Kita ketahui bersama bahwa salah satu tujuan literasi adalah menumbuhkan budi pekerti yang baik. Pada saat yang bersamaan, keluarga adalah media pertama pembentukan karakter anak.Â
Artinya, baik keluarga maupun literasi itu sendiri, memiliki peran yang sejalan untuk membentuk generasi penerus yang cerdas, berkarakter, dan memiliki budi pekerti yang baik.Â
Maka, sinergi antar keduanya pasti akan memberikan efek yang luar biasa positif pada pembentukan karakter generasi penerus bangsa.
Pemahaman tentang literasi yang baik bagi sebuah keluarga, sebenarnya tidak perlu disikapi dengan rumit.Â
Jika sebuah keluarga, terutama orang tua, memiliki visi misi yang jelas tentang pendidikan karakter anak, tentu mereka akan membiasakan adanya ruang diskusi walaupun sesederhana obrolan meja makan, atau menjadi pendamping anak-anak pada saat mereka menikmati buku bacaannya.
Aktivitas saling interaksi, apresiasi, dan mengkritisi satu sama lain, bisa menjadi cara paling awal dan sederhana untuk melatih rasa percaya diri anak.Â
Mereka akan berlatih 'membaca' keadaan sekitar, kemudian memberikan analisis dalam konteks masing-masing, dan selanjutnya berlatih untuk mengungkapkan pendapatnya secara kritis dan santun kepada anggota keluarga yang lain.
Pendidikan seperti ini tampaknya sederhana, namun ini adalah sebuah langkah kecil yang akan membentuk karakter anak-anak kita, menjadi seseorang yang kritis, santun, dan terbiasa diskusi dengan berorientasi pada solusi.