Pelaksanaan KKN Tematik yang diselenggarakan Universitas Pendidikan Indonesia tahun 2022 ini diikuti oleh sekitar 7000 mahasiswa. Pelaksanaan KKN menjadi wujud pengaplikasian ilmu pengetahuan ke dalam kehidupan masyarakat serta wujud aktivitas Tridharma Perguruan Tinggi.Â
Saya tergabung dalam kelompok 76 dengan tema KKN "Desa Infrastruktur dan Inovasi sesuai Kebutuhan." Kami melaksanakan KKN di Desa Suntenjaya tepatnya daerah BatuLonceng dengan kondisi wilayah sesuai dengan tema KKN kelompok kami.
Selama pelaksanaan KKN kami membagi anggota kelompok kedalam 4 bidang utama yaitu infrastruktur, pendidikan, perpustakaan, dan UMKM. Masing-masing bidang memiliki program kerjanya masing-masing yang tentunya menyesuaikan kebutuhan masyarakat di daerah tersebut.
Edukasi kesehatan menjadi salah satu program kerja di bidang inovasi pendidikan. Dalam kegiatan tersebut kami memberikan materi kepada anak tentang bagaimana cara mencuci tangan, menggosok gigi, dan sekilas tentang sex education. Setelah itu kami melakukan praktek cara mencuci tangan dan menggosok gigi yang benar. Pemberian edukasi kesehatan ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran anak terkait pola hidup sehat dimulai dari diri sendiri dengan rajin mencuci tangan dan menggosok gigi.
Peningkatan edukasi perilaku hidup sehat menjadi salah satu kegiatan dalam GERMAS (Gerakan Mayarakat Sehat). Pada anak hal ini dapat diberikan dengan pemahaman awal mengapa kita perlu menerapkan pola hidup sehat dan langkah awal apa yang dapat dilakukan anak-anak setidaknya untuk diri sendiri. Maka dari itu kelompok KKN kami memberikan edukasi kesehatan.Â
Kami memilih topik mengenai cuci tangan mengingat saat ini masih dalam masa pandemi Covid-19, tentunya kita harus melakukan pencegahan penyebaran virus salah satunya dengan rajin mencuci tangan. Selain itu kami juga memberikan edukasi terkait cara menggosok gigi yang benar dan saat kapan saja kita dianjurkan menggosok gigi. Pemberian materi mengenai sex education juga dirasa penting mengingat saat ini banyak kasus pelecehan seksual dengan korban anak. Maka dari itu kami memberikan pemahaman pada anak mengenai bagian tubuh dan batasan-batasan mana saja yang tidak boleh disentuh.
Dengan adanya edukasi yang kami berikan ini diharapkan dapat membantu meningkatkan kesadaran anak akan pola hidup sehat dan anak bisa mempraktekannya secara mandiri.Â
Dosen Pembimbing Lapangan: Herbert, M.T.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H