Mohon tunggu...
Rahmat Faozi
Rahmat Faozi Mohon Tunggu... Wiraswasta - TUKANG NGOPI

SETIAP MANUSIA YANG BERNAFAS PASTI BISA SALAH DAN JUGA BENAR JADI JALANI SAJA

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Ritual Cinta yang Salah

24 Juli 2020   22:03 Diperbarui: 24 Juli 2020   22:02 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Dan kebetulan suatu hari aku dari kantor ada tugas  ke jakarta untuk survey kerjaan. sesampainya Jakarta,sebelum melakukan survey kerjaan,aku mampir diwarung kopi sambil nanya alamat yang mau dituju kepada pemilik warung kopi dan dikasih taulah sambil menunjuk lokasi yang dituju.

Ketika  Di Jakarta tiba-tiba dalam otaku melintas bayangan wajah As yang dulu kami sering ngopi sambil ketawa-tawa diwarung kopi untuk melepas lelah setelah seharian bekerja dan melupakan beban hidup. Ya kami menikmatinya waktu itu. "As andai kau tahu aku lagi dijakarta pasti sudah kau datangi aku" dan bertemu disini untuk melepas kangen saat bersama dikantor dulu. Ingatanku terhadap As makin kuat dan aku teringat dia pernah bilang tinggal di daerah ini lokasi yang aku tuju ini. sambil ku sruput kopi dan kunyalakan rokok. Aku bertanya sama warung kopi dan menyebutkan ciri-ciri As kepada warung kopi itu. dan pemilik warung itu menjawab . Ooooh itu mbak As orang disini memanggilnya cuma saya ndak tau tempat tinggalnya mas. Memang mbak As sering juga ngopi disini sama temen-temenya berjam-jam malahan kalo disini. kebetulan hari ini mbak As gk kelihatan bisanya pagi kalo gak sore hari dia kesini.

"Tiba -tiba hapeku  bunyi dan kulihat kantor menelponku,lalu ku angkat dan menanyakan sudah ketemu belum lokasi dan orangnya. seteleah ku jawab baru nyampe lokasi dan lagi menunggu orangnya. dan hape dimatikan lalu kuhabiskan kopi dan kumatikan rokok dan membayar kopi. sebelum pergi meninggalkan warung kopi aku berpesan " nanti kalo ada As kemari suruh nunggu atau kalo gak aku kesini lagi nanti,aku mau lanjutkkan kelokasi tadi yang kutanyakan mas.

Dan akupun melanjutkan kerjaanku yang tak jauh dari warung kopi yang tadi aku singgahi. Setelah semua beres dan ketemu orangnya. aku memberitahu kantor bahwa semua sudah beres dan kemungkinan balik agak telat kekakntor karena macet, sbenarnya itu alasanku supaya bisa balik kewarung tadi untuk menunggu As datang kewarung siapa tahu dia datang. setelah hampir dua jam diwarung As yang kutunggu tak kunjung datang. " gimana mau datang wong gak janjian" ah sudahlah aku balik kekantor sebelum meninggalkan warung aku catat nomerku dan kutitipkan kewarung kopi supaya dikasihkan ke As kalo dia kesini.

Akhirnya aku balik kekantor sesampainya dikantor kucerita sama temenku ya temen As juga.Aku bilang kalo aku habis dari tempat As' kata temenku ah yang bener ketemu gak sama As....? aku bilang hampir tapi gk jadi hahaha sebab aku cuma mengandalkan" semoga saja ketemu.."kata temenku ah menghayal kirain beneran. Aku jelaskan sama temenku bahwa itu daerah As tapi saya gak tau rumahnya dan ketika ngopi diwarung kebetulan warung kopi itu tau As tapi dia juga ga tau rumahmahnya As cuma As sering ngopi disitu.

tak terasa waktu udah sore dan saatnya pulang,sepanjang jalan sampe kosan aku masih kepikiran As dan sampe dikosanpun masih kepikiran bagaimana dia sudah menikah belum dan semoga saja dia kewarung kopi itu dan mendapati nomer yang kutitipkan pada pemilik warung lalu menelponku.

Alarmku bebrunyi,tanda pagi sudah datang dan matahari segera menyinari bumi. Lalu pertama kulakukan adalah mengecek hape dan ternyata gak ada apa-apa padahal aku berharap As sudah menghubungi. Setelah mengecek hape dan belum ada kabar akhirnya aku bangun dan solat subuh setelah selesai solat lalu kuputuskan untuk mandi dan menikamti kopi sebelum berangkat kerja.

Seharian dikantorpun masih sepi hapeku tak ada nomer baru yang menghubungi. Kerjaku tidak semangat hari ini mungkin ini akibat merindukan As yang dulu cekakak cekikik bareng. Pulang kerja aku putuskan menghampiri warung kopi tempat dulu kami mengisi lelahnya hari. Diwarung ingatanku semakin kuat akan wajah As dan berharap As baik-baik saja dan masih bisa ketemu lagi. Setelah melihat jam ditanganku udah hampir  malam karena hape mati biasanya aku lihat jam dihape jarang melihat jam ditang walau pakai jam tangan.  Lalu buru-buru pulang khawatir kalo As menghubungi tidak bisa karena hape mati dan kebetulan tidak bawa charger. Setelah sampe kos-kosan aku langsung mencari charger dan ngecharge hape lalu kutinggal mandi.

Setelah mandi pertama kulihat hape dan masih seprti kemarin dan siang tadi masih belum juga ada nomer baru yang kuharap itu adalah As. Akhirnya aku berpakain lalu menikamti malam minggu sambil nonton tv. Tiba -tiba hapeku bunyi dan nomer baru waah  senang sekali dalam hati jelas ini As. lalu ku angkat dan ternyata yang menelpon  adalah ibu yang ingin tahu kabarku. karena lama aku gak ngabarin keluarga dikampung.

Sepuluh menit kemudian hapeku bunyi lagi lalu ku angkat dan baru pertama kalinya setelah berpisah aku mendengar suara As yang kalo ngomong kenceng.

*As, halloooo bang apa kabar lama tak jumpa...?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun