Mohon tunggu...
Raihan Faisal Rizqi Akbar
Raihan Faisal Rizqi Akbar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Semoga Bermanfaat

Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga (NIM : 20107030081)

Selanjutnya

Tutup

Film

"Paper Towns", Kisah Remaja yang Mengejar Cinta dengan Plot Twist yang Tak Terduga

30 Juni 2021   22:48 Diperbarui: 30 Juni 2021   23:36 1307
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Paper Towns Film Poster (Sumber" Github.io)

Mungkin beberapa kalian ada yang tau, tapi sepertinya tak banyak yang tau tentang film ini. Film ini merupakan film yang sudah cukup lama, Paper Towns di rilis pada 28 Agustus 2015 lalu. Film ini juga mendapatkan rating 6.2/10 pada website resmi IMDb.

Paper towns merupakan sebuah film bergenre drama, romance yang dibalut dengan cerita perjalanan dan juga misteri yang ada didalamnya. Film yang di sutradarai oleh Jake Schreirer dan diproduseri oleh Marty Bowen dan Wyck Godfrey ini juga memenangkan beberapa penghargaan seperti teen Choice Award 2015 dengan kategori Choice Summer Movie, Choice Summer Movie Star : Female, serta Choice Movie : Breakout Star.

Film ini mulanya dibuat dari novel best seller karya John Green setelah The Fault in Our Stars, Paper Towns menjadi film drama romance remaja dewasa yang cukup sukses di tahun tersebut. Film ini memiliki kisah persahabatan dan percintaan yang dikemas dengan baik. Segala misteri yang ada didalam film ini menjadi hal yang menyenangkan dan dapat membuat kita terus penasaran ketika melihatnya.

Paper Towns menawarkan sesuatau yang lebih seru jika dibandingkan dengan The Fault in Our Stars yang seolah olah mengajak penonton untuk bersedih ketika membaca ceritanya. Tetapi Paper Towns, Petualangan yang ada didalamnya membuat penonton merasa seperti berada dalam perjalanan yang seru dan mengasyikkan. Produsksi film yang kurang dikenal ini juga tampaknya berhasil menjaga emosi penonton saat menonton filmnya.

Paper Towns sendiri mengisahkan hubungan seorang remaja lelaki bernama Quentin Jacobsen yang diperankan oleh Nat Wolff dan teman sebayanya yang bernama Margo Roth Spiegelman yang diperankan oleh Cara Devingne. Film ini memfokuskan ceritanya pada kedua karakter utama ini.


Semuanya bermula ketika Quentin dan Margo bertemu untuk yang pertama kalinya di usia ke Sembilan tahun. Pada saat itu Margo Bersama dengan keluarganya baru saja pindah ke rumah yang berada di depan kediaman keluarga Quentin. Ternyata sejak Quentin pertama kali bertemu dengan Margo di usia Sembilan tahun itu, Quentin telah jatuh cinta kepada Margo.

Tak lama kemudian Quentin dan Margo pun bersahabat karena mereka bertetangga dan juga seumuran. Quentin memiliki sifat yang tidak terlalu peduli dengan sekitarnya dan tidak pernah ingin mengambil tindakan yang beresiko untuk dirinya. 

Namun tidak dengan Margo, ia memiliki sifat yang berkebalikan dengan Quentin yaitu menyukai petualangan, tantangan dan juga misteri.

Pada suatu hari Margo mengajak Quentin untuk memecahkan sebuah misteri dari tragedy yang terjadi di daerah di dekat rumah mereka, namun ajakan itu ditolak oleh Quentin karena ia tidak ingin mengambil tindakan yang beresiko. 

Dan sejak saat itu persahabatan antara Quentin dan Margo menjadi renggang hingga tak pernah berkomunikasi lagi. 

Namun, meskipun begitu Quentin selalu memikirkan Margo dan sering kali memandangi Margo dari jendela kamarnya. Kemudian waktu pun terus berjalan hingga mereka sudah menjadi remaja.

Disaat mereka remaja dan satu sekolah, Margo menjadi wanita yan cukup populer dikarenakan sifatnya yang seringkali menarik perhatian lelaki. sedangkan Quentin, meskipun ia adalah orang yang sangat baik, tetapi ia tidak tegas dan juga tidak terkenal di antara teman-teman sekolahnya. Teman teman yang dekat denganya pun dapat terbilang orang buangan yang tidak populer seperti Quentin, mereka adalah Ben Starling dan Radar yang selalu menemani Quentin.

Meskipun Margo bukanlah anak yang menjadi populer dikarenakan prestasi yang dimilikinya, tetapi karna sifatnya yang terlalu nekat, bahkan tak jarang Margo melarikan diri dari rumahnya sendiri dan melakukan tindakan vandalisme. Namun , hal ini tidak membuat Quentin menjadi memiliki pandangan buruk kepadanya.

Di sekolah Margo memiliki pacar yang bernama Jase, Margo mengetahui bahwa Jase telah berselingkuh darinya dengan sahabat baik Margo sendiri yang bernama Becca. Karena sakit hati, pada suatu malam Margo menyelinap ke kamar Quentin lalu meminta bantuan kepada Quentin untuk membantunya membalas dendam kepada Jase yang telah menyakiti hatinya.

Setelah Margo sukses membalaskan dendamnya kepada pacarnya tersebut, tiba tiba keesokan harinya Margo menghilang. Namun tiga hari telah berlalu dan Margo tak kunjung pulang ataupun masuk sekolah, kemudian Quentin pun berusaha untuk mencari Margo.

Quentin pun sempat ditanyai polisi mengenai Margo dikarenakan Quentin adalah orang terakhir yang ditemui Margo sebelum ia menghilang. Meskipun begitu orang tua Margo tidak terlalu peduli dengan menghilangnya Margo karena ini bukan pertama kalinya margo menghilang dan mereka yakin bahwa Margo melarikan diri lagi dan suatu saat akan kembali.

Quentin merasa sangat kehilangan atas menghilangnya Margo. Namun ia tidak menyerah hingga ketika Quentin memeriksa kamar Margo, ia pun menemukan sebuah petunjuk dari jendela kamar Margo, dan ia pun yakin bahwa petunjuk tersebut adalah pesan yang ditinggalkan Margo untuk dirinya. Petunjuk itu menunjukan bahwa Margo berada di sebuah fiktif bernama Agloe di New York.

Karena ia ingin bertemu dengan Margo lagi, Akhirnya Quentin memberanikan diri untuk menemui orang yang telah lama dicintainya itu menuju Agloe, New York.  Mulai dari situlah kisah perjalanan Quentin untuk menemukan Margo dimulai, dan juga mulai dari situlah cerita ini mulai menjadi kisah perjuangan seorang remaja yang mencari cinta menjadi semakin mendebarkan dan juga membuat penasaran ketiik saya menontonya.

Menurut saya kisah dari Paper Towns ini lebih menarik jika dibandingkan dengan The Fault in Our Stars yang jelas ingin membuat penontonya untuk bersedih. Paper Towns memiliki cerita yang lebih berfokus kepada pencarian jati diri, persahabatan dan juga cinta. hal ini membuat saya menjadi menyukai film ini dan juga merekomendasikanya kepada kalian. 

Semoga kalian semua bisa menikmati menikmati dan mengambil manfaat dari tulisan saya diatas. Buat kalian yang ingin memberikan kritik dan saran terkait tulisan saya bisa banget, langsung masuk ke kolom komentar dan berikan kritik dan saran kalian.


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun