Mohon tunggu...
Rahmi PadilahHSB
Rahmi PadilahHSB Mohon Tunggu... Penulis - KKN-DR 99 Uinsu

Prodi Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah & keguruan Universitas Islam Negeri Sumatera Utara

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di Tengah Pandemi Covid-19

10 Agustus 2020   21:25 Diperbarui: 3 November 2021   16:10 699
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan agama islam melalui al quran | Sumber: pexels/Abdulmeilk Aldawsari 

Sampai saat ini bumi beserta isinya masih bersedih,  karena pandemi covid19 belum juga berakhir.  Covid19 atau virus corona adalah jenis virus menular yang menyerang sistem pernapasan. Adapun gejala umum apabila seseorang terinfeksi virus corona ini adalah demam, batuk kering dan sesak napas.

Berbagai kebijakan telah dilakukan oleh pemerintah untuk mencegah penyebaran virus corona ini. Salah satu kebijakannya yaitu menganjurkan masyarakat agar menerapkan social distancing. 

Sosial distancing adalah salah satu cara untuk mencegah penyebaran virus corona dan memutus mata rantai covid19 dengan cara menjaga jarak kita dengan orang lain (Sekarang istilah social distancing ini sudah diganti pemerintah menjadi  physical distancing). Salah satu contoh dari penerapan social distancing yaitu belajar dari rumah.

Saat ini siswa ataupun mahasiswa melakukan pembelajaran dari rumah dengan menggunakan sistem pembelajaran dalam jaringan atau yang biasa disebut dengan istilah “Daring” guna untuk mencegah penyebaran covid19. 

Pendidikan Agama Islam adalah salah satu mata pelajaran yang dilakukan dengan menggunakan sistem pembelajaran daring. 

Di mana tugas-tugasnya, baik tugas materi/teori maupun tugas praktek di kirim melalui media online seperti whatsApp dan lain-lainnya. 

Walaupun pada dasarnya pembelajaran pendidikan agama Islam kurang efektif dan mempunyai problema apabila dilakukan secara daring, karena di dalam pendidikan agama Islam ada hal-hal yang seharusnya di jelaskan oleh guru dan di praktekkan siswa secara langsung di depan gurunya, dengan tujuan agar siswa tidak mengalami keraguan dan pemahamannya menjadi sempurna.  

Pada hakikatnya seorang guru pendidikan agama Islam di dalam hatinya pasti ada rasa ketidakpuasan dalam mengajar tersebut, yaitu rasa kurang atau tidak puas karena praktek yang dilakukan murid-muridnya tidak bisa ia bimbing secara langsung. 

Transfer nilai/ilmu pengetahuan tentang pendidikan agama Islam apabila dilakukan dengan proses pembelajaran daring, mungkin tidak akan berjalan dengan baik karena jarak antara guru dan murid cukup lebar atau jauh. 

Walaupun di rumah ada orang tua, tapi tidak semua orang tua bisa dan memiliki banyak waktu atau mungkin tidak ada waktu untuk mengawasi anak-anaknya yang sedang belajar karena mempunyai kesibukan tertentu yang tidak bisa di tinggalakan, sehingga anak-anak tidak serius dalam melakukan pembelajaran daring.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun