Selain karena keterkekangan itu sekat yang sangat kuat pada dunia asrama dengan dunia luar juga dapat menimbulkan kekerasan tersebut.
Dengan adanya batasan yang tidak sehat itu membuat aturan moral yang berlaku di dunia luar yang lebih besar tidak dapat menjangkau aturan yang ada di asrama.
Badan pengurus bisa sangat otoritatif dan merusak jika sekolah berasrama ini memisahkan diri mereka dari bagian masyarakat atau jadi sangat tertutup.Â
Saat sekolah berasrama tersebut terpisah dari masyarat maka tangan-tangan semena-mena dari para pengurus yang ingin melecehkan hak-hak mereka dapat terjadi.
Selain karena terlalu konservatif dan kakunya instansi sekolah berasrama tersebut, beberapa kepribadian narsistik dari ketua pimpinan sekolah atau yayasan tersebut bisa jadi penyebab kekerasan di ranah kehidupan berasrama.
Kesimpulan
Keterkekangan ini dapat diatasi dengan pengenalan lebih baik dan juga mendalam bagi para pelajar kehidupan yang barunya ini.
Memaksa seorang anak untuk mengikuti sekolah berasrama seharusnya bukan pilihan yang baik karena dapat membuat anak menjadi merasa terkekang dan dapat melakukan atau merasakan kekerasan.
Dan juga sekat yang ada di sekolah berasrama dengan dunia luas seharusnya dapat dikurangi. Pengurangan ini juga harus diikuti dengan kepengurusan asrama yang lebih mengatasnamakan kemanusiaan untuk mendidik.
 Kuasa para guru dan kepengurusan juga sebaiknya dibatasi secara imbang demi tidak terjadinya kekerasan ini. Â