Mohon tunggu...
Lindawati
Lindawati Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Hobi membaca, dan menulis.

Selanjutnya

Tutup

Diary

Awas, hati-hati penipuan melalui WhatsApp masih marak terjadi

22 Oktober 2023   08:09 Diperbarui: 22 Oktober 2023   08:22 188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Pagi ini saya mau berbagi cerita. Karena jangan sampai kisah ini juga terjadi pada Bapak/ibu, semuanya.

Beberapa hari yang lalu, saya dan keluarga sempat merasa panik. Karena  grup Whatsapp keluarga kami disusupi oleh peretas atau hacker.

Pada awalnya saya tidak terlalu menaruh curiga, namun saya masih ragu dengan pesan yang dikirim oleh keluarga saya, ibu(adik dari mama saya).

Ibu mengirimkan sebuah undangan pernikahan. Namun fotonya tidak saya kenal, dan tidak ada keterangan nama pada halaman depan undangannya.
Yang ada hanya foto dengan wajah yang kurang jelas, dan tulisan undangan.

Saya lalu mengabari ibu saya tersebut melalui WhatsApp, namun cek list 1. Saya belum menaruh curiga. Saya pikir mungkin ibu belum baca dan karena sesuatu hal HPnya mati.

Saya memang belum buka undangan tersebut, karena saya tau akan adanya penipuan lewat undangan pernikahan.

Selang beberapa waktu, oom sayapun bertanya, namun belum juga dibalas oleh ibu. Saya mulai khawatir karena didalam grup keluarga tersebut banyak orangtua saya.

Adik saya teringat akan sesuatu yang pernah menimpa temannya. Adik saya lalu memberitahu kalau itu kemungkinan bukanlah dari ibu.

Benar saja, setelah saya telfon secara lansung ternyata itu bukan dari ibu. Namun dari hacker yang telah berhasil meretas WhatsApp ibu.

Awalnya ibu saya mendapatkan undangan pernikahan tersebut dari WhatsApp teman-teman kantornya, tanpa menaruh curiga ibu membuka undangan pernikahan tersebut. Maka jadilah ibu menjadi korban hacker. WhatsApp ibu dibajak oleh hacker tersebut.

Ibu tidak bisa menggunakan WhatsAppnya. Karena hacker menggunakan WhatsApp ibu tersebut, lalu hacker mengirimkan undangan pernikahan kegrup-grup yang ada didalam WhatsApp. Termasuk kedalam grup keluarga kami.

Lansung setelah tau kena retas ibu dan abang saya bergegas ke bank untuk melapor dan memblokir akses perbankan ibu.

Beruntung hacker belum berhasil mengakses rekening ibu. Namun ada yang bisa diambil hacker tersebut, yaitu pulsa HP.

Lain halnya dengan teman adik saya yang isi rekeningnya berhasil dikuras oleh hacker.

Saat ini hacker tidak hanya melancarkan aksinya dengan mengirimkan undangan pernikah saja, namun file dalam bentuk format pdf juga, ada juga pesan lansung yang mengatas namakan dari sebuah lembaga yang memberi tahu tentang hal-hal yang mengejutkan yang intinya kita diminta untuk mengklik sesuatu yang dikirim oleh hacker tersebut.

Jika hal yang sama terjadi pada bapak/ibu semua, lalu bagaimana cara antisipasinya:

1. Hati-hati jangan membuka sembarangan file yang dikirim keluarga atau teman. Jangan membuka sembarangan file undangan digital yang dikirim oleh siapa saja, dan file lainnya. Jangan mengklik kiriman-kiriman orang yang tidak dikenal.

2. Konfirmasi dulu atas apa-apa yang dikirim oleh keluarga atau siapa saja yang dikenal.

3. Segera lalukan pemblokiran akses perbankan yang ada jika sudah terjadi peretasan oleh hacker.

4. Jika sudah terjadi peretasan jangan lupa... kabari sanak saudara/family/teman-teman yang lainnya segera. Karena peretas mengincar semua kontak yang ada di HP juga. Terutama grup-grup WhatsApp yang ada di HP. 

5. Kabari admin grup WhatsApp segera, karena admin bisa menghapus pesan-pesan yang telah dikirim oleh anggota grup, dan pesan yang dikirim oleh hacker bisa dihapus oleh admin.

Zaman semakin maju, modus penipuanpun ikut berkembang, maka dari itu kita harus selalu hati-hati. Dan harus rajin-rajin membaca dan mencari informasi tentang kejahatan peretasan juga. Agar kita tidak menjadi korban.

Sekian dan terimakasih.
Selalulah hati-hati.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun