Mohon tunggu...
Rahmi Fauzannah
Rahmi Fauzannah Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa di Universitas Islam Negeri Imam Bonjol Padang

Saya merupakan mahasiswa semester akhor yang sedang berjuang untuk menyelesaikan kuliah tepat waktu

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Analisis Pengaruh Jumlah Penduduk dan Pengangguran terhadap Kemiskinan di DKI Jakarta

9 Desember 2022   20:14 Diperbarui: 9 Desember 2022   20:40 436
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

ANALISIS PENGARUH JUMLAH PENDUDUK DAN PENGANGGURAN TERHADAP KEMISKINAN DI KAB/KOTA PROVINSI DKI JAKARTA

Rahmi Fauzannah

Mahasiswa Program Study S1 Ekonomi Syariah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

Universitas Islam Negeri Imam Bonjol Padang

fauzannahrahmi@gmail.com

Abstrak : Penelitian ini mengkaji bagaimana pengaruh jumlah penduduk dan pengangguran terhadap kemiskinan di Kabupaten/kota di  provinsi DKI Jakarta. Penelitian ini menggunakan menggunakan time series dari tahun 2017 hingga tahun 2021 dan cross section 6 Kabupaten/Kota yang ada di DKI Jakarta ( Kepulauan Seribu, Jakarta Selatan, Jakarta timur, Jakarta Pusat, Jakarta Barat dan Jakarta  Utara ).  Dalam penelitian ini ditemukan bahwa jumlah penduduk dan pengangguran sangat berpengaruh terhadap kemiskinan kabupaten/Kota di DKI Jakarta. Dengan adanya hal tersebut diharapkan dapat menjadi acuan dan pertimbangan pemerintah dalam memberantas kemiskinan.

Kata kunci : jumlah penduduk, pengangguran, kemiskinan

  • INTRODUCTION

Provinsi DKI Jakarta sebagai ibukota Negara Indonesia tidak terlepas dari masalah kemiskinan. Fenomena kemiskinan yang ada seperti badut jalanan, manusia boneka, dan manusia gerobak. Mereka mencari uang di jalanan dari siapa saja yang bersimpati (Dany et al., 2022). Sebagian besar dari miskin Jakarta tinggal di kawasan kumuh, bantaran kali, pinggiran rel kereta api, dan di kolong jalan layang(Dinayanti & Indonesia, 2009).

Kemiskinan dapat terjadi karena adanya pengangguran ,rendahnya sumber daya manusia, sumberdaya alam yang terbatas, tingkat upah, jenis pekerjaan, jumlah jam kerja, kesempatan kerja, inflasi, jumlah anggota keluarga, kebijakan pemerintah dan lain sebagainya. (Dp, 2017) Pengangguran yang terjadi sangat erat kaitannya dengan tingkat pertumbuhan penduduk. 

Tingkat pertumbuhan penduduk yang tinggi akan meningkatkan jumlah angkatan kerja ,banyaknya angkatan kerja dapat mengurangi ketersediaan lapangan  kerja di pasar kerja.Tingkat pengangguran terbuka di perkotaan mengakibatkan mereka tidak dapat memenuhi kebutuhan dengan baik, kondisi seperti ini yang membuta tercipta dan membengkaknya jumlah kemiskinan yang ada. (Nurjanah, 2017)

Dari penjelasan diatas perlu dianalisis bagaimana pengaruh jumlah penduduk dan pengangguran terhadap kemiskinan. Karena jika dengan bertambah jumlah penduduk juga menambah angka pengangguran maka akan mempengaruhi kemiskinan dan dapat terlihat secara langsung dari data yang disajikan. Untuk lebih jelas jumlah penduduk miskin di Jakarta, dapat dilihat pada grafik berikut:

Grafik 1 : fluktuasi jumlah penduduk miskin di DKI Jakarta

            Sumber : jakarta.bps.go.id

Dari grafik diatas Badan Pusat Statistik Provinsi DKI Jakarta mencatat bahwa jumlah penduduk miskin sempat mengalami penurunan dari tahun 2017 hingga 2019, namun terjadi peningkatan secara signifikan pada tahun 2020 dan terus terjadi peningkatan sehingga pada tahun 2021 mencapai 500.000 lebih penduduk miskin. Kemiskinan dipengaruhi oleh berbagai faktor. Tetapi peneliti berfokus kepada pengaruh fluktuasi jumlah penduduk dan pengangguran terhadap kemiskinan di Kota/Kabupaten di DKI Jakarta.

Ahli ekonomi klasik yang dipelopori oleh Adam Smith menganggab bahwa jumlah penduduk merupakan input yang potensial yang dapat digunakan sebagai faktor produksi suatu rumah tangga perusahaan. Semakin banyak penduduk maka semakin banyak pula tenaga kerja yang dapat digunakan. Namun menurut Robert Malthus, kondisi awal jumlah penduduk memang dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi namun pada suatu keadaan pertambahan penduduk yang tinggi  tidak akan menaikkan pertumbuhan ekonomi bahkan dapat menurunkannya.(MacGaffey & Barnes, 1990)

Grafik 2 : fluktuasi jumlah penduduk di DKI Jakarta

Sumber : jakarta.bps.go.id

Pada grafik diatas dapat diketahui bahwa jumlah penduduk di Jakarta mengalami  fluktuasi setiap tahunnya.grafik diatas menunjukkan bahwa jumlah penduduk tertinggi terjadi pada tahun 2021. Jumlah penduduk mencapai 10.609.680 jiwa. Jika dikaitkan dengan data kemiskinan pada tahun 2021 maka yaitu sebanyak 501.930 jiwa. Maka dapat disimpulkan naiknnya jumlah penduduk berpengaruh terhadap kemiskinan

Tidak hanya pertumbuhan penduduk, pengangguran juga mempengaruhi kemiskinan . naik turunnya pengangguran juga mempengaruhi kemiskinan di DKI Jakarta. Seperti yang terlihat pada grafik 3 tentang fluktuasi pengangguran dari tahun 2017-2021. Jika dilihat dari data yang ditampilkan pada grafik maka pengangguran berpengaruh terhadap kemiskinan. (Jakarta.bps.go.id, n.d.)

Grafik 3 : fluktuasi pengangguran di DKI Jakarta

            Sumber : jakarta.bps.go.id

Adapun rumusan dari penelitian ini bagaimana pengaruh pertumbuhan jumlah penduduk serta tingkat pengangguran terbuka terhadap jumlah penduduk miskin di Kabupaten dan Kota di DKI Jakarta. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat seberapa banyak pengaruh jumlah penduduk dan pengangguran terhadap kemiskinan. Dengan  adanya penelitian ini diharapkan dapat dijadikan salah satu pertimbangan pemerintah untuk mengambil keputusan dalam memberantas kemiskinan.

  • LITERATURE RIVIEW

Kemiskinan 

Kemiskinan merupakan kurangnya pendapatan untuk memenuhi kebutuhan dasar (Yusri, 2022). Kemiskinan adalah kondisi ketiadaan kepemilikan dan rendahnya pendapatan , atau secara lebih rinci menggambarkan suatu kondisi tidak dapat terpenuhinya kebutuhan dasar manusia, yaitu pangan, papan dan sandang (Bhinadi, 2017). Tolak ukur kemiskinan bukan hanya hidup dalam kekurangan pangan dan tingkat pendapatan yang rendah, tetpi juga melihat tingkat kesehatan, pendidikan dan perlakuan adil didepan hukum dan sebagainya. (Ferezegia, 2018)

Jumlah penduduk

Penduduk merupakan semua orang yang berdomisili di wilayah tertentuselama 6 bulan atau lebih atau mereka yang berdomisili kurang dari 6 bulan tetapi bertujuan untuk menetap.(Jakarta.bps.go.id, n.d.)

Jumkah penduduk merupakan suatu permasalahan mendasar dalam pembangunan ekonomi suatu daerah, karena pertumbuhan penduduk yang tidak terkendali dapat mengakibatkan tidak tercapainya tujuan pembangunan ekonomi yaitu kesejahteraan rakyat derta menekan angka kemiskinan (Didu & Fauzi, 2016). Jumlah penduduk suatu daerah tergantung dari jumlah kelahiran. 

Jumlah penduduk akan menjadi masalah bagi pemerintah jika tidak dapat dikendalikan, karena jika  jumlah penduduk makin  tinggi maka angka kemiskinan akan semakin tinggi pula. Pertumbuhan penduduk bisa menguragi angka kemiskinan jika bisa mendapatkan pekerjaan  untuk dapat memenihi kebutuhannya. Pemerintah sulit menyediakan lapangan pekerjaan jika jumlah penduduk tinggi (Wahyu Azizah & Kusuma, 2018)

Berdasarkan hasil analisis diatas maka didapatkan hipotesis dari perngaruh jumlah penduduk terhadap kemiskinan yaitu:

H1 : terdapat pengaruh signifikan antara jumlaah penduduk terhadap kemiskinan.

Pengangguran

pengangguran adalah seseorang yang tergolong angkatan kerja,ingin mnedapatkan pekerjaan tetapi belum mendapatkan pekerjaan. Pengangguran terbuka adalah meliputi penduduk yang sedang mencari pekerjaan,yang sedang mempersiapkan dunia usaha, penduduk yang merasa mendapatkan pekerjaan dan sudah mempunyai usaha tetapi belum mulai bekerja (Baeti et al., 2013)

Banyaknya angkatan kerja tetapi tidak diimbangi dengan jumlah lapanga pekerjaan mengakibatkan banyak angkatan kerja yang menganggur sehingga pengangguran tersebut menimbulkan kemiskinan (Damanik & Sidauruk, 2020). Pengangguran dapat mempengaruhi tingkat kemiskinan dengan berbagai cara , antara lain; jika konsumsi rumah tangga saat ini sangat dipengaruhi oleh pendapatan saat ini, maka pengangguran akan secara langsung mempengaruhi tingkat kemiskinan. 

Selanjutnya jika rumah tangga tidak terlalu dipengaruhi oleh pendapatan saat ini,maka pengangguran akan meningkatkan kemiskinan dalam jangka panjang,tetapi tidak terlalu berpengaruh dalam jangka pendek (van/indrawiguna, 2013). Pengangguran akan mengurangi pendapatan masyarakat dan akakn mengurangi tingkat kemakmuran yang dicapai sehingga menimbulkan kemiskinan(Ishak et al., 2020).

Berdasarkan hasil analisis diatas maka didapatkan hipotesis dari perngaruh jumlah penduduk terhadap kemiskinan yaitu:

H1 : terdapat pengaruh signifikan antara pengangguran terhadap kemiskinan.

  • METHODOLOGY
  • Jenis dan Sumber Data

Penelitian ini menggunakan sumber data sekunder yang meliputi time series berkisar antara tahun 2017 sampai tahun 2021 den cross section di 6 Kabupaten/Kota di DKI Jakarta. Data ini dikumpulkan dari Badan Pusat Statistik (BPS). Kumpulan data tersebut meliputi kemiskinan (Y), jumlah anggota keluarga (X1), pengangguran (X2).

  • Pemilihan Data Panel Model Terbaik

Pemilihan model terbaik pada data panel sudah memilih model yang paling tepat dalam mengestimasikan data panel.yang terdiri dari ; pertama , Uji Chowuntuk memilih Common Effect Model atau Fixed Effect  Model (H0 = CEM dan H1 = FEM) ; kedua ,Uji Hausman untuk memilih Fixed Effect Model atau Random Effect Model ( H0 = REM dan H1 = FEM ); ketiga , uji langrange multiplier untuk memilih Random Effect Model arau Common Effect Model ( H0 = CEM dan H1 = REM). Selanjutnya uji asumsi klasik yang terdiri dari uji heteroskedastisitas ,dan uji Multikoliniritas.

  • Kerangka Konseptual
  • Berdasarkan kerangka konseptual ,model ekonometrika dapat ditulis untuk persamaan simultan dengan:

    Log (Yit)= β0 + β1 log (X1it) + β2 log(X2it) + εit

    • Metode Analisis
  • Tahapan dalam pengolahan data panel ini pertama adalah dengan melakukan pemilihan Model Regresi Panel. Pemilihan model terbaik pada data panel sudah memilih model yang paling tepat dalam mengestimasikan data panel.yang terdiri dari ; pertama , Uji Chow untuk memilih Common Effect Model atau Fixed Effect  Model (H0 = CEM dan H1 = FEM) ; kedua ,Uji Hausman untuk memilih Fixed Effect Model atau Random Effect Model ( H0 = REM dan H1 = FEM ); ketiga , uji langrange multiplier untuk memilih Random Effect Model atau Common Effect Model ( H0 = CEM dan H1 = REM). Tahapan kedu yaitu uji asumsi klasik yang terdiri dari uji heteroskedastisitas ,dan uji Multikoliniritas.

    • Hasil
    • Log(Yit) = -1.97 + 0.72 log(X1it) + 0.43 log(X2it) + ℇit
    •  
    • Angka konstanta -1.97  artinya kemiskinan pada 6 Kabupaten/Kota di provinsi nDki Jakarta adalah -1.97 pada saat jumlah penduduk dan pengangguran = 0
    • Nilai koefisien sebesar 0.72 artinya apabila jumlah penduduk meningkat sebanyak 1 persen maka kemiskinan di 6 Kabupaten/Kota di DKI Jakarta akat meningkat sebesar 0.72 persen.
    • Nilai koefisien sebesar 0.43 artinya apabila pengangguran meningkat sebanyak 1 persen maka kemiskinan di 6 Kabupaten/Kota di DKI Jakarta akat meningkat sebesar 0.72 persen.
    • Nilai Koefisien Determinasi (R-squared) yang didapatkan adalah 0.885367 artinya adalah variabel independent yang terdiri dari jumlah penduduk dan pengangguran dapat menjelaskan perubahan pada variabel dependen yaitu kemiskinan pada  Kabupaten/ Kota di DKI Jakarta sebesar 88.5367 dan sisanya sebesar 11,4633 persen dijelaskan oleh variabel lain diluar model yang digunakan.
    • Hasil uji simultan (uji-F) terlihat signifikan 0.000000 dengan tingkat kepercayaan 95% atau nilai a=5% sehingga 0.000000 < 0.05, yang artinya bahwa variabel independent yang terdiri dari jumlah penduduk dan pengangguran berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen yaitu kemiskinan di Kabupaten/Kota di DKI Jakarta selama 2017-2021.

    • Hasil uji parsial (uji-t): 
    • Variabel jumlah penduduk mempunyai nilai prob. 0.0000 < 0.05
    • Artinya bahwa jumlah penduduk mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kemiskinan pada Kabupaten/Kota di DKI Jakarta
    • Variabel pengangguran mempunyai nilai prob. 0.0000 < 0.05
    • Artinya bahwa pengangguran mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kemiskinan pada Kabupaten/Kota di DKI Jakarta
    •  
    • HASIL UJI HETEROSKEDASTISITAS

      • Nilai Prob. untuk seluruh variabel independen (jumlah penduduk dan pengangguran) adalah besar dari 0.05 sehingga penelitian ini terbebas dari masalah heteroskedastisitas.
    •  

      HASIL UJI MULTIKOLINIERITAS

      korelasi antar variabel bebas dalam penelitian ini berada  di bawah 0.9 sehingga penelitian ini terbebas dari masalah multikolinieritas.

      • KESIMPULAN
    • Penelitian ini menggunakan model regresi panel untuk menganalisis pengaruh jumlah penduduk, pengangguran terhadap kemiskinan di  Kabupaten/Kota di DKI Jakarta. Berdasarkan hasil penelitian tersebut di dapatkan hasil bahwa jumlah penduduk dan  pengangguran memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kemiskinan.

    • Berdasarkan hal tersebut diharapkan dapat menjadi perhatian serius pemerintah dalam kemiskinan di kabupaten/kota di DKI Jakarta. Serta dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan serta pertimbangan bagi peneliti selanjutnya.

      REFERENCES

      Baeti, N., Jurusan, , Pembangunan, E., Ekonomi, F., & Juli, D. (2013). PENGARUH PENGANGGURAN, PERTUMBUHAN EKONOMI, DAN PENGELUARAN PEMERINTAH TERHADAP PEMBANGUNAN MANUSIA KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2007-2011 Info Artikel. Edaj, 2(3), 85–98.

      Bhinadi, A. (2017). No Title. In Penanggulangan kemiskinan dan pemberdayaan masyarakat. https://www.google.co.id/books/edition/Penanggulangan_Kemiskinan_dan_Pemberdaya/b8hEDwAAQBAJ?hl=id&gbpv=1&dq=pengertian+kemiskinan&pg=PA9&printsec=frontcover

      Damanik, R. K., & Sidauruk, S. A. (2020). Pengaruh Jumlah Penduduk Dan Pdrb Terhadap Kemiskinan Di Provinsi Sumatera Utara. Jurnal Darma Agung, 28(3), 358. https://doi.org/10.46930/ojsuda.v28i3.800

      Dany, H. F. W. W., Ato, S., & Nababan, H. F. (2022). No Title. Kompas. https://www.kompas.id/baca/metro/2022/06/19/kemiskinan-di-jakarta-samai-15-tahun-lalu

      Didu, S., & Fauzi, F. (2016). Pengaruh Jumlah Penduduk, Pendidikan Dan Pertumbuhan Ekonomi Terhadap Kemiskinan Di Kabupaten Lebak. Jurnal Ekonomi-Qu, 6(1), 102–117. https://doi.org/10.35448/jequ.v6i1.4199

      Dinayanti, E., & Indonesia, U. (2009). Pertumbuhan ekonomi dan, Ely Dinayanti, FE-UI, 2009 Universitas Indonesia. 1–6.

      Dp, M. K. (2017). ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KEMISKINAN ( StudiKasus di kecamatan Sungai Lilin ). 8(01), 16–20.

      Ferezegia, D. vita. (2018). Jurnal Sosial Humaniora Terapan Analisis Tingkat Kemiskinan. Jurnal Sosial Humaniora Terapan, 1(1), 1–6. http://journal.vokasi.ui.ac.id/index.php/jsht/article/download/6/1

      Ishak, R. A., Zakaria, J., & Arifin, M. (2020). Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Pendidikan dan Pengangguran Terhadap Tingkat Kemiskinan di Kota Makassar. PARADOKS : Jurnal Ilmu Ekonomi, 3(2), 41–53. https://doi.org/10.33096/paradoks.v3i2.463

      Jakarta.bps.go.id. (n.d.). No Title.

      MacGaffey, W., & Barnes, S. T. (1990). Africa’s Ogun: Old World and New. African Studies Review, 33(2), 205. https://doi.org/10.2307/524472

      Nurjanah, I. (2017). ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KEMISKINAN DITINJAU DARI PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM (Studi pada Kelurahan Purwodadi Kecamatan Adiluwih Kabupaten Pringsewu). In Вестник Росздравнадзора (Vol. 4).

      Sudarmanto, E., Rahmadana, M. F., Rozaini, N., Suleman, A. R., Basmar, E., Amruddrin, Elistia, Yulfiswandi, & Nugraha, N. A. (2021). No Title. In A. Karim (Ed.), Ekonomi Pembangunan Islam.

      van/indrawiguna. (2013). Dampak Pengangguran Terhadap Kemiskinan. Jurnal Online Universitas Jambi.

      Wahyu Azizah, E., & Kusuma, H. (2018). Pengaruh Pendidikan, Pendapatan Perkapita Dan Jumlah Penduduk Terhadap Kemiskinan Di Provinsi Jawa Timur. Jurnal Ilmu Ekonomi, 2, 167–180.

      Yusri, M. (2022). No Title. In Integrasi Kebijakan Regional dan Kemiskinan. https://www.google.co.id/books/edition/Integrasi_Kebijakan_Regional_Berbasis_Ke/zh91EAAAQBAJ?hl=id&gbpv=1&dq=pengertian+kemiskinan&pg=PR2-IA1&printsec=frontcover

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun