Mohon tunggu...
Raihan Immaduddin
Raihan Immaduddin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

menulis apa yang ingin saya tulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Cara Menyenangkan Belajar dan Melestarikan Budaya Tari Tradisional bersama Anak-anak Desa Jekawal

13 Agustus 2023   15:09 Diperbarui: 13 Agustus 2023   15:43 281
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto bersama guru dan siswa-siswi SDN Jekawal 2 dalam pementasan tari tradisional di acara Perkemahan Pramuka se-kecamatan Tangen, Kabupaten Sragen

1001 macam cara dilakukan masyarakat Indonesia dalam menyambut peringatan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia. Dari mulai memasang bendera di sepanjang jalanan, mencat merah-putih pos keamanan, membersihkan saluran air dan lingkungan sekitar rumah, berdoa atas rasa syukur kepada Tuhan, dan lain sebagainya. Hal ini juga yang terlihat di Desa Jekawal, Kecamatan Tangen, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah.

Masyarakat Desa Jekawal sangat antusias mempersiapkan pernak-pernik acara 17 Agustus. Para orang tua dan anak muda saling berkolaborasi merancang kegiatan yang lebih segar dan baru dari sebelumnya. Untuk itu, dibuatlah acara malam puncak HUT Kemerdekaan RI ke-78, nantinya acara ini menjadi panggung bebas untuk masyarakat dalam mengekspresikan perasaan dan bakat yang dimilikinya.

Melihat kesempatan tersebut, Raihan Immaduddin dari Tim II KKN Universitas Diponegoro 2023 untuk Desa Jekawal mencoba mengambil bagian dalam memeriahkan acara puncak tersebut. Mahasiswa Sejarah Undip angkatan 2020 tersebut berinisiatif untuk memberi kompilasi pertunjukan tari tradisional yang ada di Indonesia. Sasaran dari kegiatan ini adalah anak-anak sekolah dasar kelas 4 sampai 6 Desa Jekawal.

Program kerja ini berupa pelatihan selama tanggal 1---11 Agustus di Balai Desa Jekawal. Pertunjukannya sendiri dilaksanakan dua kali, yaitu saat perkemahan siswa SD dan SMP se-Tangen di Bumi Perkemahan di Desa Dawung tanggal 12 Agustus dan acara malam puncak perayaan HUT Kemerdekaan RI ke-78 di Kebayanan Silibau, Jekawal tanggal 19 Agustus.

Menurut Raihan Immaduddin, tujuan adanya pelatihan tari tradisional bukan semata-mata memeriahkan acara malam puncak HUT Kemerdekaan Republik Indonesia, tetapi lebih jauh dari itu, ia ingin anak-anak desa mengetahui dan melestarikan kebudayaan tari dan lagu daerah yang miliki bangsa Indonesia. Para anak muda mulai sekarang harus bangga dan peduli dengan kebudayaannya sendiri, karena jika bukan generasi muda lalu siapa lagi.

Ibarat sambil menyelam minum air, anak-anak yang ikut serta dalam pelatihan ini menjadi belajar sekaligus melestarikan budaya tari, musik, pakaian, bangunan, dan kekhasan masing-masing daerah di Indonesia. Anak-anak juga terlihat antusias mempelajari dan mengingat gerakan demi gerakan yang Raihan dan kawan-kawan KKN Undip lain berikan kepada mereka. Kegiatan pelatihan dilakukan tidak dengan cara menonton tetapi juga diselingi dengan pembelajaran seputar materi pembelajaran kelas khusus budaya dan sejarah.

Selanjutnya, Raihan Immaduddin berharap agar kebiasaan mempelajari kebudayaan budaya dan sejarah tidak berhenti di 11 hari tersebut tetapi juga berlanjut ke depannya. Mudah-mudahan Desa Jekawal ke depannya memiliki ruang atau sarana belajar yang berfokus pada seni dan budaya, mungkin bisa berupa sangar tari dan pojok-pojok literasi untuk menyalurkan bakat dan ekspresi anak-anak muda desa.

Penulis: Raihan Immaduddin (Sejarah Undip 2020)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun