Mohon tunggu...
Raidah Sholihah
Raidah Sholihah Mohon Tunggu... Mahasiswa

UIN Jakarta Prodi Kesejahteraan Sosial

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Konsep dan Urgensi Pancasila dalam Sejarah

15 Oktober 2025   13:12 Diperbarui: 15 Oktober 2025   13:12 9
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada hari Rabu, 8 Oktober 2025, perkuliahan Pendidikan Pancasila dilanjutkan dengan pemaparan materi dari Kelompok 2 yang mengangkat tema "Pancasila dalam Dinamika Sejarah Bangsa Indonesia." Materi ini menguraikan bahwa kelahiran Pancasila berakar dari semangat kebangsaan yang tumbuh melalui gerakan Perhimpoenan Indonesia dan peristiwa Sumpah Pemuda tahun 1928. Semangat nasionalisme inilah yang menjadi fondasi perjuangan dalam menyusun dasar ideologi negara.

Proses perumusan Pancasila dimulai dalam sidang Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) pada tanggal 29 Mei hingga 1 Juni 1945. Beberapa tokoh penting dalam proses ini antara lain Soekarno, Mohammad Yamin, Soepomo, dan Ki Bagus Hadikusumo. Dalam pidatonya pada tanggal 1 Juni, Soekarno menyampaikan lima asas utama, yakni kebangsaan, internasionalisme atau perikemanusiaan, mufakat atau demokrasi, kesejahteraan sosial, serta Ketuhanan yang berbudaya.

Perumusan Pancasila berlangsung dalam konteks situasi politik yang cukup kompleks menjelang kemerdekaan. Ketika kekuasaan Jepang mulai runtuh akibat serangan bom di Hiroshima dan Nagasaki, bangsa Indonesia mengambil langkah cepat melalui Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI). Akhirnya, pada 18 Agustus 1945, PPKI mengesahkan UUD 1945 sekaligus menetapkan Pancasila sebagai dasar negara Indonesia.

Seiring waktu, Pancasila tidak luput dari berbagai tantangan, termasuk konflik politik, pemberontakan, hingga tragedi nasional seperti Gerakan 30 September 1965. Namun demikian, Pancasila tetap menjadi identitas nasional, jati diri bangsa, sekaligus pedoman dalam kehidupan bernegara. Nilai-nilainya bersumber dari budaya bangsa, tradisi lokal, serta pengalaman historis yang membentuk karakter masyarakat Indonesia.

Dalam praktiknya, Pancasila tercermin melalui sikap gotong royong, musyawarah, dan semangat persatuan yang hidup dalam kehidupan sehari-hari. Meskipun demikian, penerapan nilai-nilai Pancasila sering kali mengalami tantangan, terutama karena adanya penyimpangan dalam kehidupan politik. Oleh sebab itu, penting bagi setiap warga negara untuk memahami makna mendalam dan urgensi Pancasila agar tetap mampu menjaga keutuhan bangsa serta menjadikannya sebagai pijakan dalam menghadapi berbagai dinamika kehidupan berbangsa dan bernegara.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun