Karya Rahman Arifin
AAAAAAAAAA aaaaaaaaaa ..........
UUUUUUUUUU uuuuuuuuu ..........
Sayup sampai suara itu ditelingaku
Silih berganti tak henti-henti
Kadang senyap hawar hawar halon lalu sedikit tarik
Dan akhirnya melolong memekakkan gendang telinga
Seolah sakit tiada terperi
gak tega mendengarnya
Tapi ketika kuingat
mereka perampok dan pembunuh
Orang miskin papa yang kelaparan dan kesakitan
ketika merampok dan membunuh
Mereka tertawa cekakak cekikik sambil terkencing-kencing
Dan air liurnya menetes deras
Mengucuri mulut miskin yang lapar dan kehausan
Aku jadi muak juga
Pingin muntah!!!!!!!!!!!
Dan menyebrotkan muntahku pada pembunuh dan perampok ini
sungguh tak punya otak dan nurani
bebal!
mengaku paling beradab dan paling terhormat
Lihat celana dalamnya harga jutaan
Sepatu kulitnya dari Italia harga puluhan juta
Jam tangannya dari Swiss harga ratusan juta
Tasnya dari Perancis harga milyaran
Silahkan hitung sendiri berapa outfitnya
Tapi tahukah kamu uang yang dibelanjakan itu
adalah jatah Mbah Karto untuk membeli raskin
Bagian Mbah Misjem yang selalu makan tiwul
Milik Ma Uneh yang selalu makan gaplek
Dan uang-uang dari mbah-mbah dan semua orang miskin
puluhan, ratusan, ribuan, jutaan, milyaran bahkan trilyunan
Tak terlihatkah olehmu hai koruptor!
betapa tirus menderita wajah-wajah mereka
dan sakit lambung-lambung mereka karena sering menahan lapar
Sementara kamu sibuk menata rambut di salon dan memanjakan lambung di restoran mewah
AAAAAAAAAA aaaaaaaaaa ..........
UUUUUUUUUU uuuuuuuuu ..........