Mohon tunggu...
Rahmat Setiadi
Rahmat Setiadi Mohon Tunggu... Buruh - Karyawan swasta yang suka nulis dan nonton film

Saya suka baca-tulis dan nonton film.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Bahasa Indonesia Siap Menjadi Bahasa Internasional

23 Desember 2022   18:28 Diperbarui: 23 Desember 2022   18:47 362
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berdasarkan luas wilayahnya, Rusia menjadi negara terbesar di dunia, dengan total area mencapai 17,1 juta km persegi. Kanada kedua (9,985 juta km), ketiga Amerika Serikat (9,834 juta km). China keempat ( 9,597 juta km ), Brasil ( 8.516 juta km), Australia ( 7,692 juta km), India ketujuh ( 3,287 juta km). Di posisi kedelapan Argentina( 2,78 juta km), Kazakhstan kesembilan ( 2,725 juta km), Aljazair ( 2,382 juta km), Kongo ( 2,344, 858 km). Ke-12 Denmark ( 2,220 juta km plus Greenland ), Arab Saudi (2,149, 690 km),  Meksiko ( 1,964 375 km). Dan Indonesia berada di urutan ke-15 negara dengan wilayah terluas di dunia dengan luas wilayah 1,922 572 km.

 Sementara berdasarkan data Bank Dunia,  jumlah penduduk dunia mencapai 7,84 miliar jiwa pada tahun 2021. Jumlah tersebut bertambah 72,7 juta jiwa dari tahun sebelumnya. Pada tahun 2021 Tiongkok merupakan negara dengan populasi terbesar di dunia, yakni sebanyak 1,41 miliar jiwa. Negara berikutnya adalah India, yakni mencapai 1,39 miliar jiwa. Amerika Serikat (331,89 juta jiwa), Indonesia sebanyak 276,36 juta jiwa, dan Pakistan ( 225,2 juta jiwa). Brasil ( 213,99 juta jiwa), Nigeria ( 211,4 juta jiwa), Bangladesh ( 166 juta jiwa), serta Rusia ( 143,45juta jiwa) dan Meksiko penduduknya berjumlah 130,26 jiwa juta.

Berdasarkan data Ethnologue, tercatat ada 1.45 miliar orang yang menjadi penutur bahasa Inggris hingga 2022. Bahasa Mandarin di posisi kedua dengan total penutur sebanyak 1,12 miliar orang. Bahasa Hindi 602 juta dan Spanyol dengan jumlah penutur 548 juta orang.  274 juta orang menggunakan bahasa Prancis. Ada 273,9 juta orang yang menjadi penutur bahasa Arab.  272 juta orang menuturkan bahasa Bengali di seluruh dunia, serta 258 juta orang diperkirakan menjadi penutur bahasa Rusia. Selanjutnya Portugis dengan penutur sebanyak 234 juta orang, dan Bahasa Indonesia dengan penutur bahasa sekitar 199 juta orang.

Dari data tiga paragraf di atas menunjukkan bahwa luas wilayah dan jumlah penduduk tidak memposisikan  bahasa Rusia menjadi bahasa yang paling banyak digunakan orang di dunia. Bahasa Inggris, Bahasa Spanyol, Bahasa Portugis, Bahasa Perancis, dan Bahasa Arab, penuturnya di seluruh dunia melebihi jumlah penduduk di negaranya, yang penuturnya meluas ke luar wilayah negara-negara tersebut. Sementara Bahasa Mandarin, Bahasa Hindi, dan Bahasa Bengali bisa dikatakan berimbang dengan wilayah dan jumlah penduduk negara yang menggunakan ketiga bahasa tersebut, begitu juga dengan Bahasa Indonesia.

 Kita ketahui bahasa adalah alat komunikasi  yang membentuk kesepahaman antar manusia. Bahasa memiliki peran strategis dalam kehidupan, tidak hanya hubungan antar sesama warga negara tapi juga terhadap hubungan antar negara-negara di dunia. Kurang lebih ada 200 negara di Bumi, tapi hanya Enam bahasa internasional yang resmi dipakai oleh PBB ( Bahasa Inggris, Mandarin, Spanyol, Perancis, Rusia dan bahasa Arab). Sementara menurut Ethnologue ada 7139 bahasa di dunia, dengan 40 bahasa yang hampir punah karena jumlah penuturnya kurang dari 1000 orang.

Indonesia memiliki 829 bahasa dengan penuturnya yang terdiri dari 1.340 suku dan terkelompok dalam 300 etnik atau suku bangsa. Fakta itu menunjukkan negara Indonesia merupakan 10 persen penyumbang bahasa di dunia. Namun kenyataan itu tidak membuat Bahasa Indonesia tidak berkembang, nyatanya data Ethnologue menempatkan Bahasa Indonesia pada 10 besar urutan bahasa yang paling banyak digunakan orang di seluruh dunia. Kesadaran tinggi warga Indonesia untuk berbahasa Indonesia sangat tinggi, yang berarti kesadaran persatuan dan kesatuan bangsa juga tinggi. Namun bagaimana dalam kancah internasional?

 Tidak bisa dipungkiri perkembangan penutur suatu bahasa di dunia tidak lepas dari pengaruh negara asal bahasanya. Isu-isu yang meliputi penyebaran bahasa suatu negara tidak lepas dari sejarah, terlebih dalam perspektif sosiologi dan politik. Bahasa-bahasa orang Eropa ( Inggris, Spanyol, Perancis, Portugis) termasuk Rusia, penyebarannya  lebih kental karena budaya barat  daripada Bahasa Mandarin dan Arab yang kental dengan budaya ketimuran. 

Dan seiring waktu, penyebaran bahasa dengan dominasinya lebih berorientasi pada hubungan bersepahaman. Tak ada lagi imperialis, tak ada lagi phobia agama, tak ada lagi ras utama tertentu, tak ada lagi pembedaan perlakuan khusus atau tidak khusus terhadap warna kulit, bentuk rambut, bentuk mata, maupun perbedaan fisik lainnya. Dunia sedang menuju satu kepentingan, bersatu lewat bahasa.

 Indonesia memiliki semua ragam jenis manusia dengan berbagai cirinya, dan Bahasa Indonesia berhasil menyatukan semua itu, maka saatnya untuk menyatukan dunia. Ini suatu hal yang memungkinkan, karena bahasa Indonesia merupakan bahasa yang menyerap banyak bahasa, dari bahasa daerah ( yang menyumbang 10 persen pada bahasa di dunia ) dan dari bahasa asing ( Inggris, Arab dan lainnya). 

Saat ini bahasa Indonesia siap menjadi bahasa internasional dengan adanya buku Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia, dilansir dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Riset dan Teknologi https://badanbahasa.kemdikbud.go.id/artikel-detail/803/bahasa-indonesia-menuju-bahasa-internasional bahwa faktor intrabahasa dan faktor extrabahasa pada Bahasa Indonesia sudah layak untuk dijadikan sebagai bahasa internasional.

Berdasarkan UU No 24 tahun 2009, bahasa Indonesia telah disiapkan menjadi bahasa internasional. Setidaknya ada 52 negara asing  yang membuka Program Bahasa Indonesia (Indonesian Language Studies). Diantara kampus yang mengajarkan bahasa Indonesia sebagai salah satu mata kuliah mereka adalah Universitas London, Cornell University, University of Michigan, University of Hawa'i' Manoa dan Ohio University, University of Sydney, Monash University, Australian National University, University of Western Australia, Tokyo University, Hankuk University, dan lain sebagainya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun