Mohon tunggu...
Rahma Widyanti
Rahma Widyanti Mohon Tunggu... Mahasiswi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia IKIP SILIWANGI

Seorang Muslimah yang Sedang Belajar Menulis

Selanjutnya

Tutup

Diary

KEBUTUHAN yang MEMBUAT HIDUP LEBIH BERMAKNA

16 Februari 2025   19:57 Diperbarui: 16 Februari 2025   19:57 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hidup memiliki tujuan yang besar. Untuk menjalaninya, Allah telah menurunkan panduan melalui Dienul islam. Diem yang sesuai dengan fitrahnya seorang manusia. Islam tidak hanya memberikan aturan kepada manusia, tetapi juga membimbing manusia agar memahami apa tujuan manusia di dunia ini sejatinya dalam kehisupan.

Dalam konteks modern, banyak individu yang mengalami kebingungan dalam menemukan makna hidup. Hal ini, sering kali terjadi dikarenakan manusia tersebut menjauh dari fitrah yang telah Allah tetapkan. Oleh karena itu, memahami fitrah yang menjadi kunci untuk mencapai kehidupan yang lebih bermakna.

Membicarakan Fitrah, Apa Sebanarnya itu Fitrah?

Dalam islam fitrah merupakan potensi dasar yang Allah berikan kepada setiap manusia sejak lahir. yang mana Allah jelaskan dalam Al-Qur'an, (QS. AR-RUM Ayat 30)

Firman Allah Terhadap Hambanya:

"Maka hadapkanlah wajahmu dengan tulus dan ikslas kepada agama yang benar, sesuai dengan fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah Allah. itulah agama yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak mengenathuinya"

Dari ayat ini, dijelaskan oleh Ibn Katsir bahwa fitrah manusia merupakan suatu kecenderungan untuk mengenal dan menyembah Allah. Dalam hal ini, fitrah dapat diartikan sebagai kecenderungan pada tauhid yang merupakan hubungan yang erat, antara manusia dan Allah. Fitrah ini menjadi sistem yang telah Allah tetapkan dimana jiwa manusia pasti hanya dengan Dienul Islam, agar manusia mencapaii kesejahteraan sejati. Baik itu di dunia ataupun di akhirat.

Lebih dari sekadar kecenderungan spiritual, fitrah juga mencakup aspek akal dan moral. Al-Ghazali dalam Ihya Ululmuddin mengatakan bahwa fitrah manusia akan berkembang sesuai dengan pendidikan dan lingkungan yang dapat membentukkanya. Oleh karena itu, pemahaman fitrah harus diiringi dengan pendidikan yang benar.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun