Mohon tunggu...
Rahmat Setiadi
Rahmat Setiadi Mohon Tunggu... Buruh - Karyawan swasta yang suka nulis dan nonton film

Saya suka baca-tulis dan nonton film.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Tasawuf Bergerak Modern

1 Januari 2023   01:09 Diperbarui: 1 Januari 2023   01:16 329
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1. Middle East Partnership Initiative (MEPI)  merupakan program yang diluncurkan oleh Kementrian Luar Negeri AS bertujuan untuk mendorong reformasi di negara-negara Arab melalui promosi masyarakat sipil Arab, dan untuk mendorong usaha kecil, memperluas partisipasi politik, dan mempromosikan hak-hak perempuan.

2. Fund and the Ministry of State for Human Rights Democracy (HRDF), yaitu sebuah lembaga finansial untuk memajukan hak asasi .manusia di negara-negara mayoritas Muslim. 

3. National Endowment for Democracy (NED) untuk program demokratisasi masyarakat Muslim. Dan ...

4. U.S. Ambassadors Fund, yaitu program Kementerian Luar Negeri AS. 

Tentu saja proyek-proyek ini semuanya dibawah kontrol kebijakan AS dan tunduk pada aturan yang telah ditetapkan dalam mendanai kelompok-kelompok yang telah diseleksi pada setiap negara, yaitu kelompok-kelompok yang siap terlibat dalam proyek AS di bawah slogan "demokratisasi".

Di dalam laporan Kongres AS berjudul "Kebijakan Amerika Serikat untuk mempromosikan demokrasi di Timur Tengah: dilema Islam", disebutkan bahwa Kongres juga mengalokasikan dana untuk program demokratisasi regional dan proyek bantuan asing. Kongres dapat menentukan penggunaan dana tersebut untuk proyek-proyek tertentu, atau diarahkan ke kelompok tertentu.

Dalam sejarah Islam di kepulauan Melayu Nusantara, tasawuf bukanlah fenomena baru dan asing. Sejak awal pesatnya perkembangan Islam dan perlembagaannya pada abad ke-13-15 M, komunitas-komunitas Islam telah mengenal tasawuf sebagai bangunan spiritualitas Islam yang kaya dengan kearifan dan amalan-amalan yang dapat mengarahkan para penuntut ilmu suluk menuju pemahaman yang mendalam tentang tauhid .

Ahli-ahli sejarah Islam telah menemukan bukti bahwa tidak sedikit organisasi-organisasi perdagangan Islam (ta`ifa) pada abad-abad tersebut memiliki kelanjutan dengan tarekat-tarekat sufi tertentu. Dengan memanfaatkan jaringan-jaringan pendidikan, intelektual, dan keagamaan yang tersedia di dunia Islam seperti Istanbul, Damaskus, Baghdad, Makkah, Yaman, Samarkand, Bukhara, Nisyapur, Herat, Delhi, Gujarat, Bengala, Samudra Pasai, Malaka, dan lain sebagainya mereka tidak memperoleh kesukaran dalam menyebarkan agama Islam.

Seiring berkembangnya Islam sendiri di Indonesia yang dimulai di kota, begitu pula dengan tasawuf. Setelah itu ia baru merembet ke daerah pinggiran atau perkotaan, kemudian ke pedalaman pedalaman dan pedalaman. Sufi-sufi awal seperti Hasan Basri dan Rabiah Al-Adawiyah memulai kegiatannya di Basra, kota yang terletak di sebelah selatan Irak yang pada abad ke-8-10 M yang merupakan pusat kebudayaan.

Rumi hidup dan mendirikan Tarekat Maulawiyah di Konya, kota penting di Anatolia pada abad ke-11-17 M. Hamzah Fansuri lahir dan besar di Barus, kota dagang di pantai barat Sumatera yang merupakan pelabuhan regional pada abad ke-13-17 M. Sunan Bonang, seorang dari wali sanga terkemuka, melarang ilmu suluk di Tuban yang pada abad ke-14-17 M merupakan kota dagang besar di Jawa Timur.

Syamsudin Pasai adalah penganjur tasawuf wujudiah dan pendiri madzab Martabat Tujuh yang terkenal. Dia seorang mufti dan juga perdana menteri pada masa pemerintahan Sultan Iskandar Muda (1607-1636 M) di kesultanan Aceh Darussalam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun