Langkah ini memang cukup membutuhkan tenaga dan pikiran ekstra guna mendapatkan hasil yang sempurna. Untuk membuat mereka bisa mengingat kita atas segala program yang telah dijalankan tentu memerlukan analisis yang mendalam dan tajam setajam silet. Bahkan analisis SWOT saya usulkan untuk dipergunakan dalam langkah ini. Kita perlu melihat kebutuhan para emak-emak itu di bagian mana. Maka survei juga menjadi langkah pra-impelementasi program yang tidak boleh terlewatkan beibeh.
Setelah diketahui apa saja keperluan dan kebutuhan para emak-emak tersebut disinilah lalu perencanaan pra-implementasi perlu dimatangkan. Lalu pada saat implementasi pastikan kita selalu ada dan dekat dengan mereka. Program ini bisa berbentuk kegiatan rutinan seperti kerja bakti, mengajar ngaji, dan membimbing para warga desa. Usahakan walau program ini kecil, berikan antusiasme dari kita bahwasanya mereka adalah bagian penting dari program yang tak terpisahkan dan kita membutuhkannya, terutama membutuhkan anaknya. Wadidaw.
Jika dari ketiga langkah diatas kita masih saja belum bisa mengetuk hati para emak-emak untuk memberikan restunya, dan sampeyan melihat respon dari mereka tetap tidak antusias, maka cara keempat ini adalah solusi terbaiknya.
4. siapkan cincin, mobil, dan bahan matrial lainnya
Saya jamin peluang untuk bisa mendapatkan hati para emak-emak desa akan lebih menemui kemudahan dengan cara ini. Presentase keberhasilan dalam pandangan saya akan meningkat sebesar 84 persen. Apalagi jika ditambah dengan ditunjang dengan kesuksesan implementasi langkah pertama sampai ketiga. Bayangan saya sampeyan akan langsung mendapatkan ACC dari mereka tanpa revisi dan dengan bahagia pulang KKN membawa hasil berupa nilai yang memuaskan seraya calon istri yang diidamkan.
Hal ini tidak lain sesuai dengan prinsip "Logika yang sehat akan berjalan lancar dengan logistik yang kuat" maka siapkanlah logistik yang kuat supaya sampeyan bisa lebih mudah mendapat restu dari para emak-emak di desa. Tentunya ini bukan dalam rangka pamer dan sombong apalagi unjuk kekayaan, tapi semata-mata guna meyakinkan para emak-emak bahwa kita sudah siap dari segi sandang, pangan, papan, asbes, semen, bata dan bahan matrial lainnya untuk mempersunting anaknya.
Lalu bagi sampeyan yang mengalami keterbatasan logistik, niscaya jangan berkecil hati, untuk mengubur rasa frustasi itu, bisa sampeyan salurkan lewat berbagai macam kegiatan, contohnya seperti menulis artikel ini (Emot sedih, nangis sambil guling-guling).