Mohon tunggu...
Rahman Sabon Nama
Rahman Sabon Nama Mohon Tunggu... -

Berasal dari Pulau Adonara, Kabupaten Flores Timur, NTT. Tinggal di Denpasar, profesi jurnalis, Ketua DPD Bali Jaringan Jurnalis Indonesia (JJI). Koordinator Media Center STMIK STIKOM Bali

Selanjutnya

Tutup

Money

Lima BUMN Gandeng STIKOM Bali

20 Juli 2014   05:19 Diperbarui: 18 Juni 2015   05:50 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1405782625473963112

[caption id="attachment_316048" align="alignnone" width="1238" caption="Jajaran manajemen STIKOM Bali foto bareng manajemen BPD Bali"][/caption]

Denpasar-Sedikitnya lima BUMN di Bali menyatakan tekadnya untuk bekerja sama dengan STIKOM Bali, khususnya di bidang ICT guna mendukung dan meningkatkan performance bisnis masing-masing perusahaan tersebut. Hal itu terungkap ketika jajaran STIKOM Bali melakukan road show ke perusahaan-perusahaan tersebut selama sepekan sejak 14 - 18 Juli 2014. Kelima BUMN yang sudah menyatakan kesiapan mereka bekerja sama dengan STIKOM Bali adalah PT PLN Distribusi Bali, PT Pos Indonesia (Kantor Pos Denpasar), PT Bali Tourism Development Corporation (BTDC), PT Bank Pembangunan Daerah (BPD) Bali, dan RRI Denpasar.

"Kalau kita sudah bertetangga dengan STIKOM Bali, untuk apa repot-repot cari yang jauh?," kata I Made Wiwarta, Kepala Divisi Sekper BPD Bali ketika menerima kunjungan Dr. Dadang Hermawan, Ketua STIKOM Bali serta jajarannya, di kantor pusat BPD Bali, Kompleks Niti Mandala Renon, Denpasar, Jumat (18/7/2014).

Hal yang sama juga diungkapan Kepala Stasiun RRI Denpasar I Made Ardika, SH., MM, dalam pertemuan dengan Dadang Hermawan dan rombongan setelah dari kantor BPD Bali. Menyitir tagline iklan teh botol, Ardika menyebut "Apapun makanannya, yang terpenting STIKOM Bali dan RRI tetap ada di sampingnya".

Sebelumnya, pada Senin (14 Juli 2014) Deputy Manager Bidang IT PLN Bali I Made Kusuma Artha menyatakan tekad PLN Distribusi Bali ingin menjalin kerja sama dengan STIKOM Bali. Menurut Kusuma Artha, kerja sama ini meliputi kesedian pihak PLN Bali sebagai tempat PKL, tempat penelitian untuk mahasiswa maupun penelitian untuk para dosen. Sedangkan menyangkut rekrutmen alumni STIKOM Bali guna memenuhi SDM bidang ICT, kata Kusuma Artha karena dilakukan secara terpusat oleh PT PLN, maka dengan adanya kerja sama sehingga setiap saat kedua pihak bisa saling sharing informasi.

Hal senada disampaikan Kepala Kantor Pos Denpasar Sulistiyono. Dikatakan, PT Pos Indonesia sangat membutuhkan tenaga IT sebagai partner dalam pengembangan PT Pos Indonesia ke depan. Karenanya sejak tahun 1992 PT Pos Indonesia bekerja sama dengan ITB Bandung untuk mendidik pegawai yang sudah ada menjadi tenaga programer dan teknisi di PT Pos Indonesia. "Meski begitu sewaktu-waktu kami membuka lowongan penerimaan pegawai, termasuk tenaga ICT, yang dilakukan secara tepusat. Tetapi dengan adanya kerja sama seperti ini, kita saling menginformasikan. Yang jelas, kami sudah berpengalaman menerima mahasiswa STIKOM Bali yang PKL di sini jadi kami tidak ragu dengan kemampuan mereka," beber Sulistiyono.

Dalam setiap kesempatan road show itu, baik Dadang Hermawan maupun Made Sarjana (Direktur Kerja Sama dan Pengembangan STIKOM Bali) tak perlu repot-repot memperkenalkan STIKOM Bali yang berdiri sejak 10 Agustus 2002 secara detil. Sebab, hampir semua pejabat perusahaan itu sudah mengenal kiprah STIKOM Bali selama ini. "Kami sudah lama mengenal STIKOM Bali sebagai sebuah perguruan tinggi ICT kelas dunia (world class) dari Bali maupun segala prestasi yang telah diraih seperti dipublikasikan secara luas selama ini," terang Ida Bagus Abdi, Kepala Divisi Umum BTDC ketika menerima Dadang Hermawan dan rombongan di kantornya BTDC Nusa Dua, Kamis (17/7/2014).

Menurut Ida Bagus Abdi, BTDC siap bekerja sama karena tidak menyangsikan lagi kualitas lulusan STIKOM Bali. "Apalagi salah seorang staf IT kami adalah lulusan STIKOM Bali," ujar Abdi sambil menunjuk Komang Juli Arnatha yang duduk di sampingnya.

Abdi mengakui, selama ini pihaknya sudah menjalin kerja sama dengan beberapa perguruan tinggi di Bali, namun perguruan tinggi khusus ICT belum ada sama sekali. Itulah yang membuat mereka tertarik bekerja sama dengan STIIKOM Bali agar BTDC bisa menjadi tempat praktek (PKL), untuk penelitian bagi para mahasiswa dan dosen maupun pengembangan pariwisata berbasis ICT. "Kalau di dalam rumah sendiri sudah ada STIKOM Bali, mengapa kita harus mengambil dari luar?," kata Abdi, retoris. "Silahkan buatkan draft kerjasamanya, lalu turunannya dalam hal apa saja yang bisa kita kerjasamakan, lebih cepat lebih baik," lanjutnya.

Sementara itu Kepala Seksi Pemeliharaan IT BTDC Made Sugiantara menyebut, BTDC masih membutuhkan tenaga ICT, baik untuk kebutuhan di BTDC Nusa Dua sendiri maupun untuk kebutuhan anak perusahaannya The Mandalika Resort Lombok. Dia menyebut, The Mandalika Resort Lombok, NTB, yang berdiri di atas lahan 1.175 ha saat ini sedang dalam pembangunan infrastruktur dan master plant. "Diharapkan lima tahun ke depan The Mandalika Resort Lombok sudah bisa beroperasi dan tentunya membutuhkan tenaga ICT dalam jumlah yang banyak,' pungkasnya.** (Rahman Sabon Nama)

Mohon tunggu...

Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun