Mohon tunggu...
Rahmi
Rahmi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi Membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Opini Patologi Sosial: Kenakalan Remaja Berupa Cyberbullying

7 Oktober 2023   17:31 Diperbarui: 7 Oktober 2023   17:41 219
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Perkembangan zaman yang membuat adanya perkembangan bahkan perubahan ilmu pengetahuan dan teknologi membuat dunia semakin meningkat dan semakin modern. Tentu saja, terjadi pula berbagai perubahan sosial yang menimbulkan dampak baik positif maupun negatif dalam kehidupan.

Salah satu dampak buruknya adalah timbulnya masalah sosial dalam masyarakat karena bentuk adaptasi dengan berbagai hal baru atau yang dikenal dengan istilah patologi sosial.

Patologi sosial adalah semua tingkah laku yang bertentangan dengan norma kebaikan, stabilitas lokal. Pola kesederhanaan, moral, hak milik, solidaritas kekeluargaan, hidup rukun bertetangga, disiplin, kebaikan dan hukum formal.

Cyberbullying adalah sebuah perilaku agresif yang dilakukan individu ataupun kelompok dengan menggunakan media elektronika dan dilakukan secara terus-menerus terhadap korban yang tidak dapat membela dirinya sendiri.

Istilah cyberbullying merupakan salah satu bentuk perilaku kenakalan remaja apabila pelaku dan korban masih tergolong usia masa remaja dan secara umum belum masuk dalam kategori dewasa. Sedangkan apabila pelaku atau korban sudah berusia dewasa, maka kasus kekerasan yang terjadi di kategorikan sebagai cybercrime atau cyberstalking atau cyberharassment (Kowalski et al., 2012).

Faktanya, cyberbullying mempunyai dampak negatif terhadap perkembangan psikologis seseorang, tidak hanya pada korbannya, tetapi juga pada pelaku dan orang yang melihatnya. Dampak dari cyberbullying sering kali serupa dengan bullying konvensional. Adanya perilaku bullying menyebabkan para korban mengalami depresi, rendah diri, perasaan tidak berdaya, kecemasan sosial, penurunan konsentrasi, isolasi sosial, dan bahkan berpikir untuk bunuh diri.

Ada pandangan yang mengungkapkan bahwa dampak cyberbullying justru lebih signifikan dibandingkan bullying tradisional. Ini menjadi permasalahan serius, terutama bagi anak-anak dan remaja, karena seseorang dapat dengan mudah melakukan tindakan jahat secara anonim, sulit ditemukan bukti konkret. Ketika seseorang menjadi korban cyberbullying, penghinaan tersebut bisa dilihat oleh banyak orang di internet, sehingga korban merasa sakit hati, marah, takut, merasa rendah diri, dan malu. Meskipun cyberbullying tidak menyebabkan luka fisik, dampaknya bisa mengganggu kesehatan mental, emosional, dan menyebabkan stres.

Opini ini di buat oleh salah satu mahasiswi Universitas Sriwijaya program studi pendidikan Masyarakat yang merupakan tugas pada MK Patologi Sosial dengan dosen pengampu ibu Dra. Evy Ratna Kartika Waty, M. Pd., P. HD. Dan Ibu Mega Nurrizalia, S.Pd., M.Pd.

Nama: Rahmi

Nim: 06151282126049

Sumber : (Yuniarrahmah, E., & Adiyanti, M. G. CYBERBULLYING DAN REMAJA: STUDI PENDAHULUAN.)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun