Arsha Raulnadi Trikusuma. Demikian pria kelahiran Semarang, 9 Juli 2001 ini kerap disapa. Mahasiswa Informatika angkatan 2018 ini resmi terpilih sebagai mahasiswa berprestasi Universitas PGRI Semarang tahun 2021. Dalam seleksi Mapres 2021, Meita berhasil menyisihkan enam kandidat Mahasiswa Berprestasi lainnya yang merupakan perwakilan dari masing-masing fakultas di lingkungan UPGRIS. Pada tahap selanjutnya, Arsha Raulnadi Trikusuma akan diusulkan UPGRIS untuk mengikuti seleksi bakal calon peserta pemilihan Mahasiswa Berprestasi Tingkat Nasional tahun 2021. Jika lolos, Arsha Raulnadi Trikusuma akan mewakili UPGRIS dalam Pemilihan Mahasiswa Berprestasi Tingkat Nasional untuk bersaing melawan mahasiswa berprestasi wakil dari perguruan tinggi se-Indonesia.
Putra ketiga pasangan Sutopo dan Kusmidah ini mengaku terkejut dan tidak menyangka dapat terpilih sebagai mahasiswa berprestasi. Untuk mencapai gelar tersebut, Arsha Raulnadi Trikusuma telah melalui berbagi seleksi yang wajib diikuti oleh peserta meliputi pembuatan karya tulis ilmiah, presentasi karya tulis ilmiah dengan menggunakan bahasa Indonesia dan bahasa Inggris, wawancara, kepribadian, kebugaran, dan penilaian portofolio.
Selain kesibukannya saat ini sebagai mahasiswa dan Ketua DSC (Lead of Developer Student Club) Google chapter UPGRIS, pria yang tinggal di Jalan Bukit Beringin Selatan II Blok F/129, Kota Semarang ini juga seorang entrepreneur. Saat ini bisnis yang digelutinya adalah penyewaan meeting on line (face.in) yang dikelola secara profesional.
Walaupun mempunyai banyak amanah, prestasi Arsha juga cukup mengesankan di antaranya juara II kategori lomba karya tulis ilmiah mahasiswa nasional yang diselenggarakan BEM FKIP Universitas Nusantara PGRI Kediri, best presenter pada lomba karya tulis ilmiah mahasiswa nasional yang diselenggrakan oleh UKM Prisma UMS. Alumni SMA Negeri 5 Semarang ini juga pernah menjadi peserta sertifikasi internasional penyelam SCUBA (4-STAR SCUBA DRIVER) yang diselenggarakan oleh Persatuan Olah Raga Selam Indonesia (POSSI) tahun 2020, lolos pendanaan program kreativitas mahasiswa (pruspresnas kemendikbud) tahun 2020 dari 64.786 tim dan lolos pendanaan kompetisi inovasi bisnis mahasiswa (pruspresnas kemendikbud) tahun 2020 dari 500 tim.
Banyak karya yang telah ia torehkan, antara lain : menjadi salah satu penulis book chapter “Mengukir cerita: Kumpulan tulisan pengurus UKM KIPM” yang sudah memiliki Hak cipta, menjadi narasumber seminar “membangun semangat belajar mahasiswa yang inovatif dan kreatif di tengah pandemic covid-19” yang diselenggarakan oleh program studi Informatika UPGRIS pada tahun 2020.
Ketika ditanya tentang hobi, anak ketiga dari empat bersaudara ini mengaku suka diving, wisata kuliner, serta membaca. Selaras dengan cita-citanya, yakni menjadi seorang programmer dan enterpreneur. “Dengan menjadi seorang programmer serta entrepreneur semoga bisa bermanfaat bagi keluarga dan masyarakat” ujarnya. “If you never try, you will never know. Inilah motto yang menjadi spirit tersendiri bagi pria berkaca mata ini.
Arsha berpesan kepada generasi emas bangsa agar senantiasa memanfaatkan peluang dan kesempatan. Tetap produktif meski berada dalam keterbatasan. “Untuk menuju Indonesia yang lebih baik, kita harus melakukan beberapa hal : giat membangun pengetahuan, berpikir, berinovasi, berkompetisi, serta eksekusi. Tak lupa, semua itu harus diimbangi dengan membangun kematangan spiritualitas,”ujarnya.
