Mohon tunggu...
Rahula Hananuraga
Rahula Hananuraga Mohon Tunggu... Dosen Ilmu komunikasi Institut Nalanda

Belajar terus demi tercapainya bangsa yang makmur

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Menilai karakter manusia: Perspektif Ilmiah dan Kebijaksanaan Buddhis

5 Oktober 2025   22:21 Diperbarui: 6 Oktober 2025   05:44 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ilmu psikologi membantu memahami mekanisme kepribadian dan motivasi perilaku.

Filsafat moral memberikan kerangka untuk menilai baik dan buruk secara rasional.

Buddhisme mengajarkan pendekatan batiniah --- bahwa karakter dapat diubah melalui latihan perhatian penuh (sati) dan kebijaksanaan.

Dengan demikian, penilaian karakter tidak boleh dilakukan dengan tergesa-gesa. Seseorang dapat menampilkan kebaikan palsu di luar, namun batinnya belum bersih. Buddhisme menekankan pentingnya melihat dengan mata Dhamma, yaitu dengan kebijaksanaan dan tanpa kemelekatan terhadap prasangka.

4. Penutup: Menilai dengan Kebijaksanaan dan Welas Asih

Menilai karakter manusia bukan untuk menghakimi, tetapi untuk memahami --- agar kita dapat membangun hubungan yang lebih bijak dan penuh kasih. Dalam dunia modern yang serba cepat menilai, kebijaksanaan Buddhis mengingatkan bahwa setiap orang berada dalam proses menjadi lebih baik.

Karakter sejati bukanlah hasil pencitraan, melainkan buah dari kesadaran, latihan, dan kejujuran batin. Sebagaimana dikatakan dalam Dhammapada ayat 276:

> "Kamu sendirilah yang harus berjuang; para Tathgata hanya menunjukkan jalan.

Artinya, menilai karakter manusia harus selalu disertai kesadaran bahwa setiap manusia mampu berubah dan bahwa melihat dengan hati yang bersih adalah cara tertinggi menilai sesama.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun