Pasangan ganda putra masa depan Indonesia yang patut mendapat julukan The Giant Killer secara gemilang berhasil meraih gelar turnamen level super 1000 All England 2022. Keberhasilan itu terjadi setelah memenangkan pertarungan All Indonesian Final yang dimainkan Minggu (21/3/2022) di Utilita Arena, Birmingham, Inggris.
Pasangan peringkat 28 dunia Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri tampil sebagai juara setelah kembali membuat kejutan besar dengan mengalahkan unggulan kedua. Bagas/Fikri mengalahkan rekan senegaranya, pasangan peringkat dua dunia Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan.
Dalam turnamen yang menjadi rangkaian HSBC BWF World Tour tersebut, Bagas/Fikri menang melalui pertarungan dua set langsung dengan skor 21-19, 21-13 dalam waktu 37 menit. Kemenangan dalam turnamen yang menyediakan hadiah sebesar USD 1.000.000 tersebut mengantarkan The Giant Killer meraih gelar juara All England untuk yang pertama kalinya.
Kemenangan tersebut sekaligus menyelamatkan kehormatan Indonesia selaku penguasa Piala Thomas yang menjadi lambang supremasi kejuaraan dunia beregu putra. Atas keberhasilan tersebut, Bagas/Fikri tercatat sebagai pasangan ganda putra Indonesia ke 12 yang mampu meraih gelar juara All England. Gelar juara ganda putra All England tahun ini merupakan persembahkan gelar juara untuk ke 22 kalinya bagi Indonesia.
Pasangan Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri memang pantas diberi julukan The Giant Killer. Bagas/Fikri sebagai pasangan yang tidak diunggulkan, mampu menaklukkan 4 pasangan unggulan dalam perjalanannya menuju tangga juara.
Para raksasa yang ditaklukkan oleh Bagas/Fikri adalah Ong Yew Sin/Teo Ee Yi (unggulan 8), Takuro Hoki/Yugo Kobayashi (unggulan 3), Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamulyo (unggulan 1), dan Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan (unggulan 2).
Keberhasilan Indonesia mendominasi ganda putra All England 2022, membuktikan keberhasilan regenerasi dalam pembinaan. Kondisi ini dibuktikan dengan fakta bahwa tiga semifinalis ganda putra All England 2022 dari tiga generasi yang berbeda.
Sang juara, pasangan Bagas/Fikri dengan usia rata-rata 22.5 tahun adalah dari generasi masa depan sehingga pantas juga untuk diberi julukan "The Babies". Sang runner up, Hendra/Ahsan yang dijuluki "The Daddies" dengan rata-rata usia 35.5 tahun adalah dari generasi masa lalu. Sang semifinalis, Marcus/Kevin yang dijuluki "The Minions" dengan rata-rata usia 28.5 tahun adalah dari generasi masa kini.
Bravo ganda putra Indonesia, perjuangan pantang menyerah kalian luar biasa!
