Mohon tunggu...
Syahbudin Syukur
Syahbudin Syukur Mohon Tunggu... lainnya -

Saya masih bingung untuk mengisi kolom ini.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Tanpamu Sepi (Gigi)

24 September 2011   16:49 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:39 303
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Gigi-Tanpamu Sepi

"Kau belahan jiwaku. Kini aku sendiri hampa ku sadari. Begitu sangat beda perasaanku disaat memelukmu dengan tulus."

Kali ini saya mengaku, Gigi benar. Hanya beberapa ratus langkah saja, saya menyerah. Rasanya sulit untuk berkata baik-baik saja. Oh God....

"Satu ungkapan tentang tali kasih dan cinta putih, suci adanya.

Sangat aku sadari nafasku dan cintaku hanya untuk dirimu."

Yang hendak dikatakan Gigi, barangkali kita mengerti, ribuan kalimat janji tak begitu mampu menenangkan;

"begitu sangat beda perasaanku disaat memelukmu dengan tulus."

Ada sesuatu yang tak selalu sempat terbahasakan dari sebuah pelukan. Ya pelukan: "Satu ungkapan tentang, tali kasih dan cinta putih, suci adanya." Janji yang tak verbal tapi kita saling meng-iyakan.

Jauh sebelum ini semua, Nabi Adam sudah dulu mengerti. Manusia yang pertama  kali merasakan galau ini harus rela tepisah dari kekasihnya Hawa. Adam diturunkan di Sarandeep (india) dan kekasihnya Hawa di Jeddah (saudi arabia). Mereka kembali bertemu setelah sekian lama terpisah  di Jabal Rahman dengan saling berpelukan.

Saya membayangkan Adam dan hawa saling berpelukan dan menangis. Rindu yang sekian lama tertangguhkan, begitu juga kesepian yang pahit telah sampai dipertemuan. Tak ada yang sempat dikatakan. Kata-kata telah tertanggal. Dalam kerinduan, mereka saling berdekapan. Uh, momen yang sangat sentimentil. Mungkin Tuhan terharu.

Reff: "Hari-hari terasa sepi. Tanpa ada dirimu disisiku. Jangan berpaling kasih dari hatiku yang kusesali."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun