Mohon tunggu...
Rahma Nur Fitriani
Rahma Nur Fitriani Mohon Tunggu... Mahasiswa

hobi menulis, menggambar, dan lain sebagainya

Selanjutnya

Tutup

Financial

Ekonomi Syariah: Menyemai Keadilan di Tengah Dunia yang Terlalu Materialistik

1 Juli 2025   18:25 Diperbarui: 1 Juli 2025   18:24 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto uang (Sumber: google)

Berbeda dengan kontrak dalam ekonomi konvensional yang kadang menyisakan celah ketimpangan kekuasaan, akad syariah menempatkan semua pihak setara. Inilah ekonomi yang beretika, bukan hanya legal-formal.

Perempuan, Martabat, dan Kemandirian Ekonomi

Sebagai muslimah yang menempuh pendidikan di bidang ekonomi syariah, saya merasa bahwa Islam sangat progresif dalam memberi ruang kepada perempuan untuk mandiri secara finansial selama dalam koridor yang menjaga kehormatan. Kisah Sayyidah Khadijah RA adalah inspirasi bahwa perempuan bisa sukses berbisnis tanpa kehilangan identitasnya sebagai wanita salehah.

Ekonomi syariah memuliakan perempuan. Ia bukan sekadar objek pasar, tapi subjek aktif dalam pembangunan ekonomi umat.

Tantangan Penerapan: Butuh Literasi dan Inovasi

Tentu, tantangan ekonomi syariah hari ini sangat nyata. Banyak masyarakat masih awam dengan konsepnya. Bahkan, tidak sedikit yang menganggap ekonomi syariah hanyalah "rebranding" ekonomi konvensional. Ini PR besar bagi akademisi, praktisi, dan generasi muda muslim.

Kita butuh lebih banyak edukasi di media sosial, sekolah, kampus, dan masjid. Kita butuh lebih banyak fintech syariah yang jujur. Dan kita butuh role model yang menerapkan ekonomi Islam bukan sekadar di atas kertas, tapi juga di lapangan.

Ekonomi Syariah Adalah Harapan

Ekonomi syariah adalah cermin dari nilai Islam itu sendiri rahmatan lil ‘alamin. Ia bukan hanya untuk umat Islam, tapi untuk seluruh manusia yang merindukan sistem ekonomi yang adil, transparan, dan bermartabat.

Mari bersama-sama menyemai harapan di ladang ekonomi syariah. Karena pada akhirnya, bukan kekayaan yang kita cari, tapi keberkahan. Dan keberkahan hanya akan lahir dari sistem yang menjunjung tinggi nilai ilahi dan kemanusiaan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun