Pengumuman pemuncak kelas sudah dimulai, diawali dengan kelas 3, 2 dan 1. Hati Zikra menjadi ciut dan tak karuan waktu itu, ternyata Namanya tidak dipanggil sebagai siswa juara di kelasnya. Karena malu dengan teman-temannya Zikra berusaha  menahan tangis yang hendak berderai. Pembagian lapor dilanjutkan di kelas masing-masing. Sebelum wali kelasnya datang Zikra hanya terdiam lesu  di bangkunya. Melihat Zikra yang kehilangan gairah, Santi datang menghampiri untuk menghentikan lamunannya. Namun beberapa kali dipanggil Santi, Zikra seakan-akan tidak mendengarnya sehingga Santi mencoba menepuk bahunya sambal berkata, Zikra...kenapa melamun?."  Zikra pun kaget dan menjawab pertanyaan Santi, "San.. berkemungkinan Zikra tidak akan sekolah di sini lagi semester besok."  "lho.. kok gitu Zik.." ungkapan santi kaget dengan penjelasan Zikra. "sebelum Zikra diizinkan ayah dan ibu bersekolah di Padang ini, kata ibu kalau nilai Zikra tidak bagus Zikra harus bersedia pindah sekolah ke kampung." Santi pun kaget dengan penjelasan Zikra. Obrolan Zikra dan Santi terputus dengan kedatangan wali kelas mereka.
Setelah berbagai nasehat dan pengarahan dari wali kelas, lapor pun dibagikan sesuai dengan urutan absensi. Zikra tidak sabaran menunggu namanya terpanggil, Hati Zikra sedih dan  penuh tanda tanya apakah hanya untuk semester ini saja dia bersekolah di padang atau ada kesempatan kedua bagi nya?. Lamunan Zikra terhenti dengan adanya panggilan dari wali kelasnya. Sebelum lapor diterima Zikra, wali kelas melihat lapornya dan berkata, "untuk kedepannya tingkatkan nilainya ya Zik, selisih nilai Zikra dengan arfan yang rengking tiga hanya dua angka saja." Zikra kaget mendengar penjelasan bu guru, seketika itu kegundahan hatinya lennyap sudah, dan berkata, "baik bu, insyaAllah kedepannya nilai zikra lebih baik lagi." Laporpun diterima Zikra. Betapa kaget Zikra melihat nilai lapornya, hanya 2 angka yang nilainya 7 selebihnya angka 8 dan 9 saja. Zikra berada pada rangking 4 dari 35 siswa.
Karena libur semester sudah tiba, Zikra mohon pamit sama paman dan tantenya untuk berlibur ke kampung. Dan keesokan harinya Zikra diantar pamannya keterminal mobil yang menuju kampung halaman Zikra.
Bersambung... (dengan meraih rangking 4 akankah Zikra diperbolehkan ayah dan ibunya tetap bersekolah di Padang atau bagaiman? Tunggu kisah selanjutnya... trm kasih.
Dharmasraya, 23 November 2022