Mohon tunggu...
Rahmad Sholehuddin
Rahmad Sholehuddin Mohon Tunggu... Bankir - Pecinta Kopi

Semuanya pasti pergi, dan hanya satu yang tersisa.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Sungguh, Adakah yang Segila Aku?

6 April 2020   22:50 Diperbarui: 7 April 2020   10:10 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Sejenak aku memang benar-benar lupa pada Rizka, tapi tidak bertahan lama. Aku nikmati kopi dan gorengan istriku, saat itu juga aku teringat Rizka, aku masih mendambanya. Akupun berusaha menepis, bahwa itu hanya bayangan receh yang numpang lewat. 

Layaknya sepasang suami-istri, kitapun saling memadu kasih dengan penuh kasih sayang. Bercumbu dan bercinta dengan sepenuh hati. 

Puncaknya, saat mamadu kasih saja tiba-tiba Rizka hadir dalam benakku. Ahirnya aku menyerah, aku tunduk. Dan aku akui bahwa aku benar-benar dibuat gila olehnya. Aku sungguh jatuh cinta untuk kedua kalinya pada wanita yang berbeda. 

"Bagaimana pendapatmu Zain? " Tanyaku

"Gila, aku sarankan agar kamu curhat pada orang yang lebih mengerti tentang psikologi cinta daripada aku. Atau, utarakan saja semuanya pada Rizka tentang apa yang kamu rasakan selama ini." Masukan yang Zain berikan padaku. 

"tidak semudah itu Zain, masalahnya.. "

Zain memotong pembicaraanku dengan tegas "Eiiits, jangan pikirkan perasaan kekasihnya Rizka, semuanya akan baik-baik saja ok"

Baiklah, akan aku pertimbangkan saranmu sahabat. Pesanku jangan pernah sedikitpun membuka hati kepada wanita. Apapun alasannya saat kau sudah memiliki tanggung jawab istri kelak. 

Sudah larut, besok aku harus melanjutkan pekerjaan yang belum rampung dikantor. Kau juga harus bangun pagi untuk mengikuti tes general manager kan? Semoga sukses tesnya. 

Heem, ahirnya aku sadar bahwa cobaan dalam hidup memang harus ada, sebab itu yang membuat seseorang menjadi lebih kuat dan tambah dewasa dalam berfikir, bersikap. Tidak dengan maksud aku selingkuh dengan Rizka dibelakang istriku. Bodoh sekali aku mengorbankan anak dan istri hanya demi keegoisan cintaku pada Rizka, wanita yang memberiku pelajaran bahwa benar, cinta itu buta. 

Besok, selepas kerja. Akan aku utarakan semuanya, tanpa ada harapan sedikitpun memilikinya dalam hidupku. 

Rahmad Aminuddien

06.04.2020

Cerita fiksi, semua tokoh dan karakter adalah fiktif. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun