KemiskinanÂ
Kemiskinan merupakan kurangnya pendapatan untuk memenuhi kebutuhan dasar (Yusri, 2022). Kemiskinan adalah kondisi ketiadaan kepemilikan dan rendahnya pendapatan , atau secara lebih rinci menggambarkan suatu kondisi tidak dapat terpenuhinya kebutuhan dasar manusia, yaitu pangan, papan dan sandang (Bhinadi, 2017). Tolak ukur kemiskinan bukan hanya hidup dalam kekurangan pangan dan tingkat pendapatan yang rendah, tetpi juga melihat tingkat kesehatan, pendidikan dan perlakuan adil didepan hukum dan sebagainya. (Ferezegia, 2018)
Jumlah penduduk
Penduduk merupakan semua orang yang berdomisili di wilayah tertentuselama 6 bulan atau lebih atau mereka yang berdomisili kurang dari 6 bulan tetapi bertujuan untuk menetap.(Jakarta.bps.go.id, n.d.)
Jumkah penduduk merupakan suatu permasalahan mendasar dalam pembangunan ekonomi suatu daerah, karena pertumbuhan penduduk yang tidak terkendali dapat mengakibatkan tidak tercapainya tujuan pembangunan ekonomi yaitu kesejahteraan rakyat derta menekan angka kemiskinan (Didu & Fauzi, 2016). Jumlah penduduk suatu daerah tergantung dari jumlah kelahiran.Â
Jumlah penduduk akan menjadi masalah bagi pemerintah jika tidak dapat dikendalikan, karena jika  jumlah penduduk makin  tinggi maka angka kemiskinan akan semakin tinggi pula. Pertumbuhan penduduk bisa menguragi angka kemiskinan jika bisa mendapatkan pekerjaan  untuk dapat memenihi kebutuhannya. Pemerintah sulit menyediakan lapangan pekerjaan jika jumlah penduduk tinggi (Wahyu Azizah & Kusuma, 2018)
Berdasarkan hasil analisis diatas maka didapatkan hipotesis dari perngaruh jumlah penduduk terhadap kemiskinan yaitu:
H1 : terdapat pengaruh signifikan antara jumlaah penduduk terhadap kemiskinan.
Pengangguran
pengangguran adalah seseorang yang tergolong angkatan kerja,ingin mnedapatkan pekerjaan tetapi belum mendapatkan pekerjaan. Pengangguran terbuka adalah meliputi penduduk yang sedang mencari pekerjaan,yang sedang mempersiapkan dunia usaha, penduduk yang merasa mendapatkan pekerjaan dan sudah mempunyai usaha tetapi belum mulai bekerja (Baeti et al., 2013)
Banyaknya angkatan kerja tetapi tidak diimbangi dengan jumlah lapanga pekerjaan mengakibatkan banyak angkatan kerja yang menganggur sehingga pengangguran tersebut menimbulkan kemiskinan (Damanik & Sidauruk, 2020). Pengangguran dapat mempengaruhi tingkat kemiskinan dengan berbagai cara , antara lain; jika konsumsi rumah tangga saat ini sangat dipengaruhi oleh pendapatan saat ini, maka pengangguran akan secara langsung mempengaruhi tingkat kemiskinan.Â