Mungkin para pembaca masih terasa asing dengan istilah atau julukan "pasar krempyeng". Pasar krempyeng adalah pasar yang biasanya cuma ada pada saat hari minggu di sepanjang jalan bhayangkara Demak. Pasar ini layaknya seperti pasar pada umumnya, tetapi yang membedakan di pasar ini adalah macam hasil jualannya lebih beragam. Ada makanan, minuman, sembako, maupun hasil karya seperti lukisan, gelang custom, kalung, dan masih banyak lagi.Â
Pasar krempyeng juga perlahan menjadi penggerak ekonomi untuk masyarakat Demak. Mayoritas masyarakat secara tidak langsung ikut andil dalam menghidupkan suasana di pasar ini. Mereka dituntut untuk bisa kreatif membuat sesuatu karya yang bisa menghasilkan pundi-pundi rupiah.Â
Selama bulan ramadhan, pasar krempyeng juga menjadi pusat kuliner yang dikunjungi masyarakat, terutama pada sore hari. Sepanjang jalan di pasar krempyeng, banyak pedagang yang menjual takjil untuk berbuka puasa. Ada kolak, es cincau, risol mayo, tahu mercon, dan lainnya.Â
Pasar krempyeng bukan hanya sekedar tempat jualan, melainkan juga menjadi identitas budaya masyarakat Demak. Ini bisa jadi contoh yang nyata bagaimana pasar tradisional bisa berjalan dan berkembang di era modernisasi. Â Dengan mempertahankan budaya lokal dan menjaga nilai-nilai sosial yang bertujuan mempererat hubungan antar masyarakat.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI