Mohon tunggu...
Rahmat j
Rahmat j Mohon Tunggu... Profesional

/ ? /

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mengapa Orang Indonesia Malas Jalan Kaki

7 Juli 2025   19:54 Diperbarui: 9 Juli 2025   13:04 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : https://kendariinfo.com/wp-content/uploads/2024/12/WhatsApp-Image-2024-12-28-at-19.51.40.jpeg


Mengapa Orang Indonesia Malas Berjalan Kaki?

Jalan Kaki: Gaya Hidup atau Pilihan Terpaksa?

Di negara-negara seperti Jepang, Belanda, atau Korea Selatan, berjalan kaki adalah bagian dari rutinitas harian. Tak hanya karena sistem transportasinya tertata baik, tapi karena budayanya juga mendukung: warga terbiasa berjalan.

Bandingkan dengan Indonesia. Di sini, jalan kaki kerap dianggap sebagai aktivitas "kelas dua". Kalau bisa naik motor, kenapa harus jalan? Bahkan, jarak 200 meter pun sering ditempuh dengan kendaraan pribadi.

Padahal, dulu kita punya tradisi mobilitas yang kuat tanpa mesin: andong, bendi, becak dll.

Budaya Instan, Gengsi Kendaraan

Salah satu penyebab rendahnya minat berjalan kaki di Indonesia adalah budaya serba cepat. Mobil dan motor tidak lagi sekadar alat bantu, tapi sudah menjadi bagian dari identitas sosial.

Naik motor terasa lebih praktis, lebih keren, dan sayangnya lebih diutamakan. Akibatnya, volume kendaraan terus naik dari tahun ke tahun. Data BPS menunjukkan pertumbuhan kendaraan bermotor yang signifikan, terutama sepeda motor. Lalu lintas pun semakin padat, polusi meningkat, dan ruang publik untuk pejalan kaki makin terpinggirkan.

Trotoar: Ada yang Bagus, Banyak yang Terlantar

Trotoar seharusnya menjadi simbol kota yang ramah manusia. Namun kenyataannya, di banyak kota Indonesia, trotoar adalah ruang yang sering kali: Dikuasai pedagang kaki lima, Dijadikan parkir kendaraan, Tidak nyambung antar ruas jalan dan Minim peneduh dan marka jalan. Kalaupun ada, banyak yang tidak ramah anak, tidak inklusif bagi lansia atau penyandang disabilitas.

Jarak: Bukan Soal Kilometer, Tapi Soal Rasa

Secara teoritis, orang nyaman berjalan kaki hingga jarak 400--800 meter. Namun, di banyak wilayah Indonesia, jarak pendek sekalipun terasa jauh. Penyebabnya?

Blok bangunan besar dan tidak terhubung,

Tidak adanya jalur pintas atau jalan setapak,

Tidak ada orientasi visual yang jelas (peta, penunjuk arah).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun