Tim penyidik menyimpulkan, dari dana sebesar Rp6,9 miliar itu Usep, Theo, dan Yayan diduga mengkorupsi Rp 800 juta. Tapi, berdasarkan penghitungan tim audit BPKP, nilai kerugian negara Rp931 juta. Mang Usep ternyata demen nyunat.
Bila disimak kronologi Permainan Korupsi yang diperankan oleh Anggota DPRD Subang dari FPKS tersebut, terlihat begitu Sistematis dan mengikuti alur Birokrasi mengikuti persyaratan dan ketentuan dalam penyaluran bantuan. Yaitu dengan membentuk terlebih dahulu Lembaga Perhimpunan Petani dan Nelayan Sejahtera Indonesia (PPNSI) yang dipimpinnya.
Kemudian dilanjutkan dengan membentuk Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) yang Usulan Nama-nama anggotanya juga beliau sudah tentukan untuk selanjutnya bisa masuk dalam proses permohonan bantuan, yang kemudian bantuan tersebut bisa Cair dikeluarkan melalui Departemen Pertanian (Mentrinya dari PKS).
Namun sayang dalam Penyalurannya yang seharusnya tujuan nya utk meningkatkan kesejahteraan kelompok tani, tapi pada prakteknya sunat atau diselewengkan
Sebelumnya, dedengkot PKS, Luthfi Hasa Ishak, yang menjadi Presiden PKS, tertangkap basah bersama Fathanah oleh KPK diduga meminta uang dan perempuan. Mantan Presiden PKS itu, Luthfi sekarang ditahan di Guntur, dan menghadapi pasal berlapis yang terkait dugaan korupsi import daging sapi.
Korupsimemang tidak mengeanal keadaan, ruang dan waktu , begitupun status seseorang, Apakah politisi, Akademisi, Dosen atau bahkan label ustad sekalipun tidak ada bedanya klo soal sahwat yang satu ini. Karena begitu menggiurkan .
Betapa tidak, Korupsi dan suap adalah cara instant dan cepat untuk mendapatkan harta berlimpah : orang yang tadi nya kere pun akan cepat menjadi kaya dengan korupsi dan makan suap , orang yang tadinya ngajar cuma pake vesva butut pun akan bisa membeli Alvar dan pajero, orang yang dulu cuma pake jam tangan casio tanah abang , bisa membeli Rolex dengan cara ini. Begitu instant nya cara mendapatkan harta banyak dengan proses yang cepat sehingga banyak tergiur dan menyukainya. Tidak peduli harus menabrak atau melanggar norma2 aqidah. Asal tidak ketahuan dianggap halal.
Sementar Orang kecil atau rakyat boleh saja teriak2 susah tentang harga daging yang tingi dan tidak pernah turun lagi, begitu pun harga bawang merah dan putih yang masih melejit dipasar, dan yang terbaru harga cabe yang mulai ikut2an naik. Semua ini datang silih berganti seenak nya saja , seolah tidak ada yang bisa mengontrol dan mengatur. Lalu apa kerjaan mentri2 terkait dengan pangan di Negri ini. Seperti kebo dungu yang membiarkan saja sawahnya di makani tikus.
Inilah hasil nya klo Jabatan /Kekuasan yang seharusnya dijadikan Amanah untuk rakyat banyak , tapi di khianati dan diselewengkan hanya untuk mensejahterakan kelompok dan golongan saja.
Link berita dibawah ini
http://pasundanekspres.co.id/pasundan/8423-usep-akhirnya-menyerahkan-diri