Mohon tunggu...
rahmat hidayat zein
rahmat hidayat zein Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis buku Menthawafi Kehidupan, Menziarahi Kemanusiaan

Lelaki biasa

Selanjutnya

Tutup

Politik

Bekas yang Membekas dan Terbawa ke Mana-mana

28 Agustus 2019   09:43 Diperbarui: 28 Agustus 2019   10:04 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Mengapa kita butuh penyatuan kembali? Seperti yang saya pantau pada dua peristiwa di atas, adanya dua arus tersebut membuat peristiwa itu terus memunculkan polemik. Artinya tidak ada lagi kejernihan dalam pikiran mereka. Padahal kejernihan pikiran itu sangat dibutuhkan bagi siapapun yang memandang sebuah peristiwa. Apalagi peristiwa itu sifatnya nasional.

Yang lain, jika kejernihan pikiran itu bisa dimunculkan, maka akan bisa menjadi otokritik kepada dua arus itu. Bahwa berbeda pendapat boleh-boleh saja, namun jangan lupa memegang teguh semangat ke-Indonesiaan.

Segala apa yang diujarkan, disampaikan dan dikomentarkan, ujungnya adalah demi Indonesia. Bukan demi seseorang, misalnya presiden atau capres pujaan, dan bukan pula demi segelintir kelompok yang mengungkungnya.

Tapi memang sangat sulit menghapus fanatisme yang membekas itu. Malah lebih gampang mengawetkan bekas itu. Diperkuat tebalnya emosi, maka bekas yang membekas itu akan enteng kita bawa kemana-mana. Namun kita seringkali tidak menyadari, justru yang enteng itulah yang aslinya beban berat terhadap masa depan kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun