Danau Kahyuna, yang sejatinya digunakan untuk mengubur dalam-dalam hawa nafsu, telah berganti maknanya menjadi sebuah tempat hukuman, bagi mereka yang harus mengalah karena orang-orang yang semakin haus dengan kehendak pribadi dan terkalahkan oleh hawa nafsu.
Kekacauan ini, terus berlanjut. Sang hakim kerajaan terus saja menjerat rakyat dan menjatuhkan hukuman tanpa pernah bisa membuktikan benar dan salahnya. Sampai sekarang.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!