Mohon tunggu...
Raihan Otman Marolop
Raihan Otman Marolop Mohon Tunggu... Lainnya - Sastra, Opini

Seorang mahasiswa. Menulis apa saja untuk mengeluarkan penat.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Narasi Air "Sehebatnya Sungai Masih Ada Comberan"

6 Agustus 2020   08:38 Diperbarui: 6 Agustus 2020   08:57 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Gue yang paling top, paling dikenal, paling disebut, paling disayang, lo semua bayangan gue !"

Gorong-gorong menjawab halus," Mas, kalau aku tidak penuh dengan sampah, namamu tidak akan naik."


Sungai melawan, "Lo tidak usah banyak omong, lo saja tidak punya nama, apalagi disebut !"

Gorong-gorong mulai gondok, "Mas, kalau kerja bakti, kamu dipedulikan tidak ?'

"Pasti, aku yang vital !" sombong sungai


Sekarang hari Minggu, ada kerja bakti

"Mas, kamu dibersihkan tidak ?" tanya Gorong-gorong

"Pastilah, banyak yang peduli sama gue !" jawab Sungai membentak


Sudah sore, makhluk berkaki dua masuk ke rumah masing-masing, takut gelap

Tanya Gorong-gorong, "Mas, sudah bersih air mu ?"

"Sudah! gue makin ganteng, ha ha ha," direspon angkuh

Ejek Gorong-gorong, "Ya ampun mas, airmu masih keruh, rumputmu masih tinggi. Itu yang disebut peduli ?"

"Tidak usah banyak bicara, gue sudah bersih !" dijawab ngambek

"Mas, kamu terkenal karena ganteng, biru, sekarang terkenal butek, namamu naik." Gorong-gorong bergurau

Dibentak lagi, "Semua karenamu ! sekarang mau sombong ? mau terkenal tapi nama tidak punya ! aku terkenal karena segalanya !"


Kini bulan Januari, si Langit sering nangis belakangan ini

"Sialan ! Langit cengeng ! sudah cukup, terlalu penuh !" pinta Sungai


"Tok tok," suara Gorong-gorong mengetuk pintu dengan mulutnya

"Siapa itu!" marah Sungai

"Paket !" jawab Gorong-gorong

Sungai membuka pintu

"Ini paket bayar di tempat dari Bogor, Komunitas Gorong-orong Anti Sungai," jawab Gorong-gorong


Sekarang Sungai muntah limbah, makhluk malas berkaki dua berteriak, "Kali sialan !"

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun