendirikan lembaga sekolah perempuan yang legal di Desa Dawung dalam jangka panjang. 

"Alhamdulillah kegiatan sosialisasi berjalan lancar dan mendapat respon positif dari masyarakat setempat. Semoga kedepannya Tim PPK Ormawa HMP PBSI terus berkomitmen memberikan yang terbaik demi keberlangsungan program ini" ungkap Ketua Umum HMP PBSI FKIP UMS, Dani Anwar Hadi. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun