Mohon tunggu...
Raihsa Hanipa Naya
Raihsa Hanipa Naya Mohon Tunggu... MAHASISWA/IAIN PONOROGO

hollaaaawww

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Kokain: Ancaman Mematikan Dibalik Euforia Sesaat

21 Juni 2025   04:51 Diperbarui: 21 Juni 2025   04:52 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 1. Ilustrasi Ancaman Kokain

Gambar 3. Cara Kerja Kokain (Sumber: onlinelearning.uhamka)
Gambar 3. Cara Kerja Kokain (Sumber: onlinelearning.uhamka)

Selain dopamin, kokain juga meningkatkan aktivitas neurotransmitter norepinephrine dan serotonin yang memengaruhi tekanan darah, denyut jantung, dan suasana hati. Efek stimulan ini menyebabkan peningkatan denyut jantung dan tekanan darah serta mempersempit pembuluh darah yang dapat berisiko memicu serangan jantung dan gangguan jantung lainnya. Secara farmakokinetik, kokain dapat melewati sawar darah-otak (blood-brain barrier) dan bertindak cepat pada sistem saraf pusat. Konsentrasi kokain di otak dan tubuh berubah seiring waktu melalui proses distribusi dan eliminasi kompleks yang juga menjadi dasar pengembangan terapi antibodi untuk menetralkan kokain dalam tubuh.

Efek yang Ditimbulkan

Efek akut penggunaan kokain meliputi euforia, peningkatan energi, penurunan rasa lelah dan nafsu makan, serta peningkatan kewaspadaan. Namun, penggunaan kronis dapat menyebabkan siklus penggunaan-berhenti (binge-abstinence) yang berujung pada peningkatan toleransi, kebutuhan dosis lebih tinggi, dan gejala psikotik seperti paranoia, delusi, dan halusinasi. Secara fisik dan mental, efek buruk kokain meliputi gangguan fungsi otak, kejang, tremor, gangguan jantung, infeksi kulit (jika disuntik), gangguan pencernaan, serta gangguan mental seperti depresi, kecemasan, dan psikosis.

Setelah efek euforia hilang, pengguna sering mengalami crash berupa kelelahan fisik dan mental, depresi, dan keinginan kuat untuk menggunakan kembali, sehingga menciptakan siklus ketergantungan yang berbahaya. Overdosis kokain dapat menyebabkan koma, henti jantung, kegagalan pernapasan, dan kematian jika tidak segera ditangani. Dengan demikian, meskipun kokain memberikan sensasi euforia sesaat, bahaya yang ditimbulkannya pada otak, jantung, dan organ vital lainnya menjadikannya ancaman mematikan yang serius bagi kesehatan dan kehidupan penggunanya.

Dampak Sosial dan Ekonomi

Kokain sering menjadi pemicu tindak kriminal dan kekerasan karena efek stimulan yang dapat meningkatkan agresivitas dan gangguan kontrol impuls pada penggunanya. Para pengguna yang kecanduan biasanya melakukan tindakan kriminal seperti pencurian atau perampokan untuk memenuhi kebutuhan biaya membeli narkoba. Selain itu, persaingan antar pengedar kokain juga sering menyebabkan konflik dan kekerasan yang meresahkan masyarakat.

Dampak penyalahgunaan kokain juga memberikan beban ekonomi yang besar terhadap sistem kesehatan dan hukum. Biaya pengobatan untuk menangani overdosis, gangguan mental, serta rehabilitasi kecanduan sangat tinggi. Sementara itu, penegakan hukum terhadap perdagangan dan penyalahgunaan kokain memerlukan sumber daya yang besar, mulai dari penyelidikan, penangkapan, hingga proses peradilan, sehingga menguras anggaran negara dan mengalihkan fokus dari isu sosial lainnya.

Selain itu, kecanduan kokain dapat merusak relasi sosial dan keluarga. Pengguna yang kecanduan sering mengabaikan tanggung jawab sosial dan keluarga, mengalami perubahan perilaku yang membuat mereka sulit dipercaya dan berkomunikasi. Hal ini kerap menimbulkan konflik rumah tangga, kekerasan dalam keluarga, dan isolasi sosial, yang akhirnya berdampak negatif pada anggota keluarga lainnya, terutama anak-anak.

Peran Pendidikan dan Pemerintah

Menghadapi tren meningkatnya penggunaan kokain di kalangan generasi muda, peran dunia pendidikan dan pemerintah tak bisa dipisahkan sebagai fondasi utama dalam upaya pencegahan. Penyadaran mengenai bahaya narkoba idealnya dimulai sejak anak-anak, tidak terbatas dalam ruang kelas semata, tetapi juga lewat berbagai aktivitas yang bersifat membentuk karakter seperti kegiatan ekstrakurikuler, program kampanye kreatif, serta pembiasaan nilai-nilai positif di lingkungan sekolah. Remaja perlu diberi bekal pengetahuan yang akurat mengenai dampak buruk narkotika, sekaligus keterampilan untuk menjaga diri dari pengaruh negatif di lingkungannya.

Di sisi lain, pemerintah memiliki tanggung jawab besar dalam memberantas peredaran kokain melalui penegakan hukum yang tegas dan konsisten terhadap jaringan distribusi, baik di tingkat lokal maupun internasional. Penindakan yang tepat sasaran dan berkelanjutan akan menghambat suplai narkotika serta memberikan efek jera bagi pelaku kejahatan narkoba.

Namun, melalui penindakan tegas saja tidak cukup. Dukungan terhadap rehabilitasi korban kecanduan juga harus diperkuat. Pemerintah perlu memastikan akses terhadap layanan rehabilitasi yang mudah, terjangkau, dan berbasis pendekatan manusiawi. Para penyalahguna narkoba seharusnya dipandang bukan hanya sebagai pelanggar hukum, tetapi juga sebagai individu yang perlu dibantu untuk pulih dan kembali berkontribusi positif dalam masyarakat.

Kesimpulan

Kokain bukanlah pintu menuju kebahagiaan sejati, melainkan lorong gelap yang dipenuhi bayangan semu dan kebahagiaan palsu yang hanya menjanjikan pelarian sesaat dari realita kehidupan. Kini waktu yang tepat bagi kita semua untuk menumbuhkan kesadaran bersama dalam menjaga generasi muda dari bahaya tersembunyi narkotika khususnya kokain yang perlahan tapi pasti mulai merusak struktur sosial masyarakat. Kokain bukan hanya sekadar zat yang memicu kecanduan, tetapi juga cerminan dari krisis batin dan upaya pelarian sementara yang pada akhirnya membawa kerusakan yang sulit diperbaiki, baik secara jasmani, kejiwaan, maupun dalam relasi sosial.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun