Mohon tunggu...
Rahmat Thayib
Rahmat Thayib Mohon Tunggu... Penulis - Sekadar bersikap, berharap tuna silap.

Sekadar bersikap, berharap tuna silap. Kumpulan tulisan saya: http://rahmathayib.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Kok Bisa Budi Gunawan Muncul di Survei Pilpres?

20 Februari 2018   14:02 Diperbarui: 20 Februari 2018   15:17 804
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Geleng-geleng kepala saya membaca survei Dinamika Pilpres 2019 yang dirilis Indo Barometer. Utamanya di sesi potensi kuda hitam. Jadi ceritanya Indo Barometer membuat skenario 3 nama calon presiden.

Indo Barometer masih menilai Jokowi akan head to head dengan Prabowo. Jadi dalam skenario 3 nama itu, Jokowi-Prabowo selalu ada. Namun nalar saya tidak terima saat membaca nama ketiga dalam 5 skenario itu. Ada lima nama yang disebut: Anies Baswedan, Agus Harimurti Yudhoyono, Gatot Nurmantyo, Budi Gunawan, dan Jusuf Kalla.

Kok bisa-bisanya Budi Gunawan dimasukan dalam skenario tiga nama ini?

Empat nama kecuali Budi Gunawan tidak saya pertanyakan. Amat wajar bila mereka masuk ke dalam skenario 3 nama ini. Survei-survei sebelumnya, baik dari Indo Barometer maupun lembaga survey lainnya menegaskan hal yang tak jauh berbeda. Capres alternatif adalah: Anies Baswedan, Agus Harimurti Yudhoyono dan Gatot Nurmantyo.

Perkara nama Jusuf Kalla diangkat pun masih logis. Saat ini Jusuf Kalla menjabat wakil presiden RI. Belum lagi sejarah jejak langkahnya di dunia politik yang tak perlu dipertanyakan.

Lantas, kok bisa-bisanya nama Budi Gunawan muncul?

Bahkan dari 18 besar tentang pilihan capres yang dirilis Indo Barometer tak ada nama Budi Gunawan. Artinya, Budi Gunawan tidak dihitung sebagai capres alternative yang diinginkan rakyat. Dan informasi semacam ini tentu sudah dipahami oleh Indo Barometer.

Seharusnya, jika ingin membuat skenario 3 capres, Indo Barometer memilih nama-nama yang lebih popular---yang setidaknya dari prediksi 18 nama capres alternative. Kok malah Budi Gunawan yang diangkat-angkat? Kok malah Indo Barometer membuat skenario 3 capres dengan menyandingkan nama Jokowi, Prabowo dengan Budi Gunawan?

Bukankah ini survey mengiring? Responden dipaksa untuk memilih antara Jokowi, Prabowo dengan Budi Gunawan. Karena pilihannya cuma tiga, ya---apa boleh buat!

Kita tahu popularitas Budi Gunawan banyak didongkrak oleh "kesalahan". Budi Gunawan direkomendasikan sebagai menteri, tapi ditolak karena punya rapor merah KPK. Ingin maju Kapolri, terjegal lagi gara-gara rapor merah KPK. Lalu kehebohan muncul, yang diselesaikan dengan pemberian posisi Wakapolri kepada Budi Gunawan.

Sekarang Budi Gunawan menjabat sebagai Kepala Badan Intelejen Negara (BIN). Bukankah kita sama-sama tahu lembaga apakah BIN itu? Intelejen selalu bergerak dalam senyap, dalam samar-samar, bukan dalam keriuhan seperti para politisi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun